Laki-laki bermasker hitam yang tidak terlalu tinggi dan sedikit bantat itu turun dari bus dengan tas yang hanya di tenteng sebelah saja. Dia perlahan melangkah menuju gerbang.
Para gadis-gadis telah menunggunya di koridor dengan wajah menganga tak percaya. Park Jihoon, nama lelaki itu, hanya kurang beberapa langkah lagi akan debut. Jika dia masuk dalam 11 besar dalam kompetisi acara yang dibentuk Mnet itu.
Mustahil jika dia tidak debut, rankingnya saja selalu berada di atas. Tingkat kepopulerannya juga semakin tinggi di sekolah.
"Woaa Park Jihoon,Park Jihoon. Dia telah kembali" bisik salah seorang siswa perempuan. Jihoon hanya bisa tersenyum menyapa mereka.
Laki-laki bantat itu mengedarkan pandangan di sekitar sekolah. Sudah lama dia tidak ke sini,mungkin sebentat lagi jika ia sudah di debutkan pasti akan lebih sibuk dan akan semakin jarang ke sekolah.
Dia menggeser pintu kelas.
DORR!!!!
"SELAMAT DATANG PARK JIHOON!!!!!!"
Sambut teman kelasnya hangat. Jihoon hanya terkekeh malu,tak menyangka akan disambut begini.
"Wah,apa kalian semua menyiapkan semua ini?? Aku sangat senang!!" kata Jihoon tak percaya,ia bahkan jarang berinteraksi dengan teman sesama kelasnya semenjak dia sering izin.
"TENTU SAJA!!"
"Hei,kau kan kebanggaan kami"
"Minggir kalian semua aku ingin melihat Jihoon"
"Aish,"
"Mari berfoto!!!!!"
"HEI,AKU TAK TERLIHAT ULANGI!!"
Jihoon tersenyum samar memandangi temannya itu.
------
Bel makan siang telah berbunyi. Aku segera merapikan buku dan alat tulis ku. Aku melihat bangku bagian belakang.
Ternyata kelas sudah kosong. Aku menghela napas lelah dan tidak sengaja melihat Yoonji yang masih dikelas.
Yoonji memanggilku setelah meletakkan bukunya di loker kelas. "Hyena!" teriaknya memanggil.
"Ayo kita makan! Aku lapar, kantin pasti sudah hampir penuh," lanjutnya dengan berjalan cepat ke arahku.
"Ah,iya. Ayo kita cepat - cepat ke sana," balasku sambil menepuk keningku dengan tangan. Kami dengan cepat menuju lift yang sedang kosong. Mungkin mereka semua sudah berada di kantin.
Aku dan Yoonji memasuki lift untuk ke lantai satu. Karena kantin berada di seberang gedung kelas, di lantai dua tepatnya.
Pintu lift hampir tertutup, lalu seorang laki - laki bertubuh mungil berkacamata dengan berlari kecil masuk ke dalam lift.
"Tunggu sebentar!" teriak laki - laki mungil itu dengan mengangkat tangan tanda stop. Dia memasuki lift dengan ngos-ngosan. Yoonji dengan segera memencet tombol.
"Maafkan aku dan terimakasih telah menungguku sebentar," ucapnya memecah keheningan masih dengan nafasnga yang tidak teratur itu.
"Untuk apa kau meminta maaf?" tanyaku melihatnya. Wajah mulus dan putih bersih itu membuatku iri.
Dia tidak menjawab sampai kita telah tiba di lantai satu. Laki-laki mungil itu dengan cepat bergegas menuju perpustakaan yang berada di samping kantin.
Oh,dia tidak makan tapi belajar. Aku berjalan biasa dengan Yoonji beriringan. Yoonji juga diam saja sejak tadi di lift. Biasanya dia akan banyak bicara kapan pun dan di mana pun.
Aku melihat buku catatan terjatuh di tanah dari kejauhan. Karena takut jika pemiliknya membutuhkan, aku segera mengambil buku itu untuk ku kembalikan.
"Tunggu, Yoonji kemarilah," kataku tiba-tiba. Aku memperlihatkan buku yang kuambil tadi kepada Yoonji.
"Milik siapa itu?" tanyanya bingung dengan membolak-balik buku itu. "Ini buku pelajaran Bahasa Korea, aku akan membukanya," lanjutnya dengan membuka buku itu perlahan dari depan.
"Bae Jinyeong kelas 2-2," Yoonji membaca tulisan yang ada di halaman pertama itu. Dia diam sejenak berpikir lalu mengembalikan buku itu padaku.
"Kau tau siapa dia?"
-------
Banyak yang di ubah :(
Setelah sekian lama akhirnya gw kembali lagi,ah senangnya hehe.
![](https://img.wattpad.com/cover/154544423-288-k274556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA ONE
FanfictionAku sempat berpikir bahwa memasuki dunia per-kpopan adalah salah satu kesalahan terbesarku. Memasuki fandom dan mempunyai bias, aku sangat - sangat tidak mempunyai waktu untuk itu. Lalu, Park Jihoon,teman sekolahku. Dia membawaku memasuki dunia k...