50. Ada apa?

2.7K 199 16
                                    

A/N: (2 tahun kemudian)

.

.

.

Down down baby~

"Gila! Nelepon orang kok jam segini?" Wendy mengusap matanya yang perih. Sekarang baru pukul 02.07. Siapa yang lancang melakukan panggilan diwaktu sepagi ini?!

"Hallo?"

"..."

"Maaf, ini dengan siapa?"

"..."

"Hei haloooo, ini siapa yaa?"

"..."

"Apaansih anjir. Ga jelas Lo! Ganggu banget."

"..."

"Salah sambung kali ya?"

Karena tak kunjung mendapat balasan dari si pelaku pemanggilan, Wendy pun mematikan teleponnya sepihak dan kembali melanjutkan acara mimpinya yang sempat tertunda. 

.

.

.

Pagi-pagi sekali, Wendy sudah terbangun dan memainkan ponselnya. Tidak ada yang aneh. Hanya berbagi pesan bersama teman-temannya yang lain. Itu sudah biasa.

Personal Chat

Ka.wen: ren
Ka.wen: hay kakakku tercintah

Iren ajah: alay
Iren.ajah: kunaon?

Ka.wen: temenin gue yuk

Iren.ajah: kemana?

Ka.wen: makan
Ka.wen: sambil curhat;)

Iren.ajah: gue tanyanya kemana, bukan tanya mau apa

Ka.wen: ke cafe biasa

Iren.ajah: kapan?

Ka.wen: nunggu si kai jadi putih

Iren.ajah: garing anying

Ka.wen: mau kaga?

Iren.ajah: traktir

Ka.wen: bacot
Ka.wen: buruan

Iren.ajah: otw
Iren.ajah: awas klo lu ga ada

Ka.wen: iya nyai
Ka.wen: lo yg bawa mobil ya
(Read)

.

.

.

"Woy! Lu kenapa lagi?" Irene menempati bangku kosong di sebrang Wendy. Ia menopang dagunya setelah memesan minuman dan terfokus pada temannya itu yang sedari tadi hanya diam.

Irene itu bukan orang yang sabar banget kayak Seulgi. Liat Wendy yang malah ngelamun begini yang ada malah bikin dia jadi kesel sendiri.

"Eh gila Lu ya. Ngapain nyuruh Gue kesini kalo pada akhirnya malah membisu gini!" Sarkasnya yang membuat cewek didepannya itu kaget.

"Eh kok ada elu? Lu kapan datang?" Irene makin kesel aja mendengar perkataan temannya itu.

"Lu mau cerita apa sebenernya?" Tanya Irene setelah kopi dingin pesanannya tadi mengalir lembut di tenggorokannya.

Wendy menundukkan kepalanya, "Gue kangen."

"Lo kangen Gue!?" Tanya irene sangat kaget. Jelas kaget. Dua hari yang lalu mereka baru aja ketemu padahal.

"Bukan. Gue kangen--"

"Chanyeol?" Sambar Irene.

Genggamannya pada sendok yang sedari tadi dipegangnya semakin kuat. "Feeling Gue, dia udah ada yang baru..."

"Jangan mikir kesana dulu, Wendy. Mungkin dia juga sama kangennya kayak Lo. Hati seseorang enggak ada yang tau loh..." Mungkin lebih terdengar seperti harapan palsu. Tapi sepertinya tidak apa-apa hanya untuk menyemangati Wendy.

Hening beberapa detik.

Irene kembali bersuara, "komunikasi kalian masih tetep jalan?"

Wendy sempat berpikir sebelum menjawab dengan pasti. "Kagak. Tapi pagi-pagi tadi ada yang telepon Gue. Gue kagak tau itu nomor siapa. Dia juga enggak jawab-jawab pas Gue tanya. Jadi ya udah Gue matiin aja."

"Mungkin enggak sih yang telepon itu si Chanyeol?"

Wendy kembali diam. Apa mungkin orang itu? Tapi kenapa hanya suara angin yang ia dengar dari orang di sebrang sana? Apa Chanyeol sama sekali tidak rindu dengan Wendy-nya ini?

Irene menghela nafas kasar dan bangkit dari kursinya, "ikut Gue."

"Kemana?"

"Nyalon!" Irene jingkrak-jingkrak ditempat.

"Let's go! Sekalian juga deh ganti warna rambut, hehe." Wendy pun bangkit dari kursinya dan mengikuti langkah Irene menuju kasir.

.

.

.

Parkiran Mall

Irene menutup pintu mobilnya dan bersiap untuk pergi. "Btw, kenapa pengen ganti warna?"

"Ga ta-- EH BUSET!" Wendy berteriak. Matanya membulat.

Irene si santai pun kaget. Dia buru-buru ngalihin pandangannya pada apa yang dilihat Wendy.

"GOBLO mobil aing!!!" Mereka berdua langsung ngacir dan menghampiri mobil lain yang telah merusak bagian belakang mobil kesayangan Irene.

"WOY TANGGUNG JAWAB LO! MOBIL GUE PENYOK GARA-GARA LO!" Irene berteriak sambil mengetuk kaca mobil tersebut.

Wendy meringis, "anjer! Nyampe rumah budeg deh aing."

Irene tidak memusingkan perkataan Wendy. Ia kembali mengetuk kaca mobil itu dengan brutal. "LU TULI? BURUAN HEY, KELUAR!"

"Kalo Lo teriak terus yang ada itu orang malah takut dan gak mau keluar! Santai dikit bisa kali."

"Santai kentut Lu! Inikan mobil Gue. Pulang nanti kita mau pake apa? Udah Lo diem aja. Masalah ini biar Gue yang urus." Irene kembali mengetuk kaca mobil.

Oke. Wendy diem aja.

.

.

.

Fakesosmed [ Exovelvet ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang