[7] Suffer (M)

7.5K 480 23
                                    

***

Chapter ini mengandung konten dewasa!

YOU HAVE BEEN WARNED!

***

Kyungsoo merasa sangat tidak nyaman di tempat tidurnya. Dia ingin bergerak tapi tak bisa. Dia di paksa untuk tetap berada di posisi itu.

Dan bagian terburuknya adalah ruangan itu sangat panas, sedangkan dia memakai Onesie berlengan panjang beserta selimut yang membalutnya.

MMMHHHHH!!! Dia berteriak sekuat tenaga, tapi tidak cukup keras untuk menarik perhatian chanyeol. Dia membutuhkan chanyeol untuk masuk dan melepaskan selimutnya, tapi dia tidak bisa bersuara karena dot sialan itu.

Entah kyungsoo juga menginginkannya atau tidak, susu itu terus mengalir ke mulutnya dan dia mendapati dirinya tetap meminum susu itu dan menghisapnya dari dot.

Tidak perlu waktu lama sebelum susu itu berefek kepadanya. Dia memejamkan mata dan tertidur.

Tidak cukup lama kyungsoo tertidur, kantong susu hampir kosong setengahnya dan dia merasa bahwa dia benar-benar harus buang air kecil.

Tidak mungkin dia buang air kecil di popoknya. Rasanya hal itu terlalu memalukan. Jadi, dia berusaha membuat suara sebanyak mungkin untuk membangunkan chanyeol.

Kyungsoo menghentak-hentakkan tangannya ke palang yang berada di tempat tidur itu, dia menendang kakinya sambil berteriak dengan mulut ber-dot.

Thankfully, suara itu cukup keras untuk chanyeol yang memasuki ruang bayi itu.

Apa yang kau butuhkan, baby? Apa kau merasa panas? tanya chanyeol saat melihat kyungsoo yang bermandikan keringat.

Kyungsoo mengangguk dengan cepat, tapi bukannya melepas selimut yang membalut kyungsoo, chanyeol hanya menurunkan suhu ruangan.

There you go, tidur yang nyenyak. Chanyeol berkata seraya berbalik.

MMMMMPPPPP! Teriak kyungsoo lagi lalu chanyeol kembali berbalik menghadapnya.

Apakah ada yang salah? Chanyeol bertanya padanya dan kyungsoo mengangguk.

Apakah rasa susu itu aneh? Chanyeol bertanya dan kyungsoo menggelengkan kepalanya.

Um, apakah obatnya tidak bekerja, hingga kau tidak bisa tertidur? Tanya chanyeol.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya lagi dan bergumam. Chanyeol memeriksa pouch susu itu dan melihat isinya telah habis sebagian.

Dia tahu apa yang diinginkan kyungsoo.

Apakah kau ingin pipis? Tanya chanyeol dan kyungsoo mengangguk panik.

Silakan, baby. Itulah gunanya popok. Ujar chanyeol dan kyungsoo menggelengkan kepalanya.

Baiklah, jangan gunakan popok itu, tapi aku tidak akan melepaskanmu dari tempat tidur. Jadi, kau bisa tetap menahannya hingga kau memutuskan untuk menyerah. Jelas chanyeol.

Kyungsoo hampir menangis, tapi dia menolak menangis untuk chanyeol. Itu hanya akan menambah fantasi liar pemuda tampan itu.

Kyungsoo melihat chanyeol berjalan ke pouch susu dan menekan sebuah tombol.

Dengan segera susu itu mengalir ke kyungsoo jauh lebih cepat dari yang sebelumnya dan dia harus menelan itu, dimana hal itu semakin menekannya untuk segera pipis.

Dia tidak tahan lagi. Kantung kemihnya terasa akan meledak, dan sebelum dia menyadari itu dia merasakan bahwa dirinya telah pipis di popoknya. Chanyeol tersenyum puas saat melihat ekspresi malu di wajah kyungsoo. Dia menurunkan kembali kecepatan susu itu dan menopang tubuhnya untu mencium kyungsoo lagi.

Good job, baby. Mimpi indah. Ujar chanyeol saat dia pergi. Kyungsoo merenggut dan menjerit frustrasi, sekarang dia bahkan merasa lebih tidak nyaman dibandingkan sebelum popoknya basah. Tidak bisa dipercaya.

Keesokan harinya ketika chanyeol terbangun, dia pergi menuju basement dan mulai menyiapkan beberapa barang. Dia menyeringai begitu dia merasa siap dan kembali naik ke kamar kyungsoo.

Kyungsoo tampak begitu cantik. Tertidur nyenyak di keranjang bayi itu. Tangan dan kakinya masih diikat, sehingga posisinya masih tetap sama seperti semalam.

Dia masih bernafas dengan teratur dan chanyeol memperhatikan bahwa secara tidak sadar, kyungsoo mengisap dot itu meskipun tidak ada lagi susu yang mengalir. Kyungsoo sebenarnya sudah menghabiskannya. Chanyeol tahu bahwa dengan jumlah obat penawar yang ada di susu itu, dia tidak akan terbangun setidaknya satu jam lagi.

Chanyeol melepaskan ikatannya dan menggendong kyungsoo dari tempat tidurnya. Dia membawa kyungsoo ke meja ganti, menanggalkan Onesie kyungsoo dan melepaskan popoknya.

Popok itu sangat basah, sepertinya kyungsoo sudah buang air setidaknya 2 kali. Hal ini membuat chanyeol sangat bahagia. Dia segera membersihkan bayinya, sebelum dia mengikat popoknya, dia mengambil beberapa mainan khusus dan kembali ke kyungsoo.

Chanyeol menuangkan lube Strawberry yang baru saja dia ambil ke jari-jarinya, kemudian bermain dengan lubang kecil milik kyungsoo.

Lubang itu sangat kecil dan mengerut, chanyeol ingin merasakannya.

Dengan cepat chanyeol menyelipkan beberapa jari ke dalam lubang hangat yang sangat kencang itu dan mulai meregangkan jarinya.

Kyungsoo mulai merengek dan mengerang saat tidurnya, chanyeol melihat penisnya mulai terbangun.

Chanyeol mengeluarkan jari-jarinya dan mengoleskan dildo besar itu dengan lube. Dengan perlahan chanyeol memasukkan dildo besar itu ke dalam hole kyungsoo. Setelah menggerakkannya sebentar, kyungsoo berteriak keras dengan dot dimulutnya tapi dalam keadaan tertidur.

Chanyeol tahu dia baru saja menemukan spot yang dia cari. Dia meninggalkan dildo itu di dalamnya dan memasangkan cock ring ke junior kyungsoo yang telah mengeras, kemudian memasang popoknya.

Chanyeol membawa kyungsoo turun ke basement dan mendudukkannya di sebuah kursi besar di tengah. Dia mulai mengikat kyungsoo, saat kyungsoo mulai terbangun.

Chanyeol lupa bahwa dia telah melepaskan dot dan kyungsoo mulai berteriak.

Apa yang kau lakukan! Biarkan aku pergi! Kyungsoo berteriak frustrasi karena sekali lagi, dia terikat dengan erat ke kursi. Ada sesuatu didalam lubang pantatnya, dan itu membuatnya terasa terbakar tapi benda itu terus menyentuh sesuatu di dalam dirinya saat dia mencoba bergerak.

Dia tidak tahu apa yang chanyeol lakukan padanya.

Apa yang kau lakukan? Kau pikir apa yang telah kau lakukan?! Kyungsoo bertanya dengan marah saat ia meronta-ronta dalam ikatannya.

Baiklah, ingat,kau bilang hyungmu dulu mengikatmu di ruang bawah tanah. Dan kau bilang dia akan memperkosamu. Jadi sementara diriku pergi bekerja, kau akan menjalani kebohongan yang pernah kau katakan. Sama seperti saudaramu, aku tidak akan masuk dan memberimu makan. Aku akan meninggalkanmu di sini hingga aku memutuskan untuk datang dan mengeluarkanmu. Sekarang apa yang kau katakan dulu? Apa yang hyungmu gunakan untuk membuatmu tetap diam? Chanyeol menjelaskan kemudian bertanya.

Oh. Aku percaya bahwa benda itu adalah gag ball.

Kau tidak bisa melakukan ini padaku! Mereka akan menemukanku ! Kau akan pergi ke penja-mmphhh! Kyungsoo mencoba untuk protes tapi chanyeol mendorong bola merah muda itu ke mulutnya.

Tidak ada yang mencarimu, Baby. Chanyeol berbisik saat ia mencium pipi kyungsoo dan berjalan keluar pintu.

Chanyeol cepat-cepat bersiap untuk bekerja dan mendengarkan erangan teredam yang datang dari ruang bawah tanah milikknya. Kyungsoo akan menderita, terutama saat chanyeol menarik remote kecil itu keluar dari sakunya dan menaikkan kecepatan benda itu menjadi paling tinggi sebelum berjalan keluar rumah.

[CHANSOO] Call Me Daddy 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang