Seorang pria berbadan tinggi kini tengah berada disebuah ruangan pribadinya yang kemungkinan itu adalah kamarnya sendiri. Kini pria itu sedang menatap sebuah foto yang berisi oleh semua keluarga kecilnya. Ayah,ibu,kakak,dan dirinya. Dia mengingat semua kejadian dimasa lalu yang sangat miris. Kedua orang tuanya meninggal karna kecelakaan. Namun dia juga menjadi korban kecelakaan. Kedua orang tuanya tewas,sedangkan dia selamat namun dia terbaring koma selama satu bulan.
Kejadian itu membuat kedua kakaknya membenci dirinya. Caci dan maki selalu menimpa dirinya. Bully,itulah yang selalu dia dapatkan disekolah.
Guanlin,anak muda itulah yang mendapat penderitaan yang begitu berat. Dia selalu mengurung dirinya dikamar setelah melakukan aktifitas pribadinya,sepulang sekolah dia langsung masuk kekamarnya.
Dia dilakukan layaknya pembantu,ia selalu disuruh apapun yang kakaknya perintahkan,mau membantah dia langsung terkena hukuman. Terkadang saking bencinya kakaknya, guanlin tidak makan satu hari penuh. Dia juga tak pernah membawa uang saku kesekolah.
Ceklek
Pintu kamar guanlin terbuka tanpa diketuk. Dengan segera guanlin meletakan foto itu dilacinya.
"Apa yang kau lakukan?!kami sudah menunggumu!cepat kebawah"seorang namja dengan manik coklat yang indah memasuki kamar guanlin,
Jihoon,dialah pemilik manik coklat yang indah itu. Dia kakak pertama guanlin,
"Aku akan segera kebawah"kata guanlin dengan senyuman yang tulus,namun jihoon hanya berdecak tak suka pada guanlin,
Dia meninggalkan guanlin tanpa memedulikan keadaan guanlin sekarang,tubuhnya terlihat lebih kurus,mukanya juga sedikit pucat.
Guanlin mengikuti langkah jihoon menuju ruang makan.
Diruang makan terdapat jinyoung yang tengah menunggu. Guanlin mendapat tatapan tajam dari jinyoung yang menunggu diruang makan.
"Kenapa lama sekali?"tanya jinyoung dingin,
"Mianhae,tadi aku dikamar"kata guanlin,
Hening
Tak ada jawaban dari jinyoung maupun jihoon.
"Sudah,ayo sarapan"ucap jihoon,
Selama makan mereka hanya diam tak bicara. Jinyoung dan jihoon kadang menatap guanlin tajam.
Jinyoung kakak kedua guanlin dengan ukuran kepala yang sangat kecil,pintar,dan rajin. Dia memiliki kelebihan dipelajaran matematika.
Dia memiliki IQ yang cukup tinggi. Dia ramah dengan siapa pun. Dia dikenal oleh seluruh murid disekolahnya. Kepandaiannya membuat semua orang terkagum dengannya. Tatapannya membuat wanita disekolah jatuh hari padanya. Semua orang menyangkanya baik. Namun siapa sangka,dia adalah anak yang kejam terhadap adiknya sendiri."Jika sudah selesai segera kemobil,jangan ada yang kekamar lagi ingat itu"ucap jihoon dan meninggalkan kedua adiknya diruang makan,
"Cih,tak sudi aku satu meja makan dengannya"gumam jinyoung,
Siapa sangka jika gumaman jinyoung dapat didengar oleh guanlin. Mendengar itu membuat guanlin memberhentikan kegiatan makannya.
Mungkin tak memberhentikan kegiatannya,dia tak makan,dia hanya minum air putih.
"Aku duluan kemobil"ucap guanlin,namun tak ada jawaban dari jinyoung,
"Dasar anak sialan!!!kenapa tak mati saja,eoh?kenapa harus appa dan juga eomma?!kenapa bukan kau saja?!"batin jinyoung,
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN?(PanDeepWink)
Ficção AdolescenteHidup tanpa orang tua dan tinggal bersama kedua kakak. Tak memiliki kebahagian,tak dipedulikan oleh sang kakak,terpuruk. Tak memiliki teman,dan selalu mendapat caci dan maki disekitarnya. cast: *jihoon *jinyoung *guanlin dan yang lain,