Rigel : Sang Senja

5 1 8
                                    

Queena lagi ikut Guan nongkrong sama kakak kelasnya. Bener bener Queena jadi cewek sendiri. Tapi ya karena dia udah kenal sama beberapa orang ditongkrongan ini, kayak Bang Pasya, Yusuf, Guan, Jae, Kayden, sama Senja kakak kelasnya waktu SMA yang lagi mendalami Seni peran saat ini.

Dan kali ini topik pembahasannya soal Pasya yang masih didiemin sama Aleeya.

"gak ngerti lagi gue, bang. Udah gue bela belain telat nemuin Ian sama Aleeya. Malah lo sia siain kesempatan buat baikannya"

Ucap Jae yang emang dapet imbas kemarahan Aleeya juga. Jadi Jae bilang dia terlambat karena ngerjain tugasnya Pasya biar Pasya bisa nemuin Aleeya. Jae sama Pasya emang satu jurusan dan sama sama masuk Himpunan.

"ya lo nanggung bantuinnya. Sekalian ajak Ian biar Aleeya berduaan sama bang Pasya"

Si saudara kandung Pasya jarang jarang mau belain kakaknya.

"bang aku kasih tahu ya. Mbak Aleeya itu marah pasti ada alasannya. Sebagai cowok yang cerdas dicari tahu dulu alasannya baru kita bisa menentukan strategi buat baikan"

Guan yang emang dasarnya sedarah sama Aleeya yakin beneran kalau Mbaknya itu pasti memiliki alasan kuat sampai tahan diemi Pasya, yang notabennya selalu menghisi hari hari Aleeya.

"gaya lo ngomong mirip Aleeya beneran"

Kayden emang sering bikin salah fokus pembahasan gini.

"ya namanya adiknya!"

Ucap Guan ngegas.

"lah masalahnya Aleeya yang tiba tiba marah. Mana gue tahu. Orang gue juga bertindak seperti biasanya"

Seorang Pasya emang lagi Clueless tentang permasalahannya sama Aleeya, secara gak ada angin gak ada hujan tiba tiba akun Line, Whatsapp, instagarm di blokir masih unrung dia bisa SMS.

"dari kacamata gue Aleeya aja emang yang Alay. Bukan siapa siapa lo juga. marah kok gak beralasan"

Kalau ada orang yang denger pendapat Senja, dan gak ad yang tahu kalau senja itu pria pasti sudah dibilang Senja lagi cemburu karena Aleeya merebut Pasya.

"kak Leeya bukan orang yang bertindak tanpa alasan ga kak. Lagian udah jelas kak Aleey punyak hak marah kalau ngeliht gimana selama ini hubungan kak leeya sama kak Pasya. Mereka emang gak jadian tapi udah lebih dari orang pacaran. Terus udah berbulan bulan menjalin relasi kayak gitu kak Pasya tiba tiba seakan lupa dengan keberadaan kak Aleeya karena mantanya kak Pasya menghunungi kak Pasya lagi. Kalau jadi kak Aleeya aku pun pasti bakaln sakit hati. Pasti bakalan marah. Terlebih marahnya kak Aleeya seakan diabaikan begitu saja sama kak Pasya, hak kak Aleeya juga lah kalau emang mau ninggalin kak Pasya karena capek dijadiin ban cadangan saat mantanya kak Pasya lagi ilang ilangan"

Queena yang dari tadi diem aja karen udah janji sama Aleeya buat gak bantuin ngasih informasi ke Pasya, tiba tiba kepancing gitu aja saat Senja mengucapkan pendapatnya. Sepertinya diantara Senja dan Queena ada emosi yang tersembunyi.

"Nala, Mohon tenang ya. Kak Aleeya tahu bisa dimusuhin lo nanti"

Guan dan Queena emang ada di perabu yang sama. Perahu yang akan selalu berlayar menuju Aleeya. Ya walaupun mereka berdua sedang ada di antara para kapalnga Pasya.

"bang Senja juga ini gak biasanya jelekin Aleeya"

Yusuf tentu saja akan membela Queena kan?

"biar kita disini sama sama belajar. Cewek emang maunya menang sendiri. Jangan dikasih kendor entar semakin ngelunjak. Udah untung bisa deket sama Pasya atau Yusuf. Sok jual mahal sama marahan atau pun menjauh"

Senja yang biasanya selalu bercanda dan gak ernah serius tiba tiba jadi sesosok antagonis merupakan hal baru buat Jae, Guan, Yusuf, kayden, kecuali Pasya.

"apa hubungannya sama gue bang?"

Yusuf bingung sih. Karena dari awal yang jadi pokok bahasan itu Pasya sama Aleeya kenapa jadi bawa bawa namanya.

"dari awal emang target kakak saya kan? Lebih baik kita selesaikan antara saya dan kakak saja. Gak usah dibawa bawa ke urusannya kak Leeya dan bang Pasya"

Loh Queena udah berdiri dari duduknya sekarang seakan menantang Senja. Senja pun tetap duduk dan membalas tatapan tajam Queena dengan smriknya yang penuh rasa kesal dan meremehkan.

"bukan gue yang nargetin lo. Lo sendiri sadar udah merelakan diri menjadi seorang mangsa. Udah berapa kali gue bilang dari dulu. Jangan pernah buka celah untuk seorang cowok brengsek!"

Sungguh Senja sudah keluar koridor pembahasan dengan sangat jauhnya. Pasya yang seakan mengetahu segalanya hanya meminta yang lain untuk tetap diam dan berusaha tenang.

"kakak sendiri yang bilang. Hanya ada dua jenis cowok didunia ini. Kalau saya gak boleh dekat dengan yang brengsek. Lalu saya harus menerima takdir untuk menjadi pendamping cowok homo kayak kakak?"

Kalau dilihat sekaan Queena dan Senja saling memiliki cerita yang mendalam dimasalalu tapi Guan gak pernah tahu kalau Queena mengenal Senja. Queena gak pernah cerita.

Yusuf bertatapan dengan Pasya seakan tanya 'yang dimaksut brengsek itu gue?' dn dengan polosnya Pasya mengangguk begitu saja.

"QUEENA! GUE GAK HOMO. Dan lo tahu itu!"

Bahu Senja naik turun mengisyaratkn betapa marahnya dia saat ini.

"lalu? Kakak masuk kriteria Homo. Mencelakai sahabatnya sendiri demi menjadi pasangan pria yang menjadi kekasih sahabatnya?"

"Queena!!!"

Senja semakin marah. Dan Pasya rasa sudah saatnya dia bertindak dan memisahkan mereka berdua.

"udah udah malu dilihatin orang. Kalian berdua tenangin diri dulu baru kita bahas dengan kepala dingin"

Yusuf, Jae, Guan, Kayden menyetujui saran Pasya. Yusuf langsung mengajak Queena pergi diikuti dengan Guan. Jae, Kayden, dan Pasya tetap ditempat ini bersama Senja yang sudah duduk kembali.

"minum dulu bang"

Ucap Kayden sambil memberikan jus mangganya yang tinggal 1/3 gelas. Dan tak diacuhkan oleh Senja.

"lo lupa sama janji lo cuman jadi pelindung Queena bukan bos yang merintah dan melarang Queena?"

Dibandingkan bertanya ucapan Pasya lebih ke penyadaran buat Senja. Dan yang Jae serta Kayden tahu Senja bisa meneteskan air mata seperti ini.

Jae dan Kayden memang gak tahu apapun jadi mereka hanya bisa diam. Sedangkan Pasya yang tahu sejarah Senja dan Queena, hanya satu yang bisa dia pikirkan sekarang, betapa sakitnya menyembunyikan kebenaran.

Senja tetaplah menjadi Senja. Penanda terpisahnya kita dengan cahaya matahari dan menyambut gelapnya malam. Sebagai penerima cacian karena dianggap penyebab dari kegelapan. Walaupun sesungguhnya dia sedang berusaha melindungi kita agar tidak terlalu lama bersua dengan mentari dan berakhir dengan membakar diri.

Sang senja

25 juli 2018

Our Crush?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang