Jangan lupa vote dan komentar jika kalau cerita ini kurang menarik atau kurang apa gitu.maaf kalau ada typo yang bersebaran di cerita ini.
____________________________Aku hanya menunduk betapa kejamnya diriku telah menampar kakak perempuanku dan sekarang dia meninggalkan Eomma, Appa dan aku.
Tanpa ku ketahui, ada seseorang yang duduk di sebelahku.
"Mungkin kamu membutuhkan ini." Ujar namja tampan dengan memberi sapu tangan.
Aku hanya diam melihat namja tampan yang ada di sebelahku.
Saat namja tampan itu ingin berbicara tapi...
"Dokter,ada korban kecelakaan di ××× sepertinya keadaanya memburuk dok." Ucap Perawat.
"Baik, saya segera kesana." Jawab Dokter. Sebelum Dokter itu pergi,dokter menyerahkan sapu tangannya kepadaku dan Dokter itu pergi meninggalkanku.
Aku pun menghapus air mataku yang jatuh dari pipiku, saat aku ingin memasukkannya ke dalam sakuku. Tapi aku melihat ada nama di sapu tangan tersebut
"Jadi dokter itu namanya...." ucapku.
***
"Dokter Hongbin." Lanjutku.
Ceklek
Tiba-tiba pintu kamar appa terbuka, tenyata itu adalah Eomma. Eomma pun menghampiriku dan duduk di sebelahku.
"Hye Ri." Panggil Eomma.
Aku pun menoleh ke arah pintu kamar Appa,tenyata itu adalah Eomma.
"Ne Eomma." Ucapku.
"Hye Ri tolong jaga Appamu sebentar ne?." Ucap Eomma.
"Eomma mau kemana? ini sudah malam eomma." Tanyaku dengan wajah panik.
"Eomma mau menemui dokter Appamu dulu."
Aku hanya ber'O' saja dan mengangguk.
Eomma pun meninggalkan aku, setelah Eomma pergi aku masuk ke kamar Appa.
Aku duduk di sofa. Tak tahu kenapa mataku terasa sangat kantuk,apa karena kelelahan menangis atau tidak tidur.
Aku pun memejamkan mata dan tidur di sofa dengan posisi duduk.
🍁
Aku terbangun saat aku mulai merasakan ada selimut di tubuhku. Dengan rasa kantukku yang amat berat sehingga aku enggan untuk bangun tapi aku paksakan karena ini sudah pagi hari.
Aku melihat suasana yang amat bahagia karena Appa sudah sadar,yang aku tambah tersenyum lagi Eomma menyuapi Appa makan bubur.
"Selamat pagi Emma,Appa." Sapaku.
"Pagi sayang." Jawab Eomma dan Appa bersamaan. Aku, Eomma dan Appa tertawa bersama. Menurutku pagi ini adalah yang membuatku sangat-sangat bahagia.
"Sayang, apa kamu tidak ke kampus hari ini?." Tanya Appa.
"Ani Appa, aku ingin merawat appa sampai appa keluar di rumah sakit." Jawabku.
Appa hanya tersenyum, Appa seperti mengatakan 'Hmm,baiklah' .
Aku pun mengambil ponselku dan menelepon seseorang.
Tut
Tut
Tut
Yeoboseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘌𝘯𝘦𝘮𝘺 𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘔𝘺 𝘉𝘰𝘺𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥 | 𝘑𝘪𝘯𝘺𝘰𝘶𝘯𝘨
Fanfiction𝐵𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑚𝑢𝑠𝑢ℎ𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖? 𝑌𝑎ℎ, 𝑖𝑡𝑢𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑠𝑢ℎ𝑘𝑢, 𝑃𝑎𝑟𝑘 𝐽𝑖𝑛𝑦𝑜𝑢𝑛𝑔. © 𝑬𝒍𝒔𝒂_𝒌𝒊𝒎123 ••• 𝑾𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈...