Guanlin pov
Ya tuhan,sebenernya jinyoung hyung ini kenapa?. Kenapa dia jadi baik begini,kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan aku.
Apa tadi jinyoung hyung benar-benar memeluk'ku?apa dia tersenyum padaku?aku tak tau itu tulus atau tidak yang penting ia tersenyum padaku lagi.
Guanlin pov (end)
"Guan,apa kau akan terus membelakangi'ku?"sahut jinyoung,
"Maaf"sekarang ada dua kata yang jinyoung benci 'maaf dan ampun'.
"Tidak kau tidak salah. Oh ya,kau mau makan?"tanya jinyoung agar tak ada suasana canggung.
"Aku sudah makan hyung"tolak guanlin,jinyoung hanya memutar bola matanya malas.
"Tak usah bohong,kau biasa makan kalau pulang sekolah"kata jinyoung dan menyuapi guanlin,dan dengan senang hati guanlin menerima suapan dari jinyoung untuk yang pertama kali.
"Setelah ini kau harus belajar. Tapi,jika kau masih ingin disini tak apa biar aku temani"kata jinyoung yang masih fokus menyuapi guanlin.
"Aku mau kekelas saja,aku tak mau ketinggalan pelajaran. Pelajaran kemarin masih belum aku selesai kan,jadi nanti jika aku agak lambat pulangnya pergi duluan saja ya"jelas guanlin agar tidak ada kesalah pahaman antara guanlin,jihoon,dan jinyoung.
"Pelajaran kemarin?"ulang jinyoung,
"Iya,aku kan kemarin tak masuk,jadi aku harus belajar yang aku tinggalkan baru aku belajar yang hari ini. Jadi kemungkinan aku pulang agak lambat,tapi tenang aku akan cepat pulang"jelas guanlin,jinyoung yang baru saja mencerna perkataan guanlin mengingat kejadian kemarin.
"Ke-kemarin ya?memangnya kemarin itu ada apa?hingga harus diulangi"tanya jinyoung,
"Sebenarnya bukan diulangi tapi kemarin itu ada ulangan harian. Jadi nanti aku akan pulang telat. Dan mungkin nanti istirahat kedua aku tak dikantin"kata guanlin sambil menerima suapan dari jinyoung.
"Kenapa?"tanya jinyoung yang sesekali melirik guanlin.
"Aku mau belajar"jawab guanlin.
"Dikantin saja,agar kau bisa makan"suruh jinyoung,namun guanlin tetaplah guanlin.
"Tak apa,makan ini saja aku sudah kenyang. Lagi juga tadi pagi aku sudah makan"jelas guanlin,tapi guanlin bohong jika ia bilang sudah makan tadi pagi.
"Kau tak pandai dalam hal berbohong. Kau baru makan sekarang,tadi pagi aku melihat bungkus roti didepan rumah,dan aku tau itu kau"ucap jinyoung membuat guanlin membeku.
"Tapi tak apa,aku juga sudah kenyang dengan makan ini. Yasudah hyung aku mau kekelas,aku takut ketinggalan banyak pelajaran"pamit guanlin pada jinyoung.
Setelah guanlin pergi jinyoung masih diam diatas ranjang uks.
"Ternyata aku salah membencinya selama ini"monolog jinyoung ditengah-tengah melamunya.
←→←→←→←→←→←→←→←→←→
Sekarang sudah saatnya jam istirahat kedua. Samuel sudah lebih dulu kekantin sendiri. Dia sendiri karna guanlin harus belajar yang ia tinggal kemarin dan yang hari ini.
Jadilah ia menghampiri kelas woojin dan jihoon. Sebenernya hanya woojin yang ia hampiri,namun jihoon juga dikelas itu.
Setelah kekelas jihoon dan woojin mereka pergi kekelas jinyoung. Mereka agak menunggu lama karna kelas jinyoung dikenal dengan sangat rajin akan menulis,dan menghafal.
Dilanjutkan pergi ketempat tujuan mereka. Kantin.
"Samuel?"panggil jinyoung,dengan tangkas samuel langsung menoleh kearah jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN?(PanDeepWink)
Teen FictionHidup tanpa orang tua dan tinggal bersama kedua kakak. Tak memiliki kebahagian,tak dipedulikan oleh sang kakak,terpuruk. Tak memiliki teman,dan selalu mendapat caci dan maki disekitarnya. cast: *jihoon *jinyoung *guanlin dan yang lain,