6 - The Way Back Home

987 135 31
                                    

🌙 Addicted💧

"Menurut mu bagaimana?"
Azura memutar kursi belajarnya menghadap pria jabrik yang sedang berbaring sambil memainkan handphone diatas ranjangnya.

"Apanya?"

"Ikut Band sekolah itu loh, kau gak menyimak aku daritadi?"

"Maaf, kau sendiri gimana? Mau ikut?" tanya Kuroo, dan dihadiahi lemparan penghapus yang tepat sasaran di kepala jabriknya.

"Orang nanya tuh ya dijawab, jangan tanya balik!"

"Iya nona. Menurutku ya ikut saja, lagian kau juga baru ikut 1 ekskul kan?"

Azura menopang dagunya dengan kedua tangannya, memandang langit langit kamar penuh perhitungan. Sejenak keheningan menyelimuti mereka berdua. Namun suara ringtone Kuroo mengalihkan perhatian mereka.

"Siapa?"

"Ayahku, lagi di luar kota. Ku angkat, jangan berisik!." Kata Kuroo dengan tatapan mengancam, seringai jahil terpatri di wajah Azura.

"Moshi moshi? Ayah? Ada apa tiba tiba telpon?"

"Tetsu sayang, jauhkan rokoknya. Aku sulit bernafas nih~" suara manja Azura tiba tiba mengejutkan Kuroo, begitupun orang yang ada dibalik telpon.

Kuroo memasang wajah kesal.

"Tetsu pakai dulu bajumu~" Azura terkikik geli melihat Kuroo yang gelagapan menjawab pertanyaan sang ayah.

"A-ayah, jangan salah paham. Temanku sedang menjahiliku. I-iya aku tidak bohong. Baiklah."

PIP.

Telpon ditutup.

"Seriously?" Kuroo bangun dari tempat tidur dan mendekati jendela.

"Hehe, maaf! Loh mau pulang?"

"Iya, Ayahku pulang malam ini. Aku mau jemput di bandara."

"Oh, ya sudah sana pulang." Azura membalikkan kursinya menghadap meja belajarnya, memunggungi Kuroo.

"Sok ngusir, nanti juga kangen."

"Ew"

"Oh iya, sini dulu!"

Azura berbalik dan mengangkat alisnya. Kuroo memberi isyarat dengan jarinya agar Azura mendekat kearahnya. Kemudian Azura berjalan mendekat, tiba tiba Kuroo menarik tangannya sehingga kepalanya bertabrakan dengan dada bidang Kuroo.

"Tet-Tetsu? apa sih!"

Kuroo mendekatkan mulutnya ketelinga Azura.

"Bisa gak besok besok jangan terlalu cantik? Kamu mau aku naksir beneran?"

Setelahnya Kuroo melepas pelukannya dan berjalan santai melalui tangga yang menghubungkan jendela mereka berdua. Tampaknya ia sudah terbiasa, ia tidak merangkak lagi. Setelah sampai ia tersenyum ke arah Azura yang masih membatu dan menutup jendela kamarnya.

Setelah Azura tersadar, ia langsung menutup jendelanya lalu terduduk sambil memegang dadanya. Detak jantungnya tak beraturan. Ia tidak tahu, tidak mengerti. Perasaan aneh ini muncul tiba tiba sekali.
Dan lagi, aroma dan suara seorang Kuroo Tetsurou yang memenuhi indranya. Benar benar membuat kecanduan.

TBC

Addicted || Kuroo Tetsurou X Reader X Oikawa Tooru [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang