4 - BOY NEXT DOOR

1.1K 155 40
                                    

💧💧💧

Aneh, kepalaku pusing saat ingatan masa laluku tiba tiba muncul. Aku melihat Tetsurou kecil. Apa aku pernah bertemu dengannya sebelumnya? Sepertinya tidak mungkin, kalaupun kami pernah bertemu dan aku melupakannya. Dia harusnya mengingatku saat aku berkenalan dengannya bukan?

Dan ngomong ngomong sekarang sudah jam pulang sekolah, dimana Tetsurou? Seharusnya dia tahu aku tak akan bisa pulang kalau dia tidak ada. Aku sudah menunggu sekitar 20 menit di depan gerbang sekolah tapi si tiang itu belum juga kelihatan rambut ayamnya.

"Oi"

Suara itu memecah lamunanku.

"Kenapa dari tadi bengong? Mukamu kayak orang yang lagi menanggung dosa satu negara tau."

"Kau sih lama, ayo pulang!" Kataku sambil menarik tangannya, tapi Tetsurou malah diam saja, aku menatapnya heran.

"Aku lupa bilang hari ini aku ada kegiatan ekskul volly. Jadi kau pulang sendiri saja hari ini."

"Loh kok? Gimana bisa aku pulang sendiri? Tetsu pulang jam berapa? Aku tung... " belum sempat kuselesaikan kalimatku, Tetsurou
Melempar Jas sekolahnya ke wajahku.

"Pulang saja duluan, aku selesai nya lama. Pakai Jas ku buat penggantinya. Baunya nempel kok, tenang aja ku jamin wangi."

Aroma Tetsurou langsung menguar dari Jas nya. Kurasa aku bisa pulang kalau membawa ini.

"Oh ya sudah. Tapi jangan lempar kemuka juga dong." Aku menggembungkan pipiku kesal.

"Habisnya ngoceh gak berhenti, untung cantik."

"Jijik astaga mau muntah."

"Sana pulang, nanti ketinggalan kereta."

"Oke, makasih ya. Aku duluan."

💧💧💧

Ide Tetsurou tidak buruk juga, berkat jasnya aku bisa pulang dengan selamat. Ya meskipun disatu sisi aku merasa seperti orang mesum karena dari tadi sibuk mengendus jas seorang laki laki.

Sesampainya di rumah, aku disambut suasana rumah yang selalu aku inginkan. Biasanya saat aku pulang sekolah nenek tidak pernah ada di rumah karena beliau sibuk mengurus kebun. Tapi sekarang, di rumah ini ada ibu yang sedang memasak dan ayah yang sedang membaca koran sambil menyesap teh.

Jujur, sebenarnya aku agak canggung dengan ayahku. Entah hanya perasaanku saja atau memang ayahku tidak banyak bicara. Sejak aku sampai disini ia tak pernah bicara empat mata padaku. Hanya saat ada ibu ayah sesekali ikut menimpalkan atau bertanya. Mungkin ini hanya perasaan canggung karena kami sudah lama tidak bertemu.

"Sehabis mandi tolong antarkan Kue beras kerumah tetangga sebelah ya nak. Hitung hitung sebagai selamatan karena kau sudah kembali" kata ibu lembut.

"Baik bu."

Dengan cepat aku menuju kamar dan membersihkan diri. Lalu mengganti pakaianku dengan gaun tidur tipis dan sweater putih. Aku bergegas mengambil mangkuk berisi kue beras di atas meja makan dan segera menuju rumah sebelah.

Ding dong ~
Aku menekan bel pintu, dan seorang wanita tua berambut hitam keluar.

"Ada apa ya nak?" Beliau tampak bingung.

"Ah permisi bu, saya anak tetangga sebelah. Baru saja pindah kemari. Ini ada kue buatan ibu saya, semoga ibu suka."

"Wah, Padahal nggak usah repot repot. Tapi kebetulan ibu suka sekali kue beras silahkan masuk dulu, sekalian ibu isi kembali mangkuk nya."

Addicted || Kuroo Tetsurou X Reader X Oikawa Tooru [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang