Chapter 7

25 6 1
                                    

Play the music~

Entah apa yang kupikirkan,

"Udah kubilang kan, tunggu!"

aku membuatnya seperti itu,
Sedemikian rupa

"Mau sampai kapan?! Aku bingung kenapa begini akhirnya!"

Persis seperti dia memperlakukanku,
Dulu.

"Kenapa!?"

Sampai hari itu tiba..

"Karena hal seperti ini, belum tentu berakhir baik."

*****


23 Messages 11 Minutes ago
(Saltekr)

"Apa lagi maunya?" Aku terheran diantara dinginnya malam,

Aku akan mengikuti maunya, mari lihat sampai sejauh mana.

Beberapa jam yang lalu, tepatnya sepulang sekolah, aku mengikuti Youngji

Karena sikapnya agak aneh belakangan ini,

Sesampainya didepan ruang bekas
Kelas Sastra, yang kini menjadi ruang kosong tak terawat,

Aku melihatnya masuk, dan mendengar sebuah percakapan didalam sana,

-flashback-

"Membuntuti seperti ini, apa nggak apa-apa ya?" Aku bertanya pada diriku sendiri, bukan karena ragu, tapi hanya untuk meyakinkan diri bahwa ini bukan apa-apa.

Kelas Sastra berada dilantai paling atas, yaitu lantai 3, paling pojok, 2 kelas setelah tangga ke rooftop,

Kini aku sudah berada didepan ruangan itu.

"Gimana keadaan Yoora?" Tanya salah seorang didalam sana,

"Mulai membaik, aku pikir ini parah, tapi seenggaknya kita udah bantu,"

"Ya, bagaimanapun caranya Hyung."

"Tenang,"

"Dia pasti akan sadar."

-end-

{Drrtt...}

"Aku akan selalu bersamamu, kau harus ingat, kau kuawasi."

{Drrtt...}

"23.00"

Malam semakin larut, dengan bodohnya aku terdiam disini karena surat sialan itu,

Kini menunjukkan pukul 22.23

Aku mulai bertanya pada diriku sendiri, apa yang kulakukan, apa ini memang jalan keluar dengan mengikuti permainannya,

Apakah dia hanya ingin mengetes?
Lagi pula dia siapa!?

{Drrtt...}

"Aku adalah seseorang,"

{Drrtt...}

"Di sore itu."

Mungkin aku hanya membohongi diri sendiri, tapi untuk masalah ini aku benar-benar bimbang,

Saat pertama kali aku dikirimi pesan,
Saat pertama kalinya aku merasa takut, juga betapa ragunya aku ditaman malam hari itu,

Sejauh ini tak ada perubahan, hanyalah pertanyaan dalam pikiranku yang terngiang,
Tanpa jawaban yang tepat,

Aku harap ia memiliki alasan yang bagus karena memulai ini semua.

Kupikir ini cukup malam,
tapi-- Ah! Crap!

Aku lupa!! Pukul 23.00 bus sudah berhenti beroperasi!
Apa dia menjebakku!? Sial.

Aku segera berlari mendekati halte, berharap bus terakhir belum kelewat, aku benar-benar akan pulang sekarang juga!

Sudah tidak peduli lagi dengan semua surat atau apalah itu!

Tidak- bahkan aku harus melewati gang sepi ini, tempat dimana paling banyak korban pembunuhan,

Jika aku memutar, itu sama saja bunuh diri karena memakan waktu yang banyak,

Lagian sekarang juga kasusnya sudah diatasi, pasti tidak akan ada apa-apa.

Kim Youngji

"Jay, mau sampai kapan kamu seperti ini!?" Tanyaku pada adikku yang sedang bersandar didinding,

"Hyung pulang duluan aja." Suruhnya dengan lemas,

"Mana bisa gitu!?" Lagipula aku heran kenapa anak ini rela berkorban hanya untuk satu perempuan?!

Bodohnya dia, dengan begini tak ada jaminan perempuan itu akan menyukainya.

Sekarang pukul 22.23, dan kami ada di rumah sakit jiwa, aneh bukan?

Ya, tidak lain karena Jay yang rela menunggu sampai pagi hanya karena terlambat menjenguk
perempuan (gila) yang disukainya.

Hebat bukan? Apa sebegitu sukanya?
Bukan-- apa sebegitu 'Cinta' nya!?

Aku menghela napas,

Kulihat ada seorang perawat yang menghampiri kami, ia menyuruh kami pulang karena waktu jenguk sudah usai sedari 5 jam yang lalu,

Jay memohon untuk melihatnya,
Untuk melihat Yoora.

Mau tidak mau, aku harus membantu Jay karena ia sangat gegabah, dan juga sahabatku yang sedang dalam masalah,

"Maaf tapi sudah tidak bisa menjenguk."

"Saya mohon, melihat saja.."

Jay tetap saja memaksa untuk melihat Yoora,

"Tidak bisa."

"Sekali saja!"

"Hah, anak muda ada apa denganmu?
Baiklah, sekali saja, setelah
itu pulang."

Akhirnya perawat itu memberi izin, ya baguslah, jadi cepat pulang, melihat Jay juga kasihan.

"Lho-? Yoora dimana?!!" Teriak Jay dari dalam ruangan itu,

"PASIEN 0149 MELARIKAN DIRI!!"

Tak lama suasana heboh! Semua orang panik karena teriakan tersebut, beberapa petugas khusus diajukan untuk mencari Yoora,

Gak heran sih, ini kan ke-5 kalinya.




Continue _

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang