9. Siapa Jane?

442 20 11
                                    

Mal membuka pintu dan melihat sekitar asrama apakah ada orng yg bertugas pada jam malam, setelah aman Mal berlari keluar sambil diikuti oleh Evie dan Jay

Tunggu, kemana Carlos? ternyata dia memainkan gamenya-_-

"Carlos!!!"

"aku datang" kata Carlos berlari menyusul mereka

***

Mereka bereempat berlari melalui lorong gelap yang didepannya bertulisan "Museum Sejarah Lokal" atau versi inggrisnya "The Museum Of Cultural History"

"Cek cerminmu, V"

"ah apakah maskaraku rusak?"

"ya, and hei daripada kau melakukan itu kenapa tidak kau mencari dimana tongkatnya"

"tentu, lewat sini" Evie berjalan sambil melihat pentunjuk dari cerminnya dan diikuti oleh teman-temannya dibelakang

Mereka sampai disebuah gedung kecil, yang didalamnya ada seorang satpam yang menjaga barang-barang dimuseum itu, mereka tertegun melihat barang-barang di komputer pak satpam yg ada bunga mawar sang buruk rupa, sepatu kaca milik Cinderella, Lampu Aladin milik Aladin dan lainnya. Sedangkan tepat didepan pintu utama dimana tempat mereka mengintip ada roda berputar milik ibunya Mal yang menidurkan sang putri tidur.

"itu adalah roda berputar ibumu?"

"ya, agak kuno" kata Jay dan Carlos mengolok Mal dengan terkekeh, sedangkan Mal hanya menatap mereka dangan mata tajam

"ini sihir, tidak perlu kelihatan menakutkan" kata Mal, lalu Mal membuka buku mantranya dan membaca salah satu mantra dibuku tersebut

"Roda ajaib, jangan diam, buat di korban menderita"

lalu sang satpam berbalik dan menatap roda berputar tersebut

"oke, mengesankan" kata Jay

"aku gemetar" ejek Carlos sambil terkekeh

"oke, kau tau?"

"Menderita dengan sangat, kirim sang musuh kedalam tidur"

lalu sang satpam berdiri dari tempat duduknya sambil menatap roda berputar tersebut, sang satpam mengangkat tangannya dan jari telunjuknya memegang jarum roda berputar tersebut dan muncul percikan kecil sehingga membuat sang satpam mengantuk hingga tertidur

"tidak terlalu kuno kan sekarang?" nyindir Mal pada dua laki-laki disampingnya

Mal meraih ganggang pintu tetapi pintu itu terkunci

"mundur" kata Jay dengan sombongnya

"buatlah lebih mudah, buatlah lebih cepat, buka tanpa ditendang"

Dengan cepat Mal membaca mantranya lalu pintunya terbuka sendiri

"Jiahhhh haaaa" teriak Jay dengan pose tendangannya lalu terjatuh ke lantai setelah pintunya terbuka sendiri membuat mereka bertiga tertawa meihatnya dan berjalan masuk

mereka masuk mengikuti Evie sampailah mereka disuatu ruangan yang terdapat patung orang tua merka

"ibu?" kata Evie

"Killer"

"aku tidak akan lupa apa yang telah ibu ambil" ucap Carlos

"Well, mereka tidak disini, ayo" kata Jay mengajak mereka mencari tongkat sihir tersebut dan tinggallah Mal sendiri

"masa depan yang cerah ada diundakmu Mal, jangan gagalkan" kata-kata Maleficent terngiang dikepala Mal

"lihatla aku, lihat dirimu, aku tidak tau mau jadi apa, ibu. Apakah salah, apakah benar menjadi pencuri dimalam malam hari, ibu katakan padaku"

tiba-tiba patung Maleficent menjadi nyata dan hidup

"ahahaha jangan terlalu serius sayang, aku pernah menjadi sepertimu, merasa tidak nyaman, bertengkar dengan ibu juga, aku pikir aku sudah dewasa saat itu. Tetapi aku menyingkirkan hatiku dan menggunakan kepalaku, dan kini aku pikir kau harus belajar sesuai apa yg sudah ibu bilang, lakukanlah sayang"

"hei, aku menemukan tongkatnya M, Ayo" kata Evie mengajak Mal pergi dan ketika Mal berbalik ibunya sudah tidak ada disana dan hanya ada patung disana

Mata mereka berbinar melihat tongkat ajaib itu diterangi dengan cahaya biru sebagai pelindung, Jay menunduk untuk meraih tongkat tersebut

"Jay, jangan" teriak Mal, tetapi Jay tidak mempedulikannya dan perlahan menyentuh cahaya biru itu, kemudian jay terdorong kebelakang dan sebuah sirene dengan suara yg besar berbunyi membuat satpam terbangun

"sebuah perisai daya dengan sirene? tidakkah itu terlalu berlebihan?"

"Ayo pergi" ajak Mal sebelum satpam tersebut menemukan mereka

saat mereka keluar dari museum dan melewati tempat berjaganya satpam tiba-tiba telpon bordering, Carlos dengan cepat mengangkat telpon tersebut

"halo, uh sebentar sebentar, uh iya iya itu hanya alarm palsu, ada sedikit kerusakan di chip LM714 di sirkuit induk hehe" lalu Carlos menutup telponnya lalu dengan cepat kabur dari sana

"bagus Carlos, kini kita harus masuk sekolah besok"

***

"jika seseorang memberimu bayi, apakah kau? A. mengutuknya, B. menguncinya di menara, C. memberinya botol susu, atau D. mengambil hatinya" sang guru menanyakan pertanyaan tersebut pada keempat anak tersebut yakni Mal, Evie, Jay, Carlos. Setelah sang guru atau ibu peri kemarin selesai membacakan soalnya Evie mangangkat tangannya

"ya, Evie?"

"emm, apa yang kedua tadi?"

"oh oke, ada yang lain?"

ibu peri menunjuk Mal yg sedang menggambar tongkat ajaib milik ibu peri, jangan ditanya lagi, Mal sangat berbakat menggambar

"Mal?"

"oh, C. memberinya botol susu"

"benar, lagi" kata ibu peri dengan senyuman hangatnya

"kau sangat bersemangat girl" ejek Carlos

"hah? pilih salah satu yang tidak terdengar menyenangkan"

"ohhhh"

"itu sangat masuk akal" kata Evie

tiba-tiba seorang gadis dengan rambut pendek dan agak gemuk melewati mereka dangan peraasan takutnya. tentu, karena dia melewati 4 anak dari penjahat yang diasingkan

"oh halo, sayang"

"hai, engkau butuh tanda tangan untuk koronasi"

melihatnya Mal menepuk bahu Evie yang sedang melamun

"semua ingat putriku jane?"

"ibu, tidak!"

"tidak apa apa, anak-anak ini Jane"

"hai, tidak apa-apa jangan pikirkan aku, sama seperti tadi, aku Jane" lalu Jane dengan cepat keluar dari ruang kelas tersebut

Mal melihat kepergian Jane dengan senyum miringnya

***

Haihai, maaf ya kalau kelamaan upnya 😅
Jangan lupa votement, dan maaf kalau banyak typo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Disney DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang