Aloveyuki

1.3K 178 64
                                    


Hayyy........Kembali lagi dengan cerpen gaje .......cerpen yang nulisnya nunggu mood baik karena tiap nulis ini tetiba ada aja yg bikin mood ilang Dann ambyarrrr ....tapi akhirnya q bisa selesai .dibaca yaaa......semoga suka yaaaa happy reading gaaeeeeessssss












Al-Ghazali POV

Aku tak pernah bisa memilih harus terlahir dari orang tua seperti apa dan bagaimana.Aku pun tak bisa memilih kehidupan orang tuaku yang kaya atau miskin,yang baik atau buruk dan keluarga yang harmonis atau yang penuh dengan pertengkaran, yang aku tau aku terlahir dari sosok wanita yang kuat yang penuh kasih sayang dan cinta untuk semua anak anaknya.

Aku Al ghazali putra dari Ahmad dani dan Maia estianty dua musisi ternama di indonesia,suatu kebanggaan aku menjadi putra seorang Dani dan Maia.
Masa kecilku begitu bahagia apa yang aku inginkan dan butuhkan semuanya bisa aku punya.Kasih sayang bunda dan ayah begitu tulus tak ada perbedaan antara aku dan kedua adikku semua mendapatkan kasih sayang yang sama,kami menjadi keluarga yang bahagia,keluarga yang sangat dikagumi oleh banyak orang,dengan prestasi dan karya yang ayah serta bunda ciptakan dengan ketiga anak laki lakinya yang juga menuruni bakat dari keduanya.namun semua kebahagiaan dan keharmonisan itu hanyalah bayangan masa kecilku masa yang sampai kapan pun tak akan pernah kembali seperti semula karena sekarang semua sudah berbeda,ayah dan bunda dengan kehidupannya masing masing dan itu yang terbaik untuk mereka dan aku sebagai anak tertua hanya bisa mendukung dan ikut bahagia dengan apa yang menjadi kebahagiaan ayah dan bunda.

"Kak Al",aku terhenyak dari lamunanku ketika sibungsu Dul memanggilku.

"Eh,kenapa Dul?".

"Kenapa sih kak?melamun? Eh itu album kita dulu ya?",tanya Dul beruntun dan menatap album foto di tanganku.

"Gak kok,eh iya nih...lagi kangen masa kecil"senyumku getir pada Dul.

"Masa kecil penuh bahagia dan juga duka",lirih Dul.

"Eh kamu gak latihan,bukanya entar malam ikut manggung?", ucapku pada Dul mengalihkan pembicaraan,karena aku tak ingin Dul membuka masa lalu itu.

"Ini mau latihan,aku kesini mau ngajak kak Al mau ikut gak?",ajak Dul.

"Kaka gak bisa Dul kalau sekarang,tapi tenang aja entar Kaka Al Dateng ke acara kok",ucapku

"Ohw ya udah deh,alah kak Al mau dateng bukan buat Dul,tapi buat si dia kan,dia kan juga jadi pengisi acaranya entar malam,hemmm taulah",ungkap Dul membuatku tersenyum menanggapi ocehannya.

"Ya gaklah",belaku.

"Ya udah Dul pergi dulu ya kak",pamit Dul.

Setelah kepergian Dul,aku pun bersiap siap untuk pergi juga.Hari ini ada undangan di tempat pak Nugros sutradara ku ,karena baru kemarin kita semua menyelesaikan satu judul film yang aku dipercaya sebagai pemeran utamanya,acara syukuran karena syuting telah selesai dan berjalan lancar.aku melihat kembali penampilaku setelah cukup pas aku pun bergegas untuk pergi,namun baru beberapa langkah aku dikagetkan dengan getaran hp disaku celanaku.

"Ckkk.....",aku berdecak ketika tau siapa yang menelepon,dengan enggan aku pun menjawab teleponnya.

"Ya...ada apa",jawabku tanpa berbasa basi.

"Hay Al,apa kabar?".

Mungkin dulu pertanyaan itu akan ada artinya,tapi sekarang entahlah sudah malas sebenarnya.

"Ada apa Sya,langsung aja.aku gak ada waktu",jawabku dengan suara ketus.

"Ok.....tapi please kali ini aja Al,aku mau ketemu kamu".

CERPEN ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang