Tiga

1.2K 242 16
                                    

Mereka sangat banyak. Dan menyebalkan.

Bangtan Boys.

Oh, tidak, Park Sooyoung tidak merasa sebal pada grup tersebut karena ulah penggemar mereka. Ia bahkan terkejut mereka datang ke kamar rawatnya.

Dan yah, itulah yang membuatnya merasa sebal.

Datang, bersama-sama, masuk ke dalam kamar rawatnya. Manajer mereka yang telah terlebih dahulu memasuki kamarnya tidak berkata bahwa grup yang pria itu atur beranggotakan tujuh orang.

Apa mereka tidak pernah menjenguk orang sakit sebelumnya?

Apakah rumah sakit ini dengan mudahnya mengendorkan peraturan hanya untuk para artis? Ini bukan jam besuk dan bahkan seharusnya hanya tiga orang yang diperbolehkan masuk ke ruang rawat!

Kacau.

"Kami mohon maaf, sekali lagi."

Dan, hal yang paling membuat Sooyoung merasa sebal adalah bagaimana mereka meminta maaf berulang kali—benar-benar berulang kali!

Sooyoung paham mereka merasa menyesal karena perbuatan penggemar mereka, yang mana sebenarnya penyesalan mereka terlalu berlebihan, tapi mereka mengulang permintaan maaf berulang kali hingga membuat kepalanya pusing.

Duh.

"Oh, Park Sooyoung, kau berlebihan."

Son Seungwan, sahabatnya, menimpali sembari menghabiskan es krim dari mangkuk besar di sofa di sisi lain ranjang. Perempuan itu menatap Sooyoung dengan pandangan bosan.

Sooyoung mendengus pelan, menempatkan pantatnya dengan keras di sisi ranjang, duduk menghadap sosok Son Seungwan. "Aku sakit dan aku butuh banyak istirahat. Kupikir mereka cukup cerdas untuk mengerti."

Mereka—Bangtan Boys—sudah pergi dari kamar rawatnya sejak beberapa jam lalu, dan Sooyoung tidak bisa lebih bersyukur lagi. Dua dari mereka sangat cerewet, seorang menatapnya dengan pandangan aneh yang membuatnya tidak nyaman, sisanya hanya diam.

Serius. Mereka pasti tidak pernah menjenguk orang sakit sebelumnya.

"Tidak usah berlebihan, Park Sooyoung-ku sayang." Son Seungwan mencibir pelan. "Seharusnya kau bahkan sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit sejak tanganmu selesai dibebat."

Sooyoung kembali mendengus, tapi tidak membantah bicara sahabatnya tersebut. Ia memang telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah tangannya selesai dibebat. Selain tangan, tidak ada luka serius lain pada tubuhnya.

Hanya saja, setelah beberapa pertimbangan, Sooyoung akhirnya memutuskan untuk tinggal di rumah sakit hingga beberapa hari ke depan. Untungnya kamar ini sedang tidak digunakan.

"Ah, iya, Park Sooyoung."

Sooyoung hanya bergumam menanggapi. Ia sedikit merasa jengkel dengan sahabatnya tersebut. Perempuan itu melirik, mendapati Son Seungwan yang kini menatapnya dengan tatap penasaran.

Ya ampun.

"Katakan padaku, bagaimana bisa mereka mematahkan tanganmu?" Son Seungwan terkikik, mengejeknya. "Orang-orang di stasiun berita bilang mereka hanya anak-anak SMA. Bagaimana bisa mereka mengalahkanmu, huh?"

Sooyoung mendesah pelan, kemudian mengangkat kedua kakinya untuk terlipat di atas ranjang. Ia sudah berusaha untuk melupakan kejadian menyebalkan yang membuat tangan kanannya patah di bandara tempo hari.

Summertime Tragedy [VJoy] *Discontinued*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang