LAMARAN

742 27 1
                                    

Aku semakin panik, karena ia berjalan mendekat ke arahku, tetapi apa yang terjadi, ia hanya berjalan melewati ku begitu saja hanya untuk mengambil handphonenya yang tertinggal di mobil. Aku merasa sangat malu dan jadi salah tingkah sendiri.

'Oh... ya ampun..., kenapa aku kayak gini sih..', gumam ku dalam hati.

Seketika itu aku segera mengakhiri kebingungan dalam otak-ku lalu tersenyum dan bersalaman pada kedua orang tua Vedy.

Aku pun berlalu melangkah masuk ke dalam kamar dengan raut wajah memerah, karena merasa malu setengah mati.

"Kenapa jadi aku yang salah tingkah sih... Kenapa aku jadi seperti ini...?" Resah ku sembari menghela napas.

Masih terbayang wajah Vedy sangat datar, tanpa ekspresi, tanpa melirikku sekalipun saat berjalan tepat melewatiku. Aku sempat merasa rendah diri, karena sikapnya kepadaku.

"Ya.. ampun.., apa aku jelek banget ya.., kok dia bisa dingin gitu sih.., dia nggak tau apa perasaanku kayak gimana.." gumam ku dengan nada kecewa.

____

"Nak.., ada yang mau kami bicarakan dengan mu ayo segera ganti baju, temui nak Vedy dan orang tuanya..", ujar ibuku sembari kembali ke ruang tamu.

"Duh.. ibu.., iya bu.. bikin kaget aja.. kirain siapa..", jawabku pada ibu.

Aku segera berganti pakaian, tapi di sisi lain aku merasa heran, setiap aku melangkah menuju ruang tamu kepalaku penuh dengan berbagai pertanyaan, ada masalah apa sampai dia datang ke rumahku dengan kedua orang tuanya.

"Masak iya sih.. Vedy mau nglabrak aku karena gak terima aku perhatiin terus waktu rapat..., bawa-bawa orang tua lagi.. haduh..." Gumam ku lagi sembari menghela napas.

Pikiranku waktu itu penuh dengan kekonyolan yang tidak jelas. Karena tidak mungkin pria super tampan dan kece badai begitu suka padaku yang konyol dan biasa saja menurutku.

Tapi jangan salah, banyak juga teman-temanku yang memuji kalau aku ini wanita super seksi,  cantik dan manis, walaupun menurut penilaianku sendiri biasa saja. Tapi aku senang kok waktu di puji, serasa dunia itu milik sendiri. Hahahha..
___

Akhirnya aku sampai di ruang tamu, aku duduk di antara kedua orang tuaku, lalu tersenyum kepada Vedy dan kedua orang tuanya, aku berusaha untuk menata hati dan pikiran, terutama ekspresi wajahku yang sulit untuk di kondisikan.

Aku ingin terlihat baik di hadapan mereka, meski aku sebenarnya gugup.
Saat ayah Vedy mulai berbicara,

"Nak Abel.., begini.., maaf sebelumnya karena jadi mengganggu pekerjaan nak Abel.., sebenarnya putra kami satu-satunya nak Vedy ini meminta kami untuk melamar nak Abel.., apa nak Abel bersedia menerima lamaran dari putra kami satu-satunya ini..?"

"Aa...em.., maaf maksudnya bagaimana ya pak..?, me.. melamar..?" Tanyaku bingung.

"Iya.., putra kami satu-satunya ini sangat menyukai nak Abel.., bagaimana.. apa nak Abel bersedia untuk menjadi pendamping hidup nak Vedy..?" Tanya ayah Vedy.

Aku merasa bingung saat itu, isi kepalaku berputar-putar, mencoba mengartikan apa yang ayah Vedy katakan,

'Dia menyukai aku...? Melamar...?, pendamping hidup...?, apa ini...? Aku mimpi apa semalam... aaaaaaaaaaaa......', seruku dalam hati.

Lalu aku segera menjawab pertanyaan ayah Vedy dengan cepat,

Jikalau memang mas Vedy sungguh suka pada saya, dengan senang hati saya terima lamaran mas Vedy....", jawabku jujur.

Aku jadi lupa basa-basi seperti apa dan bagaimana, karena aku tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pria yang selama ini telah menghantui pikiranku.

Mendengar jawabanku, kedua orang tuaku melihatku dengan tatapan seperti ini,

'Rupanya kau menyukainya..?', seakan-akan orang tuaku berkata begitu. Sekilas aku juga melihat kalau pria Kecamatan itu mengembangkan senyuman saat mendengar jawaban-ku.

Singkat cerita pertemuan itu berakhir, Vedy menghampiriku sebelum pergi, ia menatap dalam mata ku,

"Terimakasih Abel..., sampai ketemu lagi..", ucapnya sembari tersenyum manis padaku.

"Aa..aa... i.. iya...", jawabku singkat karena aku terlalu gugup. Ia segera berlalu dariku.

Aku memandanginya hingga mobil yang ia kendarai tak terlihat lagi. Aku sampai mencubit tanganku sendiri, karena takut kalau ini hanya mimpi.

'Duhhh... gimana yaaaa.., aku bisa tidur gak ya malam ini...'  gumam ku dalam hati yang sedang kegirangan .

Sepanjang malam aku merasa salah tingkah sendiri, berbagai model dan pose tidur pun tak mampu membuat mataku terpejam.

Apa lagi rencana pernikahan kami akan segera di laksanakan.

BERSAMBUNG

OLEH: Herlina Mega M

Wattcapp para reders.. !
gimana tuh.. Abel gak bisa tidur.. cacian... 😂

Oke kita tunggu gimana kelanjutanya..

Abel : kalo lo ikut nunggu kapan kelar ceritanye tor..! #banting panci

*oh oke 😑
Jangan lupa vote dan komentarnya yaww.. arigato.. 😂

'MY BELOVED HUSBAND' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang