KEBAHAGIAAN-3

576 61 0
                                    

17.47 KST

Mata indah itu terbuka. Mata itu masih terlihat sembab akibat menangis. Guanlin,sang pemilik mata itu bangun dari tidurnya.

Guanlin bangun dan bergegas mandi. Setelah mandi dia langsung kebawah.

Dibawah kosong tak ada orang. Diruang tamu kosong. Dapur kosong. Kedua kamar kakaknya juga kosong. Taman belakang kosong. Lalu kemana kedua kakaknya. Tapi tidak sia-sia dia kebawah,dia menemukan secarik kertas.

'Jika kau sudah bangun,dan bingung kami tidak ada,kami pergi keluar. Jika kau ingin menyusul pergi saja kerestoran biasa. Jika tak mau menyusul itu lebih baik. Kami hanya bermain dengan teman kami tidak lama. Kami juga mengajak samuel. Ada uang diatas meja makan,gunakan sesuka hatimu. Ingin menyusul?gunakan uang itu sebagai ongkos. Ingin makan?gunakan uang itu untuk beli makan" itu semua isi dari kertas tersebut. Guanlin sudah biasa ditinggal seperti ini. Tapi anehnya,kenapa kedua kakaknya mengajak samuel untuk bermain bersama?. Biasanya mereka hanya bersama woojin atau tidak daniel.

Ingin menyusul tapi,pasti dia akan didiami. Tak ada gunanya juga. Tapi jika tak menyusul,dia juga akan diam dirumah.

"Lebih baik aku menyusul"monolog guanlin,dengan segera guanlin kekamar dan mengganti pakaiannya.

●●●●●●●●●●RESTORAN●●●●●●●●●

Saat sampai direstoran guanlin tidak mengabarkan pada dua kakaknya itu. Dengan alasan,dia hanya ingin tau apa yang kakaknya lakukan dengan samuel.

Ternyata kakaknya tidak hanya dengan samuel,tapi ada woojin dan daniel. Guanlin datang dengan jaket hitam,topi untuk menyamar.

Dia melihat jihoon dan yang lain duduk dipojok dekat jendela,agar terdengar apa yang mereka bicarakan dia duduk didepan bangku mereka.

"Samuel-ah?"panggil jinyoung dengan senyum manisnya,guanlin yang mendengarnya hanya menyimak apa yang mereka bicarakan

"Kenapa?"tanya samuel,

"Apa kau tau ada apa dengan,anak sial itu?"tanya jinyoung dengan serius,samuel yang mengerti jika temannya a.k.a guanlin dipanggil dengan 'anak sial itu' hanya diam.

"Hei,kenapa kau diam?aku sedang bicara denganmu"ujar jinyoung,membuat samuel terkekeh pelan.

"Aku tak mau jawab jika kau memanggil adikmu sendiri dengan 'anak sial itu',dia itu anak baik-baik. Sudah,aku ingin pulang sudah mau gelap,aku duluan"ujar samuel lalu pergi. Guanlin yang mendengar pembelaan dari samuel tersenyum kecil.

"Sebenernya ada apa dengan guanlin?"tanya woojin,

"Tadi saat pulang sekolah dia keapotik,dia bilang beli vitamin. Tapi saat sampai rumah dia langsung bergegas kekamarnya dan saat makan siang dia seperti ketakutan. Lalu saat kami ingin berangkat kemari,kami memanggilnya namun tak ada jawaban lalu kami tinggalkan surat,sudah. Tapi aku merasa gerak-geriknya aneh"cerita jinyoung tanpa kekurangan dari cerita tersebut.

'Apa mungkin guanlin,depresi?. Aku harus tanyaakan ini besok" batin woojin,

"Woojin-ah,kau kenapa?"tanya jinyoung sambil menatap woojin bingung,woojin yang melamun pun tersadar.

"Ah,aku tak apa..iya aku tak apa"jawab woojin canggung.

Guanlin yang merasa kedua kakaknya akan pulang dengan segera dia lebih dulu meninggalkan restoran itu.

"Jihoon-ah,aku pulang sekarang ya,aku disuruh oleh appa untuk menjemput saudaraku"kata woojin lalu meninggalkan restoran,

"Yasudah,niel,kau masih mau disini. Kami pulang duluan,tak apa ya"ujar jihoon lalu pergi dengan jinyoung dibelakangnya.

KEBAHAGIAAN?(PanDeepWink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang