14) Terbentuknya Firqat Al-'Islam

2K 67 0
                                    

-↑ Anggap aja murid kelas 7E-nya kayak yang di atas, ya! Hahahaha.

-----0O0-----

Flashback ON

Pada hari Sabtu sore ini, setelah menunaikan salat asar berjama'ah di masjid, Halimah beserta kedelapan sahabatnya tidak langsung kembali ke tenda tempat mereka beristirahat selama masa Jambore Ekskul ini.

Kini, mereka sedang duduk bersebelahan di pelataran masjid sembari memandangi langit yang semakin teduh. Ditambah kesejukan sebab keadaan yang basah sehabis hujan, membuat kesembilannya enggan beranjak dari sana.

"Hei, kita nggak balik nih? Nanti kalo ternyata ada kegiatan lagi, gimana?" Arfan bertanya, memecah keheningan.

"Nggak bakal kok, Fan. 'Kan katanya, habis asar gak ada kegiatan lain. Jadi di jam-jam ini bisa bersih-bersih sama istirahat," Farid yang menjawab.

"Terus kenapa kita ada di sini, dah, oi? Kita nggak mandi?" Pertanyaan aneh itu berasal dari Briandhika.

"Ya mandi, lah. Dasar kocak pake ‘g’; kocag!"

"Weh gak usah ngegas, dong, Vi! 'Kan cuma bercanda,"

Viola mendengus. "Lo mah bercanda mulu kerjaannya,"

"Dih… kek lo gak pernah aja?!"

"Ssstt! Diem! Berantem mulu, dah!" omel Arfan. "Aku tuh ngumpulin kalian di sini, buat ngobrol, bukan buat berantem!"

"Ngobrol apa?" tanya Halimah.

Arfan tersenyum. "Ngobrolin tentang persahabatan kita. Habisnya agak-agak gak jelas gitu, sih. Kita deket, tapi gak pernah bilang kalo sahabatan. Mau langsung bilang sahabatan, kadang masih main sama yang lain dan gak jarang lupa main bareng. 'Kan bingung,"

Halimah hanya ber'oh'ria. Lagi pula kalau dipikir-pikir, ia tidak terlalu berharap. Sudah cukup ia pernah berharap pada Marwa, lalu sang sahabat mengkhianatinya karena lebih memilih Kamila.

Halimah menghela napas berat.

Mengingat masa lalu adalah hal yang paling ia benci, namun sering pula ia lakukan.

"Jadi hubungan kita ini, apa? Sebatas temen sekelas? Atau udah merangkap jadi sahabat?" Pertanyaan Arfan membuat lamunan Halimah buyar seketika.

"Fan, lo nanyain status hubungan tuh, sebenernya status hubungan kita, atau status hubungan lo sama Halimah?" Briandhika tergelak.

Arfan mendelik. "Ya status hubungan kita, lah. Jangan ngomong yang aneh-aneh, deh!"

Mereka semua tertawa, kecuali Arfan dan Halimah tentunya.

"Yah… emang kalo kita jadi sahabatan, kalian mau?" Pertanyaan itu dilontarkan Farid.

"Mau …," jawab Arfan seadanya.

"Mau-mau aja aku mah," jawab Halimah menyetujui.

"Aku juga. Lagian kalian seru, kok." Itu jawaban Veby.

"Oke, mulai hari ini kita sahabatan!" putus Briandhika, tanpa menunggu jawaban lain.

Mereka semua pun tertawa gembira, ditemani langit sore yang seolah ikut bahagia.

[SDRS1] HALWA | V1 | SELESAI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang