"Yun, mana Dami?"
"....."
"Yoohyeon!!" panggilku lagi karena ia tak kunjung menjawab.
"....."
"Dami hilang" ujar Yoohyeon akhirnya.
Aku tak bergeming. Aku masih mencerna semua yang terjadi. Tak mungkin dalam satu malam aku kehilangan kelima teman-temanku.
Rasanya kepalaku mau pecah saja!!
"apa-apaan ini!!" umpatku.
"ini lelucon kalian untuk mengerjaiku kan!?" tanyaku dengan suara bergetar.
"kalian sukses mengerjaiku, hahaha, kita sudahi lelucon ini ya, aku sudah lapar"Aku tertawa hambar sambil menggeleng-gelengkan kepala, sedang Yoohyeon tak bergeming ditempatnya, masih membelakangi ku.
"kau kenapa sih Yun!!" bentakku memutar paksa tubuhnya.
*DEG
Refleks kakiku melangkah mundur.
"ini semua karena dirimu" ujar Yoohyeon menatapku tajam. Aku tersentak. Aku menatap Yoohyeon yang entah kenapa sorot matanya berubah menakutkan, dan lagi, apa maksudnya ini semua karena diriku?
"a-apa maksud mu?"
"semua yang terjadi pada teman-teman mu adalah akibat perbuatanmu" ujar Yoohyeon masih dengan tatapan tajam seakan ia sangat membenciku.
"kau menangkap laba-laba itu hingga ia mati"
Laba-laba?Aku melotot kaget saat mengingat laba-laba yang tadi siang tak sengaja kutemukan didekat halaman asrama.Aku mengedarkan pandangan mencari toples dimana laba-laba itu kutaruh.
"tidak mungkin mati, aku ingat betul kalau tadi ia masih hi...." aku terkejut saat melihat toples berisi laba-laba yang tidak bergerak sama sekali.
Tidak mungkin!!Laba-labanya mati.
"Memang bukan dirimu yang membunuhnya, tapi temanmu ini" ujar Yoohyeon sambil menunjuk dirinya sendiri.
"dia membunuhnya dengan menyiksanya" tambahnya dengan geram.
"tidak mungkin..."
"jika kau tidak mengurung laba-laba itu, ini semua tidak akan terjadi" Yoohyeon berjalan mendekati ku yang otomatis membuatku mundur menjauh darinya.
"sekarang semuanya tergantung dirimu. Jika kau ingin kelima temanmu kembali, maka kau harus mengorbankan gadis ini" ujarnya kembali menunjuk diri sendiri.
"dan jika kau memilih untuk menyelamatkan gadis ini, maka kau harus merelakan kelima temanmu hilang didalam hutan."
Gumpalan asap tebal keluar dari tubuh Yoohyeon yang membuatku kian berjalan mundur.
"atau kau ingin menyelamatkan diri sendiri dan mengorbankan semua teman-temanmu?"
"apapun yang kau pilih, dirimu akan selalu dihantui rasa bersalah. Semuanya tak lagi sama."
Gumpalan asap itu membubung tinggi meninggalkan tubuh Yoohyeon yang tergeletak tak sadarkan diri.Saat gumpalan asap itu membentuk wujud, detik itu juga aku berlari menuju pintu utama asrama.Yang dipikiranku sekarang adalah bagaimana caranya pergi dari tempat ini.
Ini sungguh mimpi buruk!
Aku terus berlari tanpa menoleh kebelakang, takut makhluk itu mengejarku.
Ah, gerbang keluar!!Tanpa sadar aku sudah berada diluar asrama.Tanganku telah membuka gerbang bersiap untuk pergi dari asrama ini.Tapi jika aku pergi, bagaimana dengan mereka?Mereka masih didalam, dan butuh pertolonganku.Apa aku tega meninggalkan mereka?Teman macam apa aku ini...Pemimpin yang egois!!
*KREEK
Kututup lagi gerbang asrama. Ya, sudah kuputuskan. Aku tak akan pergi tanpa mereka!Bagaimanapun caranya, aku akan menyelamatkan kalian!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightmare
Short StoryJika saja bisa, tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini!! -JiU