" Rin !! Del !! Bangun !!!!! " jerit Min dengan lantang .
Lantas mereka berdua terus bangun mengejut . Lalu kelam - kabut berlari masuk ke dalam tandas .
" Hish , biarlah aku mandi dulu ."
kata Rin sambil menolak tubuh Adel ke tepi ." Eh takde - takde , aku yang sampai dulu " kata Adel lalu menolak kembali tubuh Rin .
Sementara itu Min menuju ke arah mereka lalu ditarik telinga mereka berdua .
" Aw aw aw , ampun Min . " jerit Rin .
" Aduh sakit Min , sakit . " jerit Adel pula .
" Haa tau pun sakit , dari tadi korang duk memekak ingat telinga aku tak sakit hah " Min berkata tegas lalu dilepaskan telinga mereka berdua .
" Sekarang aku nak korang bersiap dalam masa 15 minit , kalau tak memang siap arr !! " tegas Min berkata .
Lalu mereka berlari masuk ke dalam bilik masing - masing . Tepat 15 minit , mereka keluar dengan berambut tocang dua dan memakai cermin mata besar .
" Haa bagus . Ingat pesan aku jangan sesekali buka cermin mata tu . Faham !! " kata Min dengan suara mendatar .
" Hmm ok " . kata mereka berdua perlahan .
Setelah itu mereka turun menuju ke ruang makan lalu mencium kedua - dua pipi datuk mereka iaitu Tuan Carl .
" Aik ni kenapa pakai macam ni . Selalunya kemain kamu semua ni bergaya . " tanya Tuan Carl sambil memandang mereka atas bawah .
Adel pula menjawab " Entah Min ni , dia yang suruh ." kata Adel lalu menyuapkan roti ke dalam mulutnya .
Min menjeling tajam Adel lalu memandang semula wajah atoknya sebelum dia menjawab dia tersenyum nipis .
" Saja nak tukar penampilan , time macam nilah nak tengok ada tak yang ikhlas nak kawan dengan kami " . Jawab Min dengan tenang .
Tuan Carl tersenyum dengan jawapan yang diberi oleh Min . Sama macam arwah anak perempuannya .
" Hah atok , mana abangs and kakaks . ?" tanya Rin sambil memandang sekeliling .
"Hah ingatkan tak ingat dah " kata Mirza yang baru saja turun lalu menuju ke ruang makan .
" Mirza awal kamu bangun .". Tanya Tuan Carl kepada Mirza .
" Hehe , ada hal sikit sebab tu awal ." jawab Mirza sambil tersengih .
Lalu Mirza menuju ke ruang makan itu dan duduk disebelah kerusi adiknya . Dia memandang pelik ke arah Min yang sedang menyuapkan roti dimulutnya itu .
" Adik napa pakai macam ni , mimpi apa semalam hah ?". tanya Mirza lalu memandang ke arah Rin dan Adel .
" Korang pun sama ? " Mirza terjerit kecil apabila melihat gaya Rin dan Adel .
" Haha , napa angah tengok kitorang ni macam nampak hantu ." tanya Adel sambil tergelak kecil .
" Mana tak terkejut , tiba - tiba je gaya macam nerd ni " . tanya Mirza lagi .
Min mencebik lalu menjawab " Angah ni , kitorang pakai camni sebab nak tengok ada tak yang IKHLAS nak kawan dengan kami . " sengaja Min menekankan ayat IKHLAS itu pada Mirza .
" Haa dah - dah . Kamu pergilah sekolah . Nanti lambat pulak ". kata Tuan Carl kepada cucunya .
Mereka mengambil beg sekolah masing - masing lalu menyalam tangan Tuan Carl dan Mirza .
" Biar angah hantar " . kata Mirza yang berura - ura ingin bangun .
"Takpa , kami naik basikal je . Kami pergi dulu " . laung Min dari luar .
Mirza terlopong mendengar jawapan adiknya itu . ' Betul - betul sebijik macam ibu ' . gerutunya dihati lalu tersenyum kecil .
YOU ARE READING
Mask Angels(HIATUS)
Teen FictionTengku Adam Alex , Tengku Aryan Ariq dan Tengku Aiden Aiqal merupakan jejaka full package di sekolah itu . Kemunculan 3 gadis nerd disekolah mereka membuatkan mereka tertanya dengan identiti sebenar mereka . " Aku kena cari tahu jugak siapa mereka...