Lima

966 207 10
                                    

"Ibu dengar seseorang terluka karena ulah penggemarmu di bandara."

Taehyung memejamkan matanya. Oh, tidak, ia sedang tidak ingin membahas hal ini dan ibunya malah terang-terangan membahasnya di atas meja makan yang semula tenang.

Lelaki itu mendongak dari hidangan lobster yang berada di atas piringnya, menatap ibunya dengan pandangan memelas.

"Kurasa kita tidak perlu membahasnya di sini, Bu, dan agensi sudah mengurusnya."

Alasan Kim Taehyung datang ke rumah orang tuanya—selain karena ia merindukan ibunya—adalah walaupun media televisi tidak lagi menayangkan dan para penulis tidak lagi membuat artikel mengenai kejadian tersebut, publik di media sosial terus menerus merundung Bangtan Boys dan penggemar.

Ia sudah menahan diri untuk tidak melihat media sosial selama seharian, kemudian memutuskan untuk pulang kembali ke rumah orang tuanya untuk menenangkan diri dan dengan naifnya berpikir tidak akan ada yang membahas tragedi bandara tersebut di rumah.

Tapi ibunya adalah satu-satunya orang yang kini melakukannya.

"Aku sangat menyesal."

Dan Taehyung yakin akan terus melakukannya sampai Taehyung beranjak dari meja makan. Oh, kenapa ibunya bersikap tidak pengertian di waktu yang tidak tepat?

"Kalian sudah mengunjunginya di rumah sakit, kan?"

Taehyung tahu yang ibunya maksud dengan 'kalian' adalah anggota Bangtan Boys. Lelaki itu mengangguk pelan.

"Kami sudah pergi ke sana dan semuanya sudah selesai saat itu juga. Perempuan itu sangat pengertian dan tidak menuntut apapun pada agensi. Dan dokter berkata tangannya akan pulih dua atau tiga bulan ke depan—intinya, semua sudah selesai. Jadi Ibu tidak perlu mendengarkan kata media."

Desah pelan terdengar dari arah Ibunya. Wanita itu masih terlihat sedih dan menyesal. Perempuan yang baik hati.

"Aku merasa sedih mengapa perempuan itu harus menerima tragedi seperti ini. Tangannya sakit, dan selama dua bulan ke depan dia tidak bisa menggambar bangunan dengan baik. Aku sangat menyesal."

Taehyung mendesis pelan, mulai mengambil serpihan daging lobster dari balik kulitnya yang keras dengan menggunakan pisau dan garpu. Ibunya benar-benar berlebihan sekarang.

"Aku tidak percaya media juga mengatakan pekerjaan perempuan itu. Kupikir Ibu tidak perlu mendengarkan mereka."

Agensi memang telah melakukannya—meredam media agar tidak bicara macam-macam.

Media mengabarkan dengan heboh mengenai darah yang bercucuran dan semacamnya di awal kejadian, seolah-olah Park Sooyoung, si Korban, telah mengalami luka parah dan membuat publik berpikir demikian.

Yah, bukannya Taehyung menganggap remeh patah tulang tangan dan beberapa memar di wajah juga badan perempuan tersebut. Hanya saja Taehyung dan anggota lain, Manajer Kim, dan bahkan sopir pribadinya, menganggap bahwa seseorang tidak seharusnya dirawat di rumah sakit selama berhari-hari karena patah tulang tangan dan sedikit memar.

Manajer Kim berkata perempuan itu masih berada di kamar rawatnya setelah seminggu dan ini tidak benar.

Walaupun begitu Taehyung akui Park Sooyoung tidak terlihat seperti perempuan yang suka memanfaatkan situasi—yah, dia dari keluarga berada dan punya pekerjaan hebat, rasanya perempuan itu juga ingin permasalahan ini tidak terlalu banyak diekspos.

Dia perempuan baik.

"Ibu tidak pernah mendengarkan media, Sayang, terlalu banyak kebohongan."

Taehyung mengangkat bahu, menyetujui pendapat ibunya tentang media. "Manajer Kim?"

Summertime Tragedy [VJoy] *Discontinued*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang