ZeeShan : Part 2

409 22 0
                                    

Pembacaku yang baik-baik dimohon jika ada kesalahan ketik dan tanda baca segera diingatkan ya. Komen aja dimana kesalahannya biar aku tahu dan aku bisa segera memperbaiki.

Pembaca yang baik adalah pembaca yang dapat mencontoh perbuatan terpuji dan menjauhi perlakuan tercela.

Happy Reading...

Bullshit itu sampah. Jadi, buang sampah pada tempatnya.

***

"Assalamu'alikum," seru Alesha sebelum memasuki rumahnya.

"Tante Ecaaaa!" teriak bocah laki-laki yang baru berumur 5 tahun itu. Menghampiri Alesha yang berdiri di depan pintu.

"Hai Livio," Alesha menggendong Livio lalu berjalan kearah ruang keluarga.

"Baru pulang,Sha?" ucap kakak ipar Alesha, Kinan istri Shaka kakak pertamanya, membawa segelas susu untuk Livio.

"Iya kak, Ibu sama kak Shaka mana?"

"Ibu ke Supermarket bentar. Shaka jam segini ya belum pulang," Alesha hanya berohria saja, dan kembali mengajak bermain Livio.

"Mandi dulu sana,Ken sama mama dulu yuk."

Kenlivio adalah nama lengkapnya lebih tepatnya Kenlivio Rafael, tetapi Alesha lebih suka memanggilnya Livio dari pada Ken.

"Livio sama mama dulu ya," lalu Ken berlari kecil mendekati mamanya. Sedangkan Alesha masuk ke kamar yang terletak di lantai satu. Ia tidak suka tidur dilantai dua terlalu ribet untuk kedapur atau keruang keluarga untuk menonton TV. Apalagi ia saat bangun tidur matanya sangat sulit untuk dibuka,kalau ia ingin kebawah dengan mata tertutup alamat pantat nyium lantai lah atau gak jidat yang nyusruk lantai.

💐💐💐

Seorang laki-laki memasuki rumah dengan gerbang rumah mewah miliknya. Ia turun dari motor sport putihnya lalu berjalan untuk masuk.

"Zee!" teriak seorang gadis dari arah belakang dan memeluk Zee begitu erat.

Zee terhenyak lalu memutar badannya "Clara kapan kamu pulang?"

Pertanyaan Zee tak diindahkan oleh Clara. Ia lagi-lagi memeluk erat Zee untuk menuntaskan rasa rindunya. Zee membalas pelukan tak kalah erat,karena dirinya juga sangat merindukan gadis ini.

Mereka berpelukan cukup lama agar rasa rindu yang telah ditahan cukup lama bisa menguap.

Keduanya melepaskan pelukannya dan saling terseyum menatap kearah masing-masing.

"Yaudah masuk yuk," Clara mengangguk. Lalu keduanya berjalan sambil berpegangan tangan.

"Nempel aja terus tuh tangan,berasa mau nyebrang," sewot Bryan, kakak pertama Zee.

"Jomblo mah hanya bisa diam dan melihat drama ini," sahut Kevin, kakak kedua Zee dengan nada dramastis.

Zee melirik tajam ke kedua saudaranya yang berada diruang keluarga."Sirik tanda tak mampu," ucap Zee dengan melotot dan nada yang ketus.

"Ati-ati om tuh mata ntar copot," ucap seorang anak kecil dengan mengangkat jari telunjuknya kearah Zee.

Zee mendelik kearah bocah yang berusia 3 tahun setengah itu. Bryan,Kevin dan Clara hanya terkekeh melihatnya.

ZeeShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang