46

2.5K 263 13
                                    

Gue gak pernah mengharapkan ini semua.

Siapa pula yang ingin liburanna dilewati dengan kejadian tragis seperti ini.

Pagi tadi kita berenam pun pulang.Meninggalkan vila itu dengan segala kenangannya.Liburan yang tidak lama,tapi cukup berpengaruh untuk mengubah kepribadian gue.

Iya.Gue berubah.

Maksudnya,gue bukan jihri yg dulu lagi.

Gue sendiri menyadari itu.

Saat ini gue sedang duduk dikursi depan,tepatnya disebelah daniel.Perjalanan gue habiskan dengan mendengarkan lagu ballad dan menatap kosong ke arah luar jendela.

Tadi waktu mau pulang,gue digendong sama guanlin.Gue gak banyak nolak karna memang untuk sekarang gue gabisa ngapa-ngapain.

Malam itu,gue menginjak pecahan kaca sangat banyak.Bodoh.

Saat ini gue merenungkan betapa berpengaruhnya sebuah rasa trauma terhadap kehidupan seseorang.Tapi anehnya,walaupun gue tau kalo gue berubah,gue merasa aman dengan keadaan saat ini.

Gue mulai menyalahkan diri sendiri.

Kenapa malam itu gue pergi sendiri tanpa membawa alat penerangan lain.Kenapa gue maksa mereka buat main.Kenapa gue gak diam di area outdoor aja karna disana kan ada api unggun.

Gara gara gue liburan yg seharusnya menyenangkan jadi buruk.Gara-gara gue daniel nangis.Gara-gara gue guanlin frustasi.Jihoon mungkin marah sama gue karna gue gak cerita sama dia tentang trauma ini.Gara-gara gue lisa nangis.Dan mungkin,via merasa bersalah juga.

Kalo aja gue gak sebodoh ini.

Gue mulai memikirkan semuanya.

Apa sebaiknya gue jauhin mereka?

Buat ngurangin rasa bersalah yang ada didalam hati gue.

Perasaan takut malam itu tetap aja menghantuin setiap pandangan gue.Saat dimana semua hilang.

Gue pengen melupakan perasaan itu.

Tapi gabisa.

"ri..."-niel

...

"jihri???"-niel

Gue mengalihkan pandangan kearah niel yang sedang menyetir mobil.

Gak banyak berkata-kata,gue cuma mengangkat sedikit alis mata gue.

"lo laper?"-niel

Gue menggeleng.

"kita berhenti dulu ya untuk makan siang.soalnya tadi pagi kan pada gak sarapan"-niel

Gue geleng lagi.

Tapi selang beberapa menit sejak pertanyaan niel tadi,dia meminggirkan mobilnya ke arah salah satu rumah makan dipinggir jalan.

"makan dulu guys"-niel

Gue pun mendengar suara pintu terbuka dari arah belakang.Mungkin mereka memang lapar.Biarlah.Gue disini aja.

Tapi seseorang memegang pelan bahu gue.

"makan dulu.lo itu sakit.harus banyak banyak isi energi biar cepat sembuh"-guanlin

Gue geleng.

"kenapa?"-guanlin

"gue gak laper"-gue

"sikit aja rii cuma untuk ngeganjel supaya perut lo gak kosong.lo belum sarapan dari tadi pagi"-guanlin

"gue gak laper lin.bisa gak sih gausah maksa"-gue

Selanjutnya yang gue dengar adalah suara pintu terbuka lagi lalu seseorang secara tiba-tiba membuka pintu mobil disisi kiri gue.

RAZIA•LAI GUANLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang