06

1K 31 3
                                    

            Sepulang dari taman, Scott mengantar aku. Aku memberinya ciuman perpisahan, ciuman kali ini sungguh nikmat. Aku seperti terbius oleh bibirnya yang nikmat. Berkali – kali aku memagutkan daguku ke dagunya. “shh, tahan, sayang, kau harus tidur sekarang,” ucapnya

            “oke, besok kau kuliah ‘kan?” tanyaku

            “iya, besok kujemput, pakai mobilku,” ucapnya sambil tersenyum

            “oke, aku tunggu besok,” ucapku sembari membuka gerbang depan rumah. Aku melambaikan tanganku pelan pada Scott lalu berlari menuju rumah. Untuk saat ini kurasa hanya Scott yang bisa membuatku tersenyum. Aku merogoh saku celanaku karena merasakan pesan masuk pada hand phoneku.

From: Scott

To: Mitch

Have a nice dream sweety

            Tulis sms itu di hand phoneku. Aku tersenyum tipis saat membaca pesan itu. Setelah membersihkan diri seadanya aku pergi ke bed tanpa membalas sms itu. Cukup egois memang tapi rasa kantuk yang menggerogoti diriku membuatku tak bisa apa – apa. Sedetik kemudian aku merasa seperti jatuh dalam relaksasi yang membuatku santai.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

            Aku tidak tahu mengapa aku bangun lebih awal. Saat kuliah aku biasanya bangun jam setengah tujuh. Tapi, ini baru jam setengah enam aku sudah bangun. Maid – maid paman Felix pasti sudah menyiapkan sarapan. Aku belum memberitahu mereka kalau aku nggak bisa langsung makan, makanan yang berat. Aku mengambil toples sereal mixku, yaitu, semua sereal yang kubeli beberapa hari lalu aku campur semua. Kebiasaanku, aku tidak tahu mengapa aku suka mencampur sereal itu. Rasanya mungkin aneh bagi sebagian orang. Tapi, bagiku itu rasa terbaik yang pernah ada. Aku memasukan serealku ke mangkuk dan menuangkan susu rasa stroberi. Karena aku lebih suka susu rasa stroberi di serealku daripada susu vanilla atau cokelat.

            Aku mandi sesudah sarapan, kebiasaan lamaku. Setelah berpakaian yang cukup pantas aku kembali melihat jam tanganku. Masih jam tujuh lebih sepuluh menit. Aku turun keruang tamu dan melihat Zack sedang menonton berita pagi. Ini cukup aneh biasanya Zack paling tidak suka acara berita. Aku duduk disampingnya dan mengganti channel ke chanel kesukaanku, Disney. Channel ini sekarang memutar kartun Phineas & Ferb. Zack tidak berkomentar atas aksiku, ia hanya diam saja menatap kosong layar televise.

            “Zack,” panggilku, tak ada jawaban,”Zack,”panggilku lagi dengan lebih keras. Oke aku kehabisan kesabaran.

            “ZACHARY ALLAN CARELL, KALAU AKU NGOMONG DIRESPON DONG,” teriakku

            “apaan?” ucapnya singkat

            “kamu kenapa, sih?” tanyaku

            “kenapa, gimana?” Tanya Zack balik

            “kenapa kamu bengong aja, lagi mikirin apa?” tanyaku lagi

            “eng….gak, gak papa!” ucapnya gagap, ‘aneh’ pikirku. Ia mengambil remote ditanganku lalu menggantinya dengan acara music.

            “ish, kok diganti?” ucapku kesal

            “itu acara bocah,” ejeknya

            “ ‘kan lebih keren, ketimbang, ugh, itu film horror atau music video? Merinding aku ngeliatnya,” komentarku saat music video yang diputar menampilkan korban tabrakan dari lagu maroon 5 yang berjudul maps.

Feel This Moments (Repost) (Boy X Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang