[Kedua]Batal

59K 1.8K 45
                                    

[Move to Dreame] Hayuk yuk cek!


Sore ini Ara terlihat tidak bersemangat. Jujur saja, ia sangat bosan terus berdiam diri di dalam rumah.

"Sore sayang, maaf yah lama tadi abis dari kampus langsung ke kantor ..." Ucap Alex seraya mengecup bibir Ara singkat.

Setelah mengantarkan Ara berbelanja Alex langsung saja mengantarnya pulang, sedangkan ia berpamitan untuk pergi menguruskan pendaftaran kuliahnya. Apalagi universitas tersebut termasuk salah satu universitas yang banyak di minati jadi akan lebih sulit untuk bisa di terima di sana. Untungnya tidak hanya uang yang Alex miliki, tapi kecepatan dalam berpikirnyapun bisa di acungi jempol, Alex terhitung cukup cerdas dalam pelajaran berbeda dengan Ara yang biasa saja. Namun masalah bantah membantah Ara lah juaranya.

"Kamu gak pa-pakan, Ra?" Tanya Alex.

Ara menganggukjan kepalanya, namun tak ada senyuman yang tercetak di wajahnya.

"Gimana? Kamu suka kan tinggal di sini?" Tanya Alex seraya mengelus lembut helaian rambut istri cantiknya itu.

Ara mengerutkan keningnya bingung, namun didetik kemudian ia mengulas sebuah senyuman.

Prok.. prok.. prok ...

Ara bertepuk tangan lalu mencium pipi kanan Alex dengan gemas.

"Ya ampuun sayang, aku itu suka banget tinggal di sini, aku bisa liat London eye, aku bisa liat menara big ben aku bisa berlayar di sungai thames ... Emh indah banget ...." Oceh Ara yang berhasil membuat Alex tersenyum seraya mengangguk paham.

Alex mengacak gemas rambut istrinya itu dengan terkekeh geli, "Saya mencium bau-bau kode minta jalan-jalan!" Canda Alex membuat Ara mencebikan bibirnya.

"Pftt.. hahaha kamu lucu tau kalo lagi manyun-manyun kayak gini, jadi pengen cium ..." Goda Alex dengan mengerlingkan matanya.

"Ya ya ya ..." Sahut Ara seraya berjalan menaiki tangga dan pergi ke kamar.

"Abis makan malam aku janji--

"Kamu mau ngajakin aku jalan-jalan? Serius?" Pekik Ara menebak dengan semangat dan kembali menghampiri Alex yang baru saja melangkah di anak tangga pertama.

Alex menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal sama sekali.

"Aku--"

"Yeay! Makasih yah sayang ~cup ~cup ~cup!" Senang Ara seraya mencium wajah suaminya itu berkali-kali.

Karena menerima kecupan itu akhirnya Alex tersenyum dan menganggukkan kepalanya pasti, rasa lelah yang ia rasakan pun menghilang di saat melihat senyum bahagia seseorang yang di cintainya.

"Apasih yang ngggak buat kamu." Sahut Alex, kemudian merangkul Ara dan berjalan menuju kamar mereka.

Sesampainya di depan kamar mereka, Alex menyuruh Ara untuk masuk lebih dulu karena ia harus mengangkat telphonenya sebentar.

"Bentar yah." Ucap Alex.

"Di sini aja nelponnya, aku gak bakalan berisik kok," ujar Ara membawa Alex masuk ke dalam kamar dan kemudian menutup pintunya.

Alex yang masih setia mendengarkan seseorang yang menelponnya, hanya bisa menuruti istrinya dan masuk ke dalam kamar.

Alex mengusap punggung Ara dan memberikan isyarat bahwa ia akan mengangkat telphone di balkon saja.

Alexio Derald(Possessive Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang