Setiap hari aku berangkat sekolah bersama Kak Daniel. Dia selalu membuat gue tertawa dengan cara dia sendiri. Tak pernah sekalipun melukai gue malah dia selalu ngelindungi gue. Padahal gue sendiri masih bingung sama perasaan gue buat Kak Daniel,but i will try to love him.
~~
Siang ini aku pergi ke kelas Kak Daniel. Biasanya dia yang ke kelas ku,tapi kali ini giliran gue deh yang dateng ke kelasnya. Gue juga bawa bekal buatan gue sendiri buat dia,entah kenapa pengen aja buatin dia bekal. Entahlah rasa nya kayak apa,yang penting udah buat pake rasa hati... CielahhhhNamun tiba-tiba,hati ku merasakan sakit saat sampai di depan pintu kelas Kak Daniel. Yap,gue liat Kak Daniel memangku kak Sherena. Sontak gue berbalik pengen lari dari sana daripada gue tambah sakit hati. Saat gue lari,gak sengaja nabrak bahu Kak Sena,Sahabat dekat Kak Daniel.
"Lo kenapa,Ay? Kok nangis gini?" tanya Kak Sena khawatir
"Gue gapapa kok kak" sahut Aya menahan air mata yang mau keluar lebih deras. Setelah itu Aya langsung lari meninggalkan Kak Sena yang masih bingung.~~ Author POV
Sena menatap Aya bingung yang tadi menangis. Setelah tidak melihat Aya,ia langsung pergi ke kelas. Sesampainya di kelas,tak kalah kagetnya ia melihat Daniel dan Sharena bermesraan di kelas. Tanpa berpikir lagi,ia tahu penyebab Aya menangis. Tanpa melihat situasi di kelas,Sena berjalan menjalankan aksi nya.~~
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Badan Daniel jatuh ke lantai dan darah segar mengalir dari sudut bibir nya."Lo kenapa sih Sen? Ada masalah apa sama gue?" bentak Daniel
"Elo yang apa-apaan mesra-mesraan sama Sherena? Bosen lo sama Aya,hah?" bentak Sena tak kalah keras
"Apa sih maksud lo,Sen? Gak mungkinlah gue bosen sama Aya,Gue sayang banget sama dia. Jangan-jangan lo suka sama Aya,Sen?" tanya Daniel curiga
"Gila yaa lo,gue gak suka makan temen gue sendiri! Lo liat gak tadi Aya nangis liat lo sama Sharena." Terang Sena
"Hah,apa lo bilang? Aya tadi liat gue?kenapa tadi gak langsung samperin gue sih? Jadi ribet kan kalo gini." keluh Daniel sambil meremas rambutnya frustasi
"Mana gue tau " jawab Sena acuh
Daniel langsung meninggalkan Sena . Ia menuju kelas Aya untuk menjelaskan kesalahpahaman ini. Tapi Daniel sudah mengecek kelas dan lingkungan sekolah tak kunjung menemukan Aya. Segera mungkin Daniel menuju parkiran motor dan langsung menuju rumah Aya.
~~
"Kalau begitu saya pamit dulu tante,saya akan bawa Aya pulang secepatnya. " pamit Daniel pada Mama Clau"Iya sayang,tante percayakan semua pada kamu. Semoga semua nya baik-baik saja ya." ujar Mama Clau menenangkan
"Insya Allah tante, Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam"Daniel segera memacu kendaraan untuk mencari Aya. Sumpah demi apapun kalo Aya sampai kenapa-kenapa semua gara-gara dia. Daniel sempat berhenti sejenak untuk menenangkan pikirannya,jangan sampai ia lengah dan membuat masalah baru lagi. Daniel baru ingat ucapan Aya dulu,ia sering ke danau belakang kompleks rumah nya kalau lagi sedih. Yapp,sekarang Daniel pergi ke danau untuk memastikan apakah Aya ada disana atau tidak. Semoga saja ada,jika tidak entah ia harus mencari kemana.
~~ Danau
"Ay,Lo kenapa kok nangis disini?" tanya Daniel lirih seraya memeluk Aya dari belakang."Lepasin gue,gue gak mau liat kakak apalagi ketemu kakak lagi!." berontak Aya berusaha melepas pelukan Daniel.
"Gue bisa jelasin semua,Ay. Tolong dengerin gue dulu,nanti baru deh Lo bisa maki-maki gue." bujuk Daniel,tapi Aya tetap diam dan menangis
"okey,dengerin gue dulu jangan dipotong omongan gue. Jadi tadi Sharena lewat depan gue. Terus ada temen gue yang gak sengaja ngedorong Sharena. Nah jadilah Sharena jatuh ke pangkuan gue. But,gue sama Sherena sama-sama kaget,dan si Sharena gak langsung berdiri. Nah mungkin pas kamu liat itu kita masih sama-sama kaget dan kamu langsung pergi gitu aja dengan argumen gak jelas kamu itu. Tapi tadi aku dorong Sharena biar gak duduk di paha gue kok,Ay. Tenang aja deh,cinta dan sayang nya gue cuma buat Elo aja." jelas Daniel,entah didengar atau enggak sama Aya
"Tapi kak Sharena suka sama kakak"
"Tapi cinta gue cuma buat Aya seorang"
"Apaan sih,udah ah gue mau pulang aja udah mau magrib. Takut mama nyariin" pamit Aya
"Tunggu dulu,Ay. Lo maafin gue gak? "
"Iya udah gue maafin kak"
"uhhh,makasih ya sayang" ucap Daniel seraya memeluk Aya
"Apaan sayang-sayang,belum resmi juga"
"Cielahhh,blushing gitu. Tunggu waktu yang tepat ya Ay buat resmiin hubungan kita "
"Terserah kakak aja deh"
~~
TO BE CONTINUEMaaf ya teman-teman baru bisa update sekarang,hehehe. Terimakasih sudah membaca tulisan aku yang masih belum bagus ini. Maaf kalau ada kesalahan kata. Jika kalian ada masukan,kritik,atau ide buat next part mau yang kayak gimana bisa banget lho comment dibawah atau kirim pesan lewat wattpad...
JANGAN LUPA UNTUK VOTE YAAA,LUV LUV 💗💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
RomanceAku tau rindu itu menyakitkan. Bahkan aku tak sanggup merasakannya. Serasa tulang ini ditusuk ribuan jarum saat rindu telah datang. Hanyalah kamu obat penghilang rinduku,Ay. Sampai kapan aku merasakan rindu ini? Akankah berakhir bahagia/luka?