- Cinta itu adalah persahabatan, jika kamu belum bisa jadi sahabatnya, berarti kamu belum bisa mencintainya-
Maira pov
Aku turut prihatin dengan kehidupannya. Aku memang mengetahui sikap kasar ibunya, tapi kali ini dia benar-benar kejam. Bagaimana bisa ia membuat anaknya menjadi jalang seperti ini.
Aku merasa beruntung hidup di keluarga yang harmonis. Seandainya Hani adik ku, ia pasti tak akan merasakan kekejaman ibunya dan pedihnya caci maki orang sekitarnya.
Sering aku mengajaknya untuk tinggal dirumah keluargaku dan menjadi bagian dari keluargaku tapi sering juga ia menolak . Aku heran dengannya apa lagi yang ia pertahankan dari keluarganya itu.
" ini pakailah wanita seperti kau tak baik memakai pakaian itu" aku memberinya sebuah baju tidur ku yang lebih tertutup.
" thanks you're my best friend ever"
Ucapnya dengan senyumnya walaupun ada kelirihan di kalimatnya.Ia telah bercerita sambil menahan air matanya berusaha tidak menangis.
Sesak? Pasti harusnya ia tak usah menahannya.
Aku tahu ia berusaha tegar, dan berusaha tidak terlihat menyedihkan.
Tak lama ia keluar dari closet ia melihatku dan kembali tersenyum.
" jangan kau paksa lepaskan saja aku sudah lama mengenal dirimu"
" jika kehidupan memberimu 1000 alasan untuk menangis, tunjukanlah bahwa kamu memiliki 1001 alasan untuk tersenyum" Ujarnya masih dengan senyumannya itu
Miris. Memang ia adalah wanita terkuat dan tahan banting. Dalam keadaan seperti ini ia masih tersenyum seperti itu.
Tak ingin ia dalam zona yang seperti itu terus menerus
" Menetaplah disini untuk sementara atau selamanya Han.. aku tak ingin kau menderita seperti ini terus".
'Setidaknya sampai lukamu mengering'
" aku akan menetap hanya untuk malam ini saja. Aku sudah terlalu banyak merepotkanmu, besok aku akan kembali" ujarnya tegas
Hanya malam ini katanya? Apa ia sudah gila ?! Jika aku jadi dia aku tak akan mau kembali kerumah itu karena ada iblis yang menjelma menjadi ibunya atau ibunya yang menjelma menjadi iblis?
" tapi kau akan terluka lebih parah lagi tidak kah kau merasakannya?!". Kesalku
" tidak masalah selagi aku masih bisa melihatnya. Hanya dia orangtua ku, tolong kau mengertilah..... aku tak ingin kehilangannya. Aku hanya ingin bersamanya dengan atau tanpa kasih sayangnya. Walaupun..... di dalam hati kecilku ini menginginkan hangat peluknya, berbincang tentang sekolah ku, sarapan bersama, dan semua yang dilakukan seorang ibu kepada putrinya" ujarnya lirih
"Sshhh maafkan aku... aku tak bermaksud untuk menyakitimu."
" Kumohon mengertilah.....". Ujarnya lirih
Aku memeluknya erat agar aku juga merasakan 'sakit' yang ia alami. Bukankah kami sahabat? Sahabat akan selalu ada dalam suka maupun duka.
" Baiklah jika itu keinginanmu tapi jangan sungkan untuk datang padaku jika kau bituh bantuan".
" tapi aku akan merep..."
" ingat? Jangan sungkan. Lagipula aku tak merasa kerepotan. "
" Baiklah terimakasih kau memang yang paling terbaik"
" sama-sama! Han... lebih baik kita tidur sudah larut. Night Hani!
" Astaga! Baiklah night Ira!
Hani pov
Semoga kau mimpi indah Ira..... maaf bukannya aku tak ingin menetap lebih lama. Aku hanya tak ingin jadi beban mu dan aku juga tak ingin meninggalkan ibuku begitu saja.
Jika kau fikir aku tak merasakan sakit justru kau salah besar. Tentu saja aku merasakan sakit baik fisik maupun batin. Bagiku luka fisik tak seberapa dengan luka batinku. Luka fisik dapat sembuh dengan mudahnya tapi tidak dengan luka batin.
Tapi aku harus bertahan! Untuk orang-orang yang aku sayangi.
Bukankah badai akan reda? Api akan padam? Dan batu akan hancur?
Sebesar apapun badai yang datang dan sekeras apapun hati ibu pasti juga akan luluh.
Aku percaya akan semua itu akan terjadi dan pasti!. Hanya saja aku harus ekstra sabar untuk menhadapi semuanya.
Tak lama aku mendengar dengkuran halus, kurasa ia telah terlelap. Aku bebalik melihatnya tertidur.
Damai... sama seperti kehidupannya. Semoga saja ia tak akan merasakan apa yang aku rasakan.
Dan tak lama aku merasa ngantuk lalu kegelapan mulai menguasaiku.
•••••
Aku bangun lebih awal pagi ini. Walaupun aku tertidur hanya 4 jam aku harus bangun awal untuk menyiapkan sarapan, hitung-hitung bayaran karena sudah menumpang semalam.
Aku menyiapkan sarapan untuk aku dan Ira. Tapi aku tak buat 2 porsi karena aku tahu sekali Ira doyan makan maka aku buat lebih banyak.
Sederhana aku memasak nasi goreng, telur mata sapi dan tak lupa teh manis hangat.
Setelah selesai dengan kegiatan memasak aku ingin membangunkan Ira. Baru aku keluar dapur sudah di kagetkan dengan kehadiran seseorang .
Seorang pria dengan badan tegap, sorotan mata tajam, rambut acak acakan, celana bolong-bolong? Mungkin aku norak karena sekarang lagi zamannya celana bolong seperti itu.
Terlihat berantakan tapi tak mengurangi ketampanannya. Iris matanya menyejukan hati,hidung mancung, dan jangan lupa bibir sexy nya itu.
Aish sadarlah !! Sekarang bukan saatnya untuk mengaguminya.
Siapa dia?
Apa dia orang yang berniat jahat? Kerabat Ira kah? pencuri ? Tidak mungkin pencuri di pagi hari seperti ini.
" siapa kau? " ujarku sangking tak tahan dengan rasa penasaran ini.
••••••
Jangan lupa vomment 😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive
Teen FictionKetika seorang wanita yang sedang mencari cinta. Karna cinta ia menjadi semangat menjalani hidupnya, ia merasa dengan cinta hidup menjadi lebih berarti. Namun, apadaya ia hanya wanita biasa yang sedang menanti cinta . Tidak ada kemewahan dalam hidu...