Bab 7

2.4K 71 1
                                    

'Sama seperti daun yang menguning dan meninggalkan rantingnya dan pasti akan ada daun yang tumbuh juga'

Artinya:
'Sama seperti masa lalu yang pergi dan pasti akan ada saatnya untuk kembali'
-Stella

Maaf ya jika quotesnya kurang bagus atau kurang jelas ^,^, soalnya saya buat sendiri quotesnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Stella dan vano yang melihat orang yang berada di ambang pintu pun terkejut.

Dia adalah teman stella saat usianya 7 tahun. Ia adalah Sabrina Okta Wilden. Biasa dipanggil sabrina oleh temannya dan brina oleh stella, vano, dan kakaknya ( kalian akan tau nanti setelah membaca kelanjutannya ). Ok back to topic,

Tanpa sadar stella dan vano mengucapkan nama sabrina dengan panggilan brina.

"BRINA!!!" ucap stella dan vano serempak.

Sabrina yang mendengar nama itu pun terkejut dan melihat kearah stella dan vano. Ia yang melihat stella dan vano pun mematung.

Sedangkan teman sekelas mereka dan sahabat stella pun bingung. Banyak sekali yang mereka pikirkan, contohnya apakah mereka saling mengenal? Kenapa stella dan vano mengundang sabrina dengan brina? Apa mereka memiliki hubungan yang berbeda? Dan sebagainya.

Stella pun menangis didalam pelukan vano saat melihat sabrina pergi keluar jelas. Sambil mengucapkan,

"Abang itu beneran brina kan bang hiks hiks ABANG JAWAB ITU BENERAN BRINA KAN BANG, hiks KENAPA BRINA JADI BERUBAH BANG, DIA NGGAK MAU MELIHAT ELLA BANG hiks hiks dia...ng.gak...mau...ke..te..mu...ella..bang" ucapan stella melambat dan mengecil saat kesadaran ella juga menghilang dan akhirnya dia pun jatuh pingsan.

Semua orang pun langsung terkejut ketika melihat stella tak sadarkan diri. Vano pun langsung membawa stella ke ruangan milik diikuti oleh sahabat²nya.

Ketika sudah sampai ke ruangan stella, vano pun langsung membuka pintu ruangan stella dengan sidik jari stella, setelah selesai vano pun langsung menuju ke rak buku dan mendorong buku yang berjudul magic lalu rak buku itu pun bergeser ke arah kanan dan menampakkan kamar stella yang sangat besar dan membaringkan stella ke kasur. Saat selesai membaringkan stella vano pun lansung mencium dahi stella singkat dan keluar dari kamar stella. Vano pun bergabung dengan sahabat²nya di sofa. Disana juga ada abang stella yang lain, opa dan omanya stella? Bahkan ada satya juga.

Setelah lama mereka diam akhirnya ada yang memecahkan keheningan.

"Bagaimana ella bisa pingsan vano?" ucap opa

"Pertama-tama kapan opa dan oma datang dan bertujuan apa?" tanya vano kepada opanya

"Kami datang untuk melihat bagaimana keadaan stella. Tapi tiba-tiba bodygard stella telfon opa bahwa stella jatuh pingsan dan berada di ruangan milik stella, jadi kami segera datang kemari" ucap opa "sekarang jawab opa, bagaimana ella bisa pingsan?" sambung opa

Akhirnya vano pun menceritakan kepada opa dan omanya dari awal kelas yang menjadi hening sampai stella pingsan. Opa dan oma yang mendengar bahwa sabrina sekolah disini pun menegang seketika.

Sementara abang² stella [ lano dan varo ] dan sahabat² mereka pun diam mendengarkan. Saat vano sudah selesai menceritakan mereka bingung ketika opa dan oma stella tentu saja abang²nya menegang.

Permintaan Terakhir StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang