Aku memasuki café dengan jantung berdetak keras. Aku mulai mencari sosok Alex, yang ternyata sedang duduk dengan kopi demitasse-nya. Aku menggenggap erat tangan Scott dan tersenyum tipis padanya.
“hi, Alex, sudah lama ‘kah?” tanyaku pada Alex
“oh, hi, Mitch, belum lama aku datang sekitar sepuluh menit yang lalu,” ucapnya, “mau pesan dulu?, waiters?”
“croissant dan cappuccino, dan apa untuk mu Scott?” ucapku
“samakan saja,” ucapnya
“oke, jadi 2 croissant dan 2 capuccinno,” kataku
“segera disajikan,” ucap waiters itu
“Scott ini Alex, Alex ini Scott , pacarku,” ucapku, mata Alex agak membesar. “jadi, siapa Alex?” kataku to the point.
“namanya Richard, Richard Lovelace, ia orang paling dicari no. 1 di daftar pembunuh bayaran kepolisisan,” ucapnya
“bagaimana kau bisa tahu?” Tanya Scott
“engg…. Kau tahu.. kakakku bekerja di departemen kasus di kepolisian. Dan…. Eng…… kemarin saat aku membersihkan mejanya aku melihat kasus pamanmu itu….. lalu aku menemui saksi – saksi dan juga cctv di jalan itu dan voilá semua ciri itu mengarah pada si Lovelace itu,” ucapnya
“kau punya gambarnya atau minimal sketsanya?” tanyaku
“aku punya fotonya, tapi beberapa dari foto itu sudah rapuh,” kata Alex sambil menyerahkan amplop cokelat. Aku membukanya dan menemukan foto kelulusan, sepertinya. Richard sebenarnya orang yang cukup tampan. Mata birunya meneduhkan, rahangnya tegas cukup membuat hati wanita meleleh. “oh, Mitch sorry sekarang aku harus pergi, aku ada janji dengan seseorang, bye Mitch dan Scott,” ucap Alex
“bye Alex,” ucapku tersenyum
“yeah, bye,” kata Scott. Alex menuju tempat kasir lalu keluar café dengan wajah yang bisa kukatakan lelah. “ kau tahu aku agak curiga dengannya,” ucap Scott
“kenapa?” tanyaku
“feeling aku sih, dia ada sesuatu dengan penyerangan paman Felix,” ucapnya
“itu Cuma feeling kamu aja kali, ya udah yuk ke apartemen,” ucapku. Aku tadi siang sudah pindah ke apartemen. Untuk beres – beres aku dibantu Scott, Zack dan Micah. sebenarnya Micah agak kecewa tentang perpindahanku. Tapi, menurutnya aku sudah bukan anak kecil lagi jadi, ia tak banyak berkomentar.
Kemarin Flo dan Liza datang, aku menceritakan semua yang kualami disini. Mulai dari pertama kali kuliah sampai kejadian paman. Saudari kembarku itu cukup kaget saat kuberitahu tentang apartemen ini. tapi, aku meng-ultimatum mereka agar tidak memberitahu Mom dan Dad. Aku ingin memberikan kejuta untuk Mom dan Dad.
Waktu mulai menunjukan pukul delapan malam. Scott masih sibuk dengan channel Bein sports. Ia rencananya akan menginap disini. Aku memasak makan malam untukku danScott. Tak begitu mewah hanya lasagna dan roti baget. Aku melompat dibelakang Scott, “nontonnya sudah, makan malam, ‘yuk!” ucapku. Tanpa berkata apa – apa lagi, ia langsung menuju meja makan. Aku mengambil wine di kulkas lalumenuangkannya pada 2 gelas wine. Scott mengambil lasagnanya banyak – banyak
“kau tahu salah satu makanan favoritku sekarang adalah lasagna buatamu,” ucapnya
“benarkah, padahal aku hanya mengingat resep dari ibuku,” ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel This Moments (Repost) (Boy X Boy)
Подростковая литератураMitch, 18 tahun, dia anak baru di sebuah universitas di australia. Dia adalah seorang yang openly gay, namun semua orang tak memasalahkan orientasinya Scoot, 21 tahun, seorang bandar narkoba. Dia adalah orang asing pertama yang ditemui Mitch Alex, 2...