Aku yang menjadikanmu tuan
Suaraku membuat singgasanamu
Bajumu dari uang buruh
Keretamu dari hasil tanah perairanku
Aku yang menjadikanmu tuan
Wanita kau ambil
Anak kecil kau biarkan bodoh
Orang asing kau bilang karib
Lalu tenang memaki
Tapi tenanglah tuan
Sedih itu memang sudah milik kami