Nenek Damiyah

20 2 3
                                    


Seorang nenek adalah juga ibu dari orang tua kita.  Untuk Khatulistiwa nenek Damiyah adalah sosok wanita yang berjasa besar bagi hidupnya. Setelah Karina, ibu kandung Khatulistiwa tiada nenek Damiyah yang mengurus Khatulistiwa.  Nenek Damiyah selalu menjaganya sampai ayahnya pulang dari bekerja. Khatulistiwa kecil memanggilnya dengan panggilan nenek Iyah. Terkadang nenek Iyah yang menemani tidur malam saat ayahnya harus pergi meninggalkan Khatulistiwa selama beberapa hari untuk mengantarkan pesanan keluar kota. 

Nenek Iyah tak pernah mengeluh dengan keadaan Khatulistiwa yang berbeda ia justru selalu berusaha menyemangati Khatulistiwa dan Samudra. Bagi nenek Iyah Khatulistiwa adalah anugerah terindah yang dititipkan Allah dikeluarganya karena nenek Iyah tidak memiliki putri. Nenek Damiyah memiliki 3 orang anak dan semuanya laki-laki.  Hanya Samudra yang tinggal bersama nenek Damiyah dan kakek Nusatara.  Putra ke 2 nya tinggal di kota besar bekerja sebagai pegawai negeri di instansi pemerintah. Sedangkan putra pertamanya menjadi seorang guru di pedalaman Kalimantan.  Mereka akan berkunjung saat hari raya besar atau liburan panjang. 

Nenek Damiyah memang hanya seorang wanita desa, namun ia mengikuti mengikuti perkembangan zaman dan teknologi sehingga ia bisa merawat Khatulistiwa sehari-hari dengan pengetahuan yang baik tentang perawatan yang benar pada anak dengan kondisi seperti Khatulistiwa.  Nenek Iyah mengerti kalau perawatan untuk anak dengan kondisi seperti Khatulistiwa tak mungkin di rawat sama seperti anak umumnya. 

Nenek Iyah berperan lebih dari sekedar nenek dan ibu untuk Khatulistiwa.  Ia juga menjadi guru dan teman bermain Khatulistiwa.  Karena kondisi Khatulistiwa yang berbeda nenek Iyah harus juga berperan sebagai perawat yang mengurus semua keperluan dasar Khatulistiwa.

Khatulistiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang