[Kesembilan]Semua Miliku

32.8K 1.2K 28
                                    

"Harusnya aku yang marah karena tubuh kamu hampir aja di sentuh pria lain... " lirih Alex dengan pandangan yang masih terfokus pada jalanan, membuat Ara semakin mengeratkan blazer milik Rose pada tubuhnya.

"Tapi aku lebih marah sama diri aku sendiri karena aku udah gagal buat jagain kamu, aku udah buat kamu ngerasa gak aman walaupun aku ada di sisi kamu... maafin aku Ra... " ucap Alex kembali, menghentikan laju mobilnya dan menundukkan kepala di atas stir dengan tangan yang mengepal kuat.

Ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan Ara jika Jingga tidak ada untuk menolongnya atau bahkan telat untuk datang menolong istrinya. Alex benar-benar merasa gagal karena sudah membuat Ara merasa tidak aman walaupun ia berada di sisinya.

"Maaf Ra... " lirihnya kembali mengucapkan maaf, sedangkan Ara, ia hanya menangis dalam diam dengan masih memeluk tubuhnya yang terbalut Blazer orang lain.

Ara menutup mulutnya untuk meredam suara tangisannya, ia melirik Alex sekilas yang masih dengan posisi tertunduk, merutuki kebodohanya.
Alex mengangkat wajahnya dan beralih menatap Ara yang masih setia dengan lamunannya.

Dengan perlahan Alex mengusap air mata Ara yang dengan tidak sopannya sudah terjatuh mengalir pada pipi mulus istri manisnya itu. Namun dengan refleks Ara memundurkan wajahnya membuat Alex bingung.

"Ak--aku minta maaf, aku janji aku bakalan lebih jagain kamu, aku gak bakalan ninggalin kamu... " ucap Alex yang benar-benar tidak bisa jika Ara terus diam dan menangis seperti itu.

Alex menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Ara. Namun tiba-tiba saja Ara mendorong tubuh Alex agar menjauh darinya dengan mata yang enggan untuk menatap ke arahnya.

"JANGAN! Tetap di sana aku mohooon... " ucap Ara histeris dengan semakin menempelkan tubuhnya pada pintu mobil.

Alex semakin merasa bersalah melihat Ara yang terlihat ketakutan di dekati olehnya.

"Sayang ini aku, aku suami kamu... " ucap Alex berusaha meraih lengan Ara dan membawa ke dalam genggamannya.

Ara menggelengkan kepalanya lemah, "Kamu bilang harusnya kamu yang marah karena tubuh aku hampir disentuh pria lain, kamu berhak marah Lex... kamu berhak lakuin itu aku--dia... pria itu hampir menciumi wajahku dia--" belum sempat Ara menuntaskan kalimatnya tanpa menunggu waktu lagi Alex langsung merangkulnya ke dalam pelukan hangatnya.

"Lepaaas Lex lepaasin aku! kamu berhak marah sama aku..." Ara terus saja memberontak dengan tangisannya.

Alex semakin mengeratkan pelukannya, "Kamu dengerin aku, kamu gak salah kamu gak salaah Ra!jangan kayak gini aku mohon... " ucap Alex yang masih berusaha menenangkan Ara dalam pelukannya.

"Pria--pria itu--"

"Syuuut... " tahan Alex dengan melepaskan pelukannya dan menatap lekat manik mata istri manisnya terlihat jelas bayangan ketakutan di dalam sana.

"Dia nyentuh?" tanya Alex.

Ara mengangguk lemas, "Dia--dia megang bahu aku, pria itu--pria itu ngelus wajah aku dan--" jawabnya kembali menangis saat akan menuntaskan kalimatnya.

"Dan apa sayang?"

"Nafasnya--nafasnya nyentuh leh--her aku Lex, ak-aku kesel aku marah sama diri aku sendiri arrggh..." jawabnya geram penuh penekanan dengan meremas remas gaun yang ia kenakan.

Alexio Derald(Possessive Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang