❀ | 08

470 64 19
                                    


Sudah dua hari gue enggak sempet ketemu dan kontakan lagi sama Guanlin.

Sampai sekarang pun gue masih renungin ucapan Jiar saat itu, gue takut kalau pilihan gue ternyata membuat hidup gue menjadi lebih buruk.

Thalia ngeletakin cup mcflurrynya dengan sedikit kasar. "Kenapa sih lo itu suka banget ngelamun?"

Gue spontan menoleh ke arahnya. "Ya like-like gue lah," ucap gue. "Lagian lo juga kenapa jadi suka banget sih merhatiin gue?"

"Asal lo tahu, sekarang gue tuh berasa lagi di mcd sama patung tahu enggak sih, dari tadi lo cuman ngelamun aja pas gue ajakin ngomong."

Gue mendengus. "Ya salah lo sih, udah tahu gue lagi bad mood malah diajak ke mcd, kan jadinya gue enggak bisa nolak."

Thalia kembali ngeraih mcflurynya. "Coba kasih tahu gue, lo itu bad mood karena apa?"

"Kok lo jadi pura-pura bego sih?" tanya gue. "Ini semua terjadi karena ulah pacar kesayangan gue itu, udah jelas kan?"

Thalia masukin sesendok ice cream ke dalam mulutnya, setelah itu barulah dia berbicara lagi.

"Bisa enggak sih lo itu mencintai Guanlin secukupnya aja?" tanyanya.

"Sekarang, coba lo noleh ke belakang," lanjutnya.

Gue mengikuti ucapannya dan tepat saat itu juga, hati gue serasa ditusuk sama beribu anak panah karena ngelihat Guanlin lagi makan di mcd sama cewek yang di parkiran itu, dan parahnya, cewek itu ternyata bisa ngebuat Guanlin yang terkenal dingin itu jadi gampang tersenyum.

❝It's hurt when someone else make you smile and i can't.❞

Bagi yang mau ngehujat kolomnya disini ya gaes :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi yang mau ngehujat kolomnya disini ya gaes :v

bukan jomblo | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang