❝Sepertinya, setan sudah merasukiku.❞

8.7K 90 4
                                    

📍Seoul,South Korea

Gregs's POV

Namaku Gregorius Reynier. Panggil saja aku Greg. Sekarang, aku akan menceritakan sebuah cerita tentang kisah cinta terlarangku. Beginilah cerita ini bermula.

-

Aku mempunyai seorang kekasih, namanya Juya Naxevire. Aku sering memanggilnya Juna. Hubungan kami berjalan sangat baik selama 3 tahun ini. Kami bahkan sudah saling mengenal keluarga masing-masing. Apakah sudah cukup untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius? Ah, tentu saja. Aku benar-benar sudah membulatkan tekadku untuk menikahinya.

Namun, kekasihku ini tidak ingin kunikahi sebelum Adik perempuan satu-satunya kembali dari luar negeri. Ya, kekasihku ini memiliki 1 adik perempuan. Mereka 2 bersaudara. Dia anak sulung, dan si bungsu menempuh pendidikan di luar negeri. Hubungan mereka sangat dekat satu sama lain. Setidaknya, itu yang kulihat dari foto-foto dan cerita dari kekasihku itu.

Aku tidak mempermasalahkan itu. Yang jelas, restu dan penerimaan sudah kudapat baik dari kekasihku maupun dari keluarganya. Menarik untuk ditelisik, aku belum pernah bertemu langsung dengan Adiknya itu. Aku hanya melihat rupanya dari foto-foto di ruang keluarga serta di ponsel milik kekasihku. Dari foto-foto yang kulihat, dia nampak cantik . . .

Katanya, dia akan pulang untuk pertama kalinya ke Korea setelah tinggal lama di luar negeri. Aku senang sekali! Berarti, ini pertanda. Bahwa pernikahanku juga akan segera terjadi berkat kepulangannya. Walaupun, belum ada kepastian berarti.

-

Suatu hari, ada keadaan di mana aku harus menginap di rumah kekasihku. Kebetulan aku mendapat tugas untuk berjaga-jaga di lokasi rawan yang cukup dekat dari rumahnya. Fyi, aku adalah seorang petugas keamanan. Petugas keamanan penjaga batas-batas negara di antaradaerah rawan perang. Agar tidak terlambat, aku pun memutuskan untuk menginap di sana beberapa hari.

Bagaimana tidurku? Tentu aku dan kekasihku tidak sekamar. Aku tidur di kamar tamu. Namun kadang, kami suka mencuri waktu berdua di kala aku sedang berganti jadwal. Walaupun hanya untuk sekedar cuddle. Tapi, lumayan lah. Having sex? Hahaha, tidak mungkin kami melakukannya di rumah, bukan?

-

Lalu, di hari kelima aku menginap di rumah Juna, aku pun bersantai. Karena, di hari kelima ini suasana sudah mulai kondusif. Jadi, aku tidak harus terjun ke lokasinya. Hanya ada beberapa pasukan. Hanya jika ada hal genting, baru aku akan pergi ke sana.

Kebetulan, hari ini Juna sekeluarga menghabiskan waktu luang untuk sekedar family time. Aku diajak, tetapi aku menolak. Karena selain ingin beristirahat, tidak etis saja rasanya bila aku ikut dalam acara keluarga mereka. Jadi, aku lebih memilih untuk diam saja di rumah.

-

Lalu tiba-tiba aku mendengar suara pintu rumah terbuka. Kupikir itu Juna dan keluarganya. Tapi, cepat juga ya kembalinya? Akhirnya, untuk memastikan, aku pun berjalan ke luar dan turun ke lantai bawah. Namun, Aku justru melihat seorang perempuan cantik, dan itu bukanlah Juna. Tubuhnya tidak terlalu tinggi. Namun, tampak berisi dan padat.

Aku dan dia sama-sama terkejut.
"S-ssiapa kau?" tanyanya padaku. Jari nya menujuk ke arahku.

Aku pun menjawab, "Aku yang harusnya bertanya padamu. Siapa kau? Bagaimana kau bisa masuk?!"
Jujur saja, aku masih terpana dengan perempuan ini. Tapi, aku harus tetap waspada. Karena penampilan bisa menipu.

"Apa aku terlihat seperti penjahat? Kau lihat, apakah ada kerusakan di sini? Lihat, aku saja masuk dengan sangat rapi. Pintu rumah ini memiliki password, dan tidak diganti sejak aku pergi. Wajar saja bila aku bisa masuk," sahutnya dengan nada sedikit kesal. Aku mendengar ocehannya. Namun, sekali lagi aku terpana dibuatnya.

It's  Our  Sins [COMPLETED-REVISI ON PROCESS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang