☔Sab

2K 126 26
                                    

~ Side story from '비의 잔' ~

















" Dia begitu memilukan,"

" Dia memang benar-benar menyayangi Seokjin,"

Bbruk

Seokjin langsung tergeragap dan berusaha menarik nafas sebanyak-banyaknya, ketika tubuhnya terjatuh diatas papan putih berbentuk tabung yang ditidurkan dan matanya terbuka. Taehyung dan Hoseok yang mengamati sebuah layar hologram besar didepan mereka kini berbalik badan menatap Seokjin yang cengap-cengap, seperti kesulitan bernafas dan takut tak menemukan udara.

Kaca melengkung yang tadi tertutup rapat lalu terbuka dan Seokjin pun mendudukkan dirinya. Ia bernafas terengah dan mendelik sekitarnya dengan dada yang naik turun. " Aku dimana? "

" Di neraka," jawab Taehyung santai dengan wajah datar. Hoseok tersenyum tipis sekilas lalu melihat Taehyung dan Seokjin bergantian, menyebalkan berada diantara orang-orang bodoh memang, tapi ini cukup menghibur.

" Hhh.. hhh.. aku pikir aku mati," Seokjin menggelengkan kepalanya kuat sambil memejamkan mata, menghilangkan rasa pening dan bayangan kunang-kunang yang berada dikepalanya. Menyebrangi planet dengan alat yang didudukinya itu memang menyiksa dan melelahkan, rasanya sama seperti nyawa yang dicabut oleh malaikat maut karena kecepatan alat itu yang tidak dapat diukur.

" Kau tidak mati bodoh, kondisi tubuhmu melemah dan kau membiarkan dirimu sekarat di planet itu," Taehyung menjawab sarkas tapi ekspresinya datar, sama sekali tak menunjukkan dia kesal.

" Ku rasa otakmu tidak berfungsi dengan normal karena kau jatuh cinta,". Seokjin menyipitkan mata dan menatap Hoseok.

" Jatuh cinta? "

" Kau menyimpan perasaan terpendam pada mahkluk bumi itu," Seokjin mengalihkan pandangannya dan mencoba mengingat-ingat. Oh, makhluk menggemaskan itu. Dia merindukannya. Mereka melalui banyak waktu bersama-sama dan melakukan hal-hal yang indah.

" Namanya Jungkook,"

" Itu nama yang bagus," sahut Hoseok kemudian. Seokjin beranjak dari duduknya dan berdiri disamping Taehyung, menatap layar hologram raksasa didepan mereka. Taehyung dan Hoseok membalikkan badan mereka, mengikuti Seokjin.

" Ya, tapi katanya di planet itu namanya tak berarti apa-apa."

Sekarang mereka menonton bersama-sama, Jungkook yang berbicara pada sebuah gelas dengan raut wajah sedih dan memanggil-manggil nama Seokjin.

" Dia menyimpanmu dalam sebuah gelas, berharap kau akan kembali saat dia memanggil namamu," ujar Taehyung.

" Sepertinya dia sangat mencintaimu," lanjut Hoseok. Seokjin menelan salivanya dan mendekatkan tangannya ke hologram yang tak bisa disentuh itu, jarinya mencoba menyentuh wajah Jungkook.

" Iya. Dan aku berjanji akan selalu menjaganya," Taehyung menyipitkan matanya dan menatap Seokjin kaget.

" Apa? ". Seokjin menatap Taehyung. " Kau tidak bisa membuat janji seperti itu padanya," Tapi kemudian Seokjin tersenyum sinis, menyadari kebodohannya dan keputusannya yang sudah terlalu jauh.

" Aku bahkan juga rela mati asalkan bisa terus disampingnya,". Taehyung yang berkacak pinggang lantas menghela nafas singkat, setengah frustasi dan tidak habis pikir, dia bahkan tidak tahu mau berkata apalagi.

" Tadi kami melihatmu mengucapkan selamat tinggal pada mahkluk bumi itu, dan adegannya sungguh dramatis," Hoseok tersenyum tipis. " Aku terharu," Mereka sudah mengamati Seokjin sejak beberapa hari lalu, sejak Seokjin sekarat karena musim panas dan mandi berkali-kali, dan jangan tanya dengan ciuman yang sering dilakukan Seokjin dan Jungkook, mereka melihat semuanya.

《END》비의 잔☔[JinKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang