8

17 1 0
                                    

Selamat Membaca.....

"Sebenarnya kamu anggap hubungan kita apa? "

Gibran tertegun dengan ucapan Syella, ucapan yang selama ini membuatnya penuh dengan penyesalan.

Ia menatap mata Syella yang berisi kelelahan yang gadis itu pendam sendiri.

"Pacar.. "

"Hubungan kita pacaran" jelas Gibran melangkah mendekati Syella.

Syella bergeming mendengar ucapan yang sangat jelas di telinganya, entah harus senang ataupun menyakitkan baginya.

Syella melangkah mendekat seperti yang dilakukan Gibran dan mengukir senyumnya yang mungkin bisa dikatakan FAKE SMILE.

"Aku senang mendengarnya~"

"Aku pergi dulu"lanjutnya dan berbalik pergi ,namun ditahan oleh lingkaran tangan di pergelangan tangan Syella.

"Apa yang kamu sembunyiin? "tanya Gibran.

Syella menggeleng senyum dan perlahan pergi.

Gibran hanya memandang kepergian Syella dengan ingatan di masa lampau yang mengusiknya selama ini.

Flashback On

"Kurasa kalian cocok"ucap gadis yang tiba tiba duduk di samping Gibran.

"Siapa? "

"Kamu dan anak baru itu,dia terlihat menyukaimu"jawab gadis disamping Gibran

"Berhenti omong kosong, Alena"balas Gibran

"Aku tidak bohong, dia bilang padaku jika ia menyukaimu dan kupikir dia juga cocok denganmu"jelas Alena.

Gibran tidak menghiraukan perkataan Alena dan terus fokus dengan lagu yang terputar di Ipodnya

Alena menarik paksa earphone yang terpasang di kedua telinga Gibran.

"Aku tau kau mendengarkanku"geram Alena

Gibran mendengus kasar

"Terus aku harus apa?"

"Dekati dia, dan buka perasaanmu padanya"ucap Alena

"Haruskah? "

"Ehmm"

Flashback Off

Kembali di kehidupan nyata, Gibran merasa ada kejanggalan dengan pertanyaan Syella yg tiba tiba ia lontarkan. Ia mengambil ponsel disakunya dan mengetik beberapa kata ...

"Tunggu aku pulangnya... "

Send

Gibran menatap gusar layar ponsel.

**********

Fokus Syella agak buyar saat ini setelah bertemu Gibran di atap rooftop. Entah kekuatan dari mana, Syella mampu mengatakan semua perasaannya pada Gibran walaupun tidak semuanya, melainkan hanya 6 kata yang terucap.

Ting!

"Tunggu aku pulangnya..."

Belum sudah Syella memikirkan yang tadi, orang yg telah dipikirkannya tiba tiba mengiriminya pesan.
Syella menoleh kesamping bangkunya, kosong. Ya, sejak istirahat pertama sampai saat ini Gibran belum kembali,ralat dia tidak akan kembali.

Baca

Syella hanya membaca pesan Gibran tanpa harus membalas pesan pria tsb. Saat ini Syella benar benar lelah dengan hubungan yang beberapa tahun belakangan ini ia jalani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

De FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang