Tujuh

919 168 6
                                    


Rasanya bagai mimpi bagi Bae Joohyun—menatap sosok idolanya secara langsung sedekat ini.

Rencananya ia hanya akan pergi ke kantor polisi untuk mengantarkan berkas yang tertinggal di rumah kepada ayahnya, juga untuk memberitahu bahwa rumah mode terkenal tempat Joohyun ingin bekerja telah mengabarkan berita bahagia pagi ini.

Tapi apa yang ia temukan? Dua personil Bangtan Boys berada di kantor ayahnya!

Jackpot.

Ini benar-benar sebuah keberuntungan.

Joohyun memang pernah menghadiri konser mereka beberapa kali sebelum Bangtan Boys mulai sibuk dengan aktivitas luar negeri mereka. Meski begitu melihat mereka sedekat ini membuat Joohyun ingin berteriak sekeras-kerasnya dan menarik mereka ke dalam pelukan Joohyun.

Persetan dengan tiket fan-meeting yang tak pernah ia dapatkan! Ia tidak perlu berusaha keras untuk bertemu dengan Bangtan Boys, tidak perlu bersusah payah untuk dapat melihat ketampanan mereka dari dekat.

Oh, benar. Mereka semua benar-benar tampan, termasuk Kim Taehyung.

Terutama Kim Taehyung.

Yang posternya melapisi seluruh dinding kamar Joohyun.

Walau terhalang oleh beberapa polisi dan orang-orang yang kini berkerumun di sekitar, ketampanan Kim Taehyung terpancar kuat bahkan semakin menjadi.

Garis rahangnya yang memukau, sorot matanya yang tajam, hidungnya yang mancung, bibirnya—semua yang ada di wajahnya adalah visualisasi nyata dari gagasan orang-orang mengenai ketampanan.

Ketika senyum terulas di wajah Kim Taehyung, Joohyun mati-matian menahan diri untuk tidak menarik Kim Taehyung ke dalam peluknya.

Taehyung sayang, Taehyung-nya, senyum lelaki itu benar-benar menawan.

Berada dalam jarak sedekat ini dengan Kim Taehyung membuat fantasi di benaknya semakin liar saja. Apakah Joohyun bisa mendekati Kim Taehyung? Apakah Joohyun bisa menyentuh Kim Taehyung? Apakah Joohyun bisa menarik Kim Taehyung pergi bersamanya?

Lelaki itu tidak berada dalam penjagaan bodyguard bertubuh besar dan akan mudah bila—

“Nona Bae?”

Panggilan tersebut membuat rangkaian rencana di benak Joohyun memudar. Joohyun nyaris mengumpat.

“Apa yang kaulakukan di sini?”

“Ah, ya, aku ingin memberikan ini pada Ayah.”

Perempuan itu menunjukkan tas yang ia jinjing dan menatap Opsir Jo dengan senyum manis. Sayang sekali matanya tidak bisa tidak mengerling ke arah Kim Taehyung di sisi lain ruangan.

“Ayahmu masih ada di ruangannya. Kau bisa langsung masuk.”

Akan tetapi Joohyun mengabaikannya ucapan Opsir Jo, dan senyum manisnya memudar ketika Kim Taehyung berbalik memunggunginya dan berjalan bersama orang-orang menuju pintu keluar kantor.

Oh, tidak, tidak. Kim Taehyung tidak boleh pergi.

“Nona Bae? Kau baik-baik saja?”

Duh.

Joohyun mengumpat dalam hati, tapi sesaat kemudian senyum tipis kembali terulas. “Tidak apa-apa. Aku akan pergi ke ruangan Ayah.”

to be continued

Summertime Tragedy [VJoy] *Discontinued*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang