Aleeya & Pasya : Kau Semalam

4 1 3
                                    

Gak pernah sedikitpun gue berharap punya kekasih setelah kenal sama Pasya. Bagi gue dia jauh melampaui seorang pasangan yang selama ini gue dambakan.

Dia tampan? Tentu saja bahkan rumput di taman fakultaspun akan dengan senang hati mengakuinya.

Dia baik? Tentu saja , ribuan bahkan jutaan orang yang belum ataupun sudah mengenalnyapun gak akan ragu menjawab betapa baiknya dia.

Dia cerdas? Wah tentu saja. Terlebih dalam Musik bidang yang dia tekuni selama ini. Menjanjikan? Gak perlu ragu, bahkan jika dia ditolak oleh semua perusahan musik diapun akan bersinar dengan musik ciptaannya.

Dia sangat kompeten bukan? Bahkan dalam hal menjadi boyfriend material dia memenuhi segala permintaan wanita kebanyakan.

Dia akitifis kampus. Absoloutly sibuk gak ketulungan. Justru ini point yang aku sangat suka. Pria pekerja cerdas dan bertanggung jawab sangat ku sukai dibanding segala hal lain yang dimilikinya.

Beralih dari pembicaraan tentang Pasya, saat ini aku sedang main di cafe bersama Guan dan beberapa sahabatnya. Ada Jino dan Gilang anak dance, yang terakhir ada Jae anak Musik.

Mungkin dulu kalau aku keluar dnegan empat cowok gini akan malu karna takut orng orang berfikir yang aneh aneh. Tapi semenjak aku kenal Pasya aku sadar satu hal bahwa hati ini tertuju dan percaya pada siapa. Sampai akhirnya omongan orang gak pernah berpengaruh dalam hidupku lagi.

Telalu menggelikan memang. Ketika aku menyadari siapa yang ku suka tapi tak pernah berani mengaku langsung padanya. Bukannya aku gak pernah menunjukan, setiap saat malah kutunjukan. Tapi gak pernah dengan cara serius.

HELLO gue cewek yang penuh gengsi untuk urusan pengakuan. Biarkan itu menjadi peran Pasya.

"meneng ae. Lapo loro untu tah?"

Pertanyaan menodong dari Jino sukses membuatku ingin menyumpah serapahi dia.

"lak kodo karo wong tuek"

Our Crush?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang