Chapter 04

5.4K 401 10
                                    


Sudah seharian aku dikamar mewah ini, dan ini sangat membosankan. Jika aku keluar pun percuma tidak ada yang mau bicara denganku, bahkan mereka memalingkan wajahnya saat bertemu denganku. Tatapan jijik, merendahkan aku dapatkan di pack ini.

'Ck, dia belum tau jika kita ini siapa!' mind link Hera kesal

'Sudahlah Hera, bagaimana jika kita berburu? itu akan lebih menyenangkan bukan?'

'Baiklah, tapi kau harus izin mate kita dulu'

'Tidak, dia pasti sedang sibuk. Lebih baik tidak mengganggunya'

'Baiklah, tapi sebelum itu ganti gaun mu dengan pakaian yang lebih nyaman'

'Ya, baiklah'

Aku baru sadar jika aku sudah tidak mengenakan pakaianku dan digantikan gaun panjang ini. Di almari tidak ada pakaian wanita, tapi aku menemukan kemeja putih dengan celana jeans pendek. Jika setelah di pakai, kemeja ini sangat besar ditubuh ku sampai menutupi lutut serta celana jeans pendek yang ku kenakan

Setidaknya lengan panjang dapat ku gulung sampai siku. Dan ujung kiri dapat ku ikat dengan ujung sebelah kanan, sangat cocok ku kenakan. Setidaknya aku pernah atau bahkan sering berkunjung ke dunia manusia.

Setelah selesai berganti pakaian. Aku meloncat dari  balkon, cukup tinggi. Tapi aku pernah loncat dari atas jurang dan itu aku tidak mati, hanya terkilir. Aku memasuki hutan, dan aku yakin jika hutan ini masih wilayah pack ini. Cukup lama untuk berjalan, sampai aku berhenti tepat di sebuah danau.

'Kau bilang akan berburu?' protes Hera me-mind link ku

'Aku baru ingat jika belati ku tidak ada, mungkin diambil oleh pria yang menyiksaku kemarin'

'Kalo begitu biar aku yang berburu malam ini'

'Tidak, itu berbahaya'

Aku memutuskan mind link ku pada Hera. Udara dingin menusuk kulitku, tapi aku sudah biasa akan hal itu. Lagi pula dulu aku hidup di hutan bebas, di kelilingi banyak bahaya yang sewaktu-waktu akan mengancam nyawaku. Andai perang itu tidak membunuh kedua orang tua ku, aku tidak akan hidup dalam ancaman.

Meskipun aku tinggal di Blue Moon Pack, tidak menjamin keselamatanmu. Sewaktu-waktu pamanku bisa saja membunuhku hanya karena ingin menguasai Pack. Ck, dari pada harus menjadi boneka pamanku, lebih baik aku menjadi rogue yang bebas.

'Aaaauuuuuuu..!'

Seketika tubuhku menegang, lolongan itu sangat mengerikan. Dan aku juga merasakan sesuatu, gelisah?. Tapi aku gelisah kenapa?, lebih baik aku kembali. Aku berlari menuju Pack, aku tidak peduli dengan ranting tajam menggores kulitku. Yang terpenting aku harus sampai di Pack.

Cukup jauh tapi akhirnya aku sampai di Pack. Aku meloncat naik ke kamar,Astaga!. Aku membulatkan mataku, baru beberapa jam aku meninggalkan kamar ini. Sekarang kamar ini sudah tak berbentuk, apa ada penyusup? atau pack ini diserang?. Aku keluar kamar untuk mengecek keadaan.

"Alpha!! tenanglah!" Suara itu mengalihkan perhatianku

Aku bergegas mencari asal suara itu, dan ternyata suara itu berasal dari sebuah ruangan. Didepan ruangan sudah ada beberapa warrior penjaga dan juga pria yang menyiksa ku waktu itu. Aku mendekat ke arah mereka, semua warrior menunduk takut. Berbeda dengan pria yang menyiksa ku dia belum menyadari kedatanganku dan masih sibuk dengan meneriaki nama 'Alpha'

The Second Mate is RogueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang