Beautiful Liar

240 31 2
                                    




Aku mencintainya, sangat mencintainya.

Aku sadar semua keputusan yang kubuat adalah awal dari rasa sakitku.

Aku yang tahu dirinya tak bisa mencintai gadis lain. Aku yang tahu hatinya tak bisa sepenuhnya ditempati dan aku yang tahu bahwa dirinya tak bisa melupakan sosok mantan kekasihnya.

Dengan percaya diri, aku menawarkan bantuan untuk ikut mencari mantan kekasihnya. Membantu dirinya agar dapat kembali bersatu dengan mantan kekasihnya.

Aku hanya dapat tersenyum saat dirinya mulai kembali mengenang bagaimana kenangan indah dirinya dan mantan kekasihnya.

Aku yang dapat meyakinkan dirinya bahwa aku ataupun dirinya dapat kembali menemukan mantan kekasihnya.

Aku yang berjanji akan kembali menyatukan keduanya.

Bahkan sampai saat dirinya melihat kembali sosok mantan kekasihnya, dengan bodoh aku menyuruhnya untuk mengejarnya.

Aku bahkan sampai tak memikirkan bagaimana rasa sakit di hatiku saat itu. Aku hanya memikirkan bagaimana agar dia bisa kembali bahagia.

Aku yang menyuruhnya, namun aku juga yang merasakan sesal.

Aku membuat kebohongan terindah dengan semua tindakanku yang seolah mengikhlaskannya kembali bersama mantan kekasihnya.

Disini, disini hatiku sakit saat melihat bagaimana ia selalu bercerita tentang mantan kekasihnya. Dan dengan bodohnya, aku terus mendengarkan semua ceritanya tanpa menghiraukan nyeri di ulu hatiku.

Aku hanya ingin melihatnya tersenyum lebar disetiap detik ia bernafas, walau itu bukan karena diriku.

Aku hanya ingin membuatnya kembali menjadi sosok dirinya seperti dulu.

Aku adalah adik kelas dari Sehun dan Sejeong.

Aku mulai merasakan hal yang aneh dihatiku saat melihatnya tengah bermain basket bersama temannya dilapangan sekolah kala itu. Mungkin, disaat itulah aku mulai menyukainya.

Namun berberapa hari setelah aku benar-benar merasa jika aku mencintainya. Disaat itu, aku tahu bahwa Sehun dan Sejeong sudah menjadi sepasang kekasih.

Dan saat itu juga, aku memilih untuk mundur. Aku tak bisa menyukai seseorang yang sudah mempunyai kekasih. Aku tak ingin merusak atau mewarnai hubungan mereka.

Walau Sehun terkenal sebagai seorang playboy, aku tak mencari celah disana. Aku hanya memilih untuk berhenti menyukainya.

Setelah beberapa tahun berlalu. Aku kembali bertemu dengannya disebuah coffee shop.

Aku melihat dirinya yang begitu muram. Dirinya yang tak hidup, dirinya yang tak bisa tersenyum seperti dulu.

Dan saat aku mengetahui apa penyebabnya. Perlahan aku mulai kembali mengambil langkahku. Walau saat itu aku sedikit merasa akan sulit untuk dekat dengannya, karena dirinya yang tak bisa melupakan sosok Sejeong dihatinya walau sudah lewat beberapa tahun.

Tapi aku tetap kembali mengambil langkahku.

Hingga kami memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih.

Saat bulan pertama bersamanya, aku merasa dirinya tak bisa dekat denganku. Hatinya masih terlalu dingin dan terkunci rapat, selalu terpaku hanya pada sosok Sejeong.

Di bulan ketiga, kami mulai sedikit dekat.

Bulan kelima, Sehun sudah mulai bisa membuka dirinya untukku. Dirinya yang sudah bisa bercerita dan berbagi padaku. Perlahan hatinya sedikit melunak dan dapat luluh.

Dan saat aku memutuskan untuk membantunya menemukan Sejeong dan berjanji akan menyatukan mereka. Saat itu, aku dapat melihat kilat mata Sehun yang benar-benar berbeda. Dirinya yang begitu bahagia saat aku melontarkan kalimat itu padanya.

Namun saat itu hal tak terduga terjadi. Sehun mengatakan hal yang sangat membuatku terkejut.

“Apa kau akan baik-baik saja?”

Aku mencoba meyakinkan dirinya, bahwa aku tak akan terluka hanya karena aku melihat dirinya kembali bersama Sejeong. Aku malah akan ikut bahagia jika dirinya dan Sejeong kembali bersatu.

“Kau tahu bukan, saat ini kau tengah mempertaruhkan perasaanmu sendiri? Lihat ke depannya jika kau melihat dia memilih untuk kembali pada mantan kekasihnya. Apa kau yakin sanggup menerima semuanya?” tanya Hyungwon padaku.

“Sanggup atau tidak, aku hanya ingin melihat senyum tulusnya kembali, Hyungwon” balasku.

Aku menundukkan kepalaku dalam. Aku tak bisa lagi membendung semua air mataku. Semuanya pecah saat mengingat bagaimana Sehun begitu mencintai Sejeong.

Apa yang bisa kulakukan? Jawabannya adalah tidak ada.

Tangisku semakin menjadi saat Hyungwon mendekapku dan mengelus punggungku lembut.

Aku hanya bisa menangis didepan pria bermarga Chae ini. Aku bisa mencurahkan semua isi hatiku hanya pada Hyungwon, karena bagiku hanya Hyungwon yang bisa dipercaya.

“Jung Yein..” bisik Hyungwon di telinga kananku.

“Tolong jangan katakan apapun padaku saat ini” ujarku didalam dada Hyungwon.

Hyungwon tahu segala hal mengenai diriku dan Sehun.

Bagaimana hubunganku dan Sehun, bagaimana kondisi hubungan kami dan bagaimana Sehun yang terus berusaha mencari mantan kekasihnya. Hyungwon sudah tahu semuanya dariku.

Hyungwon ingin aku menghentikan semuanya. Berhenti bersandiwara seakan aku terus bisa bertahan dan tak akan terjadi apa-apa jika Sehun kembali pada Sejeong.

Pria ini tahu bagaimana rasa sakit yang kini telah menyelimuti hatiku dengan penuh.

Jika ditanya apakah Hyungwon pernah ingin menghajar Sehun, tentu saja jawabannya Iya.

Hyungwon pernah akan menghampiri pria bermarga Oh itu dan akan menghajarnya. Mengatakan semuanya pada Sehun, semua tentang rasa sakit dan cinta yang ku alami. Tapi semua itu aku yang menahan, Sehun tak boleh tahu tentang rasa yang sebenarnya hatiku alami. Ini adalah rahasiaku dan Hyungwon.

Aku hanya ingin menutupi semuanya dengan rapat, tanpa Sehun dapat mengetahui semuanya.

Ini adalah kebohongan terindah.

Kebohongan yang akan terus aku bangun agar Sehun bisa kembali tersenyum dengan lebar dan bahagia.

Mungkin ini adalah kebohongan terakhirku untuk Sehun, agar dia dapat kembali bersama Sejeong.

Aku hanya akan sadar jika melepasmu adalah hal yang terbaik. Walau hatiku seakan tercabik-cabik saat aku tahu kau tak bisa kembali kumiliki.


Aku akan bahagia saat melihat Sehun bahagia...

Walau bukan bersamaku...








TBC

Between You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang