"Can you smile wider? Your smile make me blind until I'm fall in love with it."
Suara musik yang keras mengalun di seantero taman. Teriakan orang-orang tampak bersahutan dengan gerakan wahana-wahana yang membelah angin. Yujin mengedarkan pandangan, tersenyum kecil memandang orang yang bermain dengan riang gembira. Baru kali ini dia di ajak bermain ke tempat ini.
"Jadi, nona," suara Namjoon membuat Yujin mengalihkan seluruh atensi ke arahnya. Namjoon tersenyum, menggenggam tangan Yujin dan menyelipkan jari-jari tangannya. Yujin agak terkejut di awal, namun tidak sempat menyahut saat pria itu sudah menarik tubuhnya berlari sambil berseru.
"Ayo, kita beli souvenir!"
←→
Banyak pasang mata yang memperhatikan Namjoon saat di toko, terutama para wanita dengan tatapan kagumnya. Yujin menatap mereka heran dan kini memperhatikan Namjoon. Pantas saja mereka memperhatikan mereka sampai segitunya. Pria itu memiliki postur tubuh yang bagus, tinggi semampai dan tegap. Kulitnya tidak terlalu putih hingga kesan manly tidak jauh-jauh darinya. Belum lagi dia memakai poni untuk gaya rambut hari ini, kontras sangat dengan ekspresi wajahnya yang kerap kali serius. Dan, ah, bonus kecil di kedua belah pipinya. Mungkin itu titik fokus orang-orang dari tadi.
Satu jentikan membuat Yujin terkejut, dan lebih terkejut mendengar lanjutan kalimatnya, "Apa yang kau perhatikan di wajahku? Aku terlalu tampan?"
"Astaga, percaya diri sekali."
Namjoon mengangkat bahu acuh tak acuh, "Benar 'kan?"
Yujin hanya mengangguk pasrah dan melipat tangan di dada, "Ya, ya, ya. Kau tampan."
Pria itu terkekeh pelan sebelum memakai topi berbentuk anak anjing dan tersenyum manis sambil menatap Yujin, seolah meminta pendapat.
"Bagaimana? Aneh tidak?"
Yujin tampak berpikir, walau sebenarnya dia tahu tanpa berpikir pun dia bisa menjawab. Pria itu tampan, sungguh. Bahkan dia terlihat sangat imut. Dan lihat, sekarang dia tersenyum lebar.
Jantungku...
"I...mut? Ya, imut."
Namjoon tergelak pelan, "Imut?" Pria itu menaruh telunjuknya di lesung pipi kirinya, "Imut, ya?"
Yujin merasa pipinya panas entah karena apa. Gadis itu memutuskan untuk memutar badannya dan mengibaskan tangannya. Namjoon yang menyadari langsung tertawa pelan dan mengambil bando berbentuk mata kodok berwarna hijau.
"Hei, nona, bagaimana kalau kita buat kisah dongeng baru?"
Yujin menyahut dengan gugup, "Maksudmu?"
Secara tiba-tiba, Namjoon menggenggam kedua bahu Yujin dan memutar tubuh mungilnya cepat. Tanpa berbicara apa pun pria itu memasangkan bando di kepala Yujin.
"Kisah seorang nona kodok dan tuan puppy?"
Yujin tertawa kecil dan mendecak lidahnya tak habis pikir. Namun, tanpa mereka sadari, keduanya saling menyelami bola mata masing-masing. Dan jujur, Namjoon maupun Yujin merasa bahwa baru kali inilah mereka menemukan bola mata setenang itu.
"Bisa tersenyum lagi?"
Yujin mengerjapkan mata heran, "Apa?"
"Bisa tersenyum lagi tidak?"
Perasaan asing kembali hinggap di hati Yujin, menerbangkan kupu-kupu di perutnya. "Kenapa?"
"Ku rasa aku baru saja jatuh cinta pada senyum dan tawamu."
←→
450 word.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Ordinarily
RomanceKarena cinta dan kasih sayang itu tidak harus selalu istimewa dan spesial. ^-^ start: 10/07/18 end: [SLOW UPDATE]