Dua Belas

814 141 5
                                    

“Tebak siapa yang kulihat di bandara semalam?”

Satu-satunya yang tertarik pada permainan tebak-tebakan konyol Park Jimin adalah Jeon Jungkook, yang sebenarnya selalu tertarik pada sesuatu yang tidak ia ketahui. Apalagi ketika Park Jimin bertanya dengan menggebu-gebu begitu memasuki dorm mereka.

Setelah beberapa minggu tidak bertemu, akhirnya Bangtan Boys memutuskan mengadakan reuni kecil-kecilan di dorm mereka hari ini. ‘Reuni’ adalah kata yang cukup belebihan bagi Taehyung, seolah mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu satu sama lain.

Walaupun begitu pada tentu saja Taehyung menikmatinya, rasanya memang sudah lama sekali mereka tidak berkumpul seperti ini.

Mereka memang sibuk dengan jadwal masing-masing; Kim Seokjin memulai debut dramanya, Min Yoongi sibuk mengomposisi macam-macam lagu bersama Kim Namjoon, Park Jimin dan Jung Hoseok sibuk syuting acara ragam tentang dance dan semacamnya, dan Jeon Jungkook tengah menyibukan diri menjadi model.

Waktu bertemu mereka jelas berkurang, karena hanya Min Yoongi dan Kim Namjoon saja yang masih bertahan di dorm mereka―satu-satunya alasan adalah karena peralatan kerja mereka berdua berada di studio di dorm mereka. Taehyung memutuskan untuk tinggal di apartemennya sendiri selama musim liburan mereka.

Liburan yang tidak terasa seperti liburan, duh.

“Aku akan memberitahumu setelah kau minum lima kaleng ini.”

Park Jimin dengan bangga menunjukkan plastik berisi kaleng minuman beralkohol di hadapan Jungkook. Taehyung tertawa kecil, sementara Jungkook merengut kesal.

Sudah lama sekali sejak Jeon Jungkook dinyatakan boleh meminum alkohol oleh hukum secara usia, tapi mereka tidak pernah membiarkan bocah itu minum terlalu banyak. Well, bocah itu tetap adik kecil Bangtan Boys. Maka dari itu Kim Namjoon langsung melemparkan pandangan galak pada Park Jimin.

“Baiklah, baiklah. Jangan melihatku seperti itu, aku masih ingin hidup, kok.” Park Jimin mengangkat kedua tangannya yang masih memegang plastik berisi kaleng minuman di depan dada. “Aku akan memberi tahu kalian kalau aku melihat Park Chanyeol di bandara semalam!”

Park Chanyeol? Si Petarung itu?

“Kukira kami juga berada di pesawat yang sama.” Park Jimin menambahkan. Kemudian lelaki itu menggerakkan tangannya untuk menunjukkan posisinya dengan orang-terduga-Park-Chanyeol di dalam pesawat. “Kami hanya berselisih dua kursi. Dia terlihat tinggi dengan topi hitam―jelas Park Chanyeol.”

"Park Chanyeol yang kaumaksud itu..." Jung Hoseok menggantungkan kalimatnya.

"Petarung MMA itu. Kakak laki-laki Park Sooyoung."

Oh, yah, benar.

Park Chanyeol, si Petarung kakak laki-laki dari Park Sooyoung. Dan Park Sooyoung adalah orang yang terluka karena tragedi menyedihkan di bandara beberapa waktu lalu. Kenyataan itu membawa bayangan-bayangan tentang Park Chanyeol tengah melabrak Bangtan Boys habis-habisan masuk ke otaknya.

Sepertinya semua orang juga berpikir demikian, karena dorm terasa sepi dan tegang setelahnya.

“Dia tidak datang untuk menghajar kita, ‘kan?”

Dan suara Jungkook yang lirih mengatakannya. Bocah itu terlihat pucat sekarang. Bila keadaan di dorm tidak setegang ini, bocah itu pasti akan habis ditertawakan oleh anggota Bangtan Boys lainnya.

“Omong kosong.” Park Jimin menggelengkan kepalanya dengan berlebihan, lalu melanjutkan dengan panjang lebar, “tidak, tidak. Aku berani jamin Park Chanyeol tidak akan menghajar kita. Park Sooyoung kelihatan baikan dan Park Chanyeol tampaknya tidak membahas tentang tangan adiknya. Mereka langsung berlalu sambil berdebat keluar dari pintu kedatangan―sepertinya tentang koper atau apa.”

Summertime Tragedy [VJoy] *Discontinued*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang