ZeeShan : Part 9

120 11 3
                                    

Pembacaku yang baik-baik dimohon jika ada kesalahan ketik dan tanda baca segera diingatkan ya. Komen aja dimana kesalahannya biar aku tahu dan aku bisa segera memperbaiki.

Pembaca yang baik adalah pembaca yang dapat mencontoh perbuatan terpuji dan menjauhi perlakuan tercela.


Happy Reading...

Waktu terus berjalan. Itu berarti jalan kita menuju jarak akan semakin dekat.

***

‍‍‍‍‍Suasana kelas IPS 2 sekarang begitu ramai karena hari ini mereka akan pulang lebih awal,bukan cuma kelas IPS 2 tapi bahkan seluruh kelas yang berada di sekolah ini. Beberapa menit lalu memang salah satu guru menginformasikan jika mereka dipulangkan pagi karena ada rapat yang harus dilakasanakan pagi ini juga.

"Mari pulang marilah pulang marilah pulang bersama-sama," Chiko bernyanyi seraya memasukkan buku-bukunya kedalam tas.

"Langsung pada balik?" tanya Keni.

"Iya gua setelah ini mau jalan-jalan sama ponakan gua," jawab Chiko.

"Gua juga mau pergi sama Alesha," Zee juga menjawab lalu menatap teman-temannya.

"Wah, lo beneran udah akur sama Alesha? Gua kira lo cuma bercanda pas cerita."

Memang Zee telah menceritakan kepada dua sahabatnya jika ia sudah mendapatkan maaf dari Alesha,"Ya beneran lah."

"Kok tumben lo mau jalan sama cewek. Bukannya Clara lagi di Indonesia? Biasanya lo berdua nempel mulu kayak lem sama kertas." ujar Keni dan mendapatkan anggukan dari Chiko.

"Ya gak gitu juga. Gua sama Clara juga butuh ruang sendiri dan untuk tawaran ini sebenarnya gua sih gak mau. Tapi ini itu biar dia maafin gua secara ikhlas."

"Emang lo dimaafin secara gak ikhlas sama Alesha?" tanya Chiko sambil mengerutkan keningnya.

Zee menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal lalu berkata,"Iya gitu. Dia minta syarat karena gak percaya sama gua."

"Udah gua tebak. Emang cewek kayak Alesha itu susah buat percaya sama orang. Jadi yah dia pasti bakal uji lo lah."

"Ya wajar sih kalau Alesha emang raguin gua," Zee mengambil tasnya lalu menggendongnya, "Gua duluan ya," pamit Zee.

"Ok. Hati-hati."

💐💐💐

Alesha terus mengecek jam tangannya. Sudah lima belas menit ia berada didepan rumahnya menunggu Zee yang tak kunjung datang menjemput.

Lima menit kemudian terdengar suara klakson mobil yang berhenti di depan rumah Alesha. Sudah ditebak jika itu Zee.

Alesha pun langsung berdiri dan membuka gerbang rumahnya lalu masuk ke mobil Zee. Dilihatnya Zee yang sedang berada dikursi pengemudi sambil menyengir kepadanya. Alesha pun kembali menyengir dengan terpaksa lalu memasang wajah kesal, "Lo tahu kan salah lo apa?"

"Ya maaf. Kayak gak tahu Jakarta aja," ucap Zee.

"Emang gak tahu." Alesha hanya menanggapinya dengan malas.

"Lo kurang piknik sih."

"Kayak yang ngomong enggak aja."

Zee menghela nafas lebih mengalah untuk mengakhiri perdebatan.

"Kita mau makan kemana?"

"Ke taman dulu aja. Mumpung masih pagi."

"Emang di taman ada makanannya?"

ZeeShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang