6

64 7 7
                                    

Sultan Gading Pratama, alias Suga.



siapa yang nggak kenal sosok si Suga itu?


Siswa yang menjabat sebagai ketua OSIS itu, pasti semua orang akan mengenalnya karna entah tampangnya yang ganteng, jabatannya jadi ketos, atau karna tau silsilah keluarganya.


Hmm, bisa di bilang Suga itu siswa perfect lah ya.



Udah pinter, ganteng, orang kaya, dan jabatannya ketua OSIS—yang mengartikan kalau dia adalah siswa teladan.


Padahal dia anak baru. Yang baru masuk kelas sebelas semester dua. Tapi udah di jadiin ketua OSIS.


lah kok boleh? tanya netijen.

Tentu aja boleh, karna di SMA yang Suga tempatin ini—jarang-jarang ketemu sama siswa atau siswi yang dermawan kayak dirinya sendiri.

Mau nggak mau para guru mengangkat Suga untuk jadi ketua OSIS.

Awalnya Suga kesel, soalnya udah kelas dua-belas, masa di jadiin ketua OSIS? Belom belajar untuk persiapan UN, dirinya harus repot-repot mengurus preman-preman sekolah yang nggak tau aturan, dan suka membolos mata pelajaran.

Makanya Jumat tempo hari, ia ngadain razia dadakan. Soalnya anak-anak itu pada tau hari Jumat adalah hari yang tenang. Tanpa ada razia, atau pemeriksaan.






"Cek seluruh tempat ya," perintah Suga pada wakil ketos, yaitu Marshanda.

"Suga mau kemana?" tanya Marshanda. "aku ikut Suga aja ya?"

"Nggak. Lo meriksa tempat yang lain aja sama Hobi. Rooftop, gue yang periksa." balas Suga. Karna ia jelas tau rooftop itu tempat yang paling sering di pake untuk nongkrong.


'dan biar gue ciduk semua preman disana.' batin Suga.



••••





Di rooftop, suasana sepi banget. Kayak nggak ada yang menghuni. Suga pun mengadakam patroli, mengecek hampir semua tempat di rooftop ini, tapi tetep aja nggak ada orang.

Pas Suga balik badan, otw mau meninggalkan rooftop, samar-samar Suga ngedenger suara cewek ngomong.

Maka dari itu Suga diam, lalu menajamkan pendengarannya.








"Yena balik ke kelas?" tanya seorang cewek.









Udah nggak perlu mendengarkan lanjutan dari percakapannya, Suga udah tau kalau itu pasti anak-anak yang membolos pelajaran.

Suga dengan perlahan menghampiri suara, dan melihat ada tiga siswi yang lagi nongkrong.

Udah membolos pelajaran, salah satu dari mereka ada yang ngerokok lagi. Wah bener-bener dah.




Suga berdeham lumayan kencang. Perhatian dua dari tiga siswi itu terambil, mereka berdua menatap Suga dengan horror.


Secara bersamaan, kedua siswi itu memegang tangan siswi yang merokok itu, menyebabkan ia mendongak, dan menatap Suga.



Disaat rokok yang ada di mulut siswi itu jatuh, Suga menghampiri mereka bertiga. "Nama dan kelas?" tanyanya.

"Uh, kita bukan murid sini kok. Kita murid sekolah lain yang kebetulan numpang nongkrong disini." balas siswi yang ngerokok tadi—Efa.

'goblok banget anjir.' batin Mitha dan Ziu hampir bersamaan.

'dikira gue bisa di goblokin kali ye.' batin Suga, melihat ke baju ketiga siswi itu, ke arah name-tag.

Rokok  🚬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang