"Menurut lo Guanlin itu gimana?""Ganteng,"
Gue mendengus. "Selain itu?"
"Dia dingin, trus enggak pedulian, irit ngomong."
"Trus-trus--"
"Trus kenapa lo masih bertahan sama dia?"
Gue dibuat terdiam karena pertanyaan Wonyoung barusan.
"Ya itu karena gue sayang sama dia," jawab gue seadanya.
"Tapi dia itu enggak sayang sama lo Kanaya."
"Guanlin itu bukan cowok dingin yang bisa lo taklukin gitu aja kayak cerita-cerita di wattpad."
"Tapi kan--"
Kring!!!
"Lanjut besok aja, mending kita pulang."
Setelah membereskan semua alat tulis yang ada di atas meja, gue sama Wonyoung pun segera keluar dari kelas.
Wonyoung tiba-tiba berhenti ngelangkah yang ngebuat gue juga ikutan berhenti.
"Na, Guanlin lagi sama siapa tuh?" tanyanya sambil nunjuk Guanlin lewat dagunya.
Gue mengikuti arah tunjuknya dan menemukan Guanlin yang lagi ngomong sama seorang cewek di area parkiran sekolah.
Gue enggak tahu mereka lagi ngomong apaan, tapi senyuman gue seketika luntur pas cewek itu malah naik ke atas motornya Guanlin dan dia langsung ngendarain motornya keluar dari area sekolah.
❝Salah nggak sih kalau gue iri sama cewek itu?, gue yang berstatus sebagai pacarnya aja enggak pernah dianter pulang sama Guanlin.❞
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan jomblo | ✔️
Fanfiction➳ 。「 ft. lai guanlin 」 ❝gue udah punya pacar, tapi kok berasa lagi jomblo ya?❞