•6•

71 20 17
                                    

👆👆👆👆

Jangan lupa vote
Kalau cerita ini kurang menarik atau
Apa beri komen ya
.
.
.
.
.
.

Aku merasakan tanganku di genggam,aku pun membuka mata tapi aku merasakan kepalaku yang sangat sakit.

“Hye Ri,ireona.” Ucap yeoja yang sangat familiar.

Aku mengerjapkan mata,aku melihat semua putih dan aku menoleh ke kanan. Aku melihat tanganku di pasang infus.

“Hye Ri, kamu kenapa bisa gini Hye Ri?.” Tanya Airin.

“A-aku baik-baik saja Airin.” Jawabku.

“Baik apanya,kata dokter kamu hujan-hujanan.” Kata namja di pintu kamarku. Aku memutar bola mata malas. Kalian tau kan siapa yang bicara seperti itu. Yap, Jinyoung.

“Hye Ri sayang.” Sapa Eomma dengan nada panik. Eomma pun menghampiriku.

“Hye Ri sayang, sekarang Eomma harus merawat kamu dan Appamu.” Kata Eomma.

“Ahjumma kan masih ada Airin Ahjumma.” Jawab Airin.

“Ne, Eomma titip Hye Ri.rawat Hye Ri sampai dia benar-benar sembuh.” Pesan Eomma.

“Eomma ngapain aku harus dirawat, aku hanya pingsan saja kok.” Kataku.

“Pingsan saja? Kata siapa hah? Kata dokter kamu terkena penyakit demam dan flu.” Ujar Jinyoung.

“DIAM KAMU JINYOUNG!.” Bentakku.

“Sayang kamu nggak boleh gitu sama Jinyoung, sayang.” Kata Eomma.

Knock! Knock! Knock!

Ceklek

Aku melihat ada yang masuk,dan aku merasa kesal dengan Dokter ini. Jinyoung sama Dokter ini sama-sama bikin darah naik saja.

“Maaf, Hye Ri harus istirahat dulu.” Kata Dokter hongbin.

“Ne dokter, ayo Jinyoung. Kita biarkan Hye Ri istirahat. Airin kamu disini saja ya sayang.” Ujar Eomma dengan mengusap kepala Airin.

Eomma dan Jinyoung pun meninggalkan kamarku. Dan hanya tersisa aku, Airin dan Dokter.

“Mian, aku harus memeriksa keadaanmu.” Ucap Dokter Hongbin.

“Ne, silahkan dok.” Jawabku.

Dokter Hongbin memeriksa keadaanku.

“Ri, Dokter ini tampan ya.” Bisik Airin.

“Rin, kamu bicara sekali lagi. Aku pukul kamu.” Kesalku.

Dokter hanya tertawa tanpa suara. Dan di dalam kamarku kembali hening.

“Permisi saya harus kembali ke ruangan saya.” Pamit Dokter Hongbin.

“Ne dok. Gamsahamnida dok.” Ucapku.

“Ne,sudah menjadi tugas saya.” Ujar Dokter Hongbin.

𝘌𝘯𝘦𝘮𝘺 𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘔𝘺 𝘉𝘰𝘺𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥 |  𝘑𝘪𝘯𝘺𝘰𝘶𝘯𝘨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang