Mikasa sama Eren turun dari mobil bagus milik Ayah Eren. Mikasa benar benar kagum sama apa yang dilihat depan matanya. Padahal rumah lantai dua tapi keliatan sederhana, agak lebar sih... Hawanya juga sejuk.
"Rumah Eren bagus" kata mikasa memuji.
"gue juga baru tau" jawab Eren sambil noleh ke Mikasa.
"Eh? Emang Eren gak tinggal di sini?" tanya mikasa bingung.
"rumah lamanya gak bisa lagi di gunain, jadi ayah coba beli baru untuk keluarga baru kita" saut Ayah Eren "Ayo masuk".
Waktu mikasa masuk, matanya langsung ngejelajahin sekitarnya. "semoga betah yh" kata Grisha sambil senyum ramah.
Bukannya Eren lupa diri, tapi Eren tau maksud ibunya lindungin dia waktu itu. Ibunya yang secantik bidadari juga nama nya Carla, seindah malaikat, Mau Eren tetap ngelanjutin hidup.
"ada 2 kamar tidur di atas sana, kalian bisa tidur diatas" kata ayahnya Eren sambil nunjuk lantai atas dan segera membereskan pakaian yang di bawanya ke kamar lantai atas.
Serakah, kalau Mikasa bilang gak bahagia, emang tuhan udah ambil yang paling beharga dari hidup mikasa. Tapi untuk kali ini dan bakal untuk selamanya Mikasa merasa tuhan sangat adil.
Meski keluarga jaeger ini hanya di pimpin sang kepala rumah tangga, tapi kehidupannya seimbang. Masak, bersih bersih bahkan juga belanja, dilakuin bertiga, meski kadang Eren sering merengek kebosenan.
Dan meski ayahnya terkadang meninggalkan mereka berdua saja di rumah, tidak ada masalah terjadi.
"Eren dari sore sampe malem kemana aja?" tanya mikasa waktu baru turun dari lantai bawah sambil ngusap matanya, ia abis bangun tidur.
"bukit" kata Eren singkat sambil ganti channel TV, mereka memang belum mulai sekolah, untuk pengenalan luar rumah sakit kata ayahnya.
"bukit?" tanya mikasa bingung sambil memiringkan kepalanya polos.
"nanti sore, ayo kita main keluar rumah!" ajak Eren sambil menoleh pada mikasa
.
"ayo mik! Masuk" ajak Eren.
"tapi itukan hutan, apa tidak apa apa?" tanya mikasa menoleh melihat disekitarnya, sepi.
"percaya deh!" Akhirnya Eren paksa mikasa untuk masuk kedalam hutan yang gak jauh dari rumahnya di komplek maria. Semakin dalam semakin menanjak keadaannya.
"capek!" mikasa ngeluh sambil ngos ngosan.
"mau gua gendong?" tanya Eren menawarkan.
"gak perlu!" mikasa menolak dengan wajah yang merah.
"lagian, dikit lagi juga sampe" Eren lanjut menarik lengan Mikasa semakin masuk ledalam hutan. Awalnya mikasa takut, tapi coba untuk percaya.
Namun apa yang dilihat dengan mata kelam mikasa bukanlah sesuatu yang mudah di dapatkan, warna warni cahaya kota, juga anginnya yang berhembus kencang. Hanya ada batasan pagar besi di setiap sisi ujung bukit.
"indah" mikasa berucap tanpa sadar.
"komplek maria memang agak tinggi wilayahnya" kata Eren masih melihat kota.
"bagaimana Eren tau tempat ini?" tanya mikasa sambil menoleh pada Eren, anginnya benar benar dingin.
"disana, saat pagi lu bisa liat rumah lama gue dari sini. Rumah yang baru di beli bapak gue sebenernya juga rumah impian ibu gue, tapi ibu selalu nolak pindah setiap ayah ajak beli rumah itu 'terlalu banyak kenangan disini' gituh kata ibu gue untuk rumah lama kita. hati jadi adem kalau liatnya" Eren bercerita dengan wajah sendu.
Mikasa tau pasti Eren sebenarnya dalah anak yang lebut. Mungkin sejak kebakaran ia mulai berubah, sama sepertinya. Eren juga mulai berbicara kasar kata ayahnya. Dan disini lah mikasa, di bawa untuk melakukan tugasnya.
"gak usah kasian sama gue" Eren berucap setelah melihat mata mikasa yang mulai berkaca kaca.
"gak kok, saya cuman kedinginan" jawab mikasa sambil meluk dirinya sendiri.
"nieh gue bawain" Eren masang syal merah tuanya yang tadi lupa mikasa bawa, "pake ini kalau serasa dingin" lanjut Eren pake senyuman.
Mikasa hanya mengangguk dan menaikkan syal sampe hidung. 'Bakal selalu saya pakai' Batin mikasa
"oh iyh, gak usah malu malu dan gak usah ngomong terlalu formal, kita kan udah jadi sodara" Eren ngomong sambil natap cahaya kota, sedangkan mikasa cuman lihat cahaya pantulan dari mata Eren. Bakal selalu jadi yang terindah
"yah"
.
..
.
.
.
ya
ya ya ya yah, ya ya ya yah....
makasih yg udah mampir dan vote cerita gw, salam ketjup dr gw.
mo nanya, enaknya buat cerita genre romance sama apa? horor, fantasy, action? atau romance ajh yh?
KAMU SEDANG MEMBACA
so what i want ;EREMIKA [✓]
Romance"mik, gue demen sama krista, bantuin yak!?" -Eren "dia itu segalanya bagi gue!" -mikasa "tapi kan mik, lu suka sama Eren, tetep mau bantuin?" -Armin "Dari pada ngeharapin yang gak pasti, mending sama gue" -Jean Bukan mikasa doang yang berjuang, Eren...