Cewek itu berjalan pelan menuju kelas barunya, dia baru saja pindah dari Jerman, dia akan bersekolah di SMA 1 Jaya di Jakarta. Dia memasuki kelasnya dengan sangat gugup.
"Adora, perkenalkan dirimu dengan teman-teman barumu." ucap wali kelas Adora yang bernama Herman. Adora langsung membalik badannya yang tadinya berhadapan dengan Herman jadi berhadapan dengan seluruh makhluk di kelasnya.
"H--hai semua, perkenalkan nama saya Yoon Adora, panggil saja Adora, mohon bantuannya." ucap Adora dengan gugup.
"Kau duduk di sana dekat Rin, anak berambut pendek itu." ucap Herman. Mendengar kata Herman, Adora segera pergi ke bangku yang ditunjuk Herman tadi.
"Males gua, ah." ucap gadis bernama Rin itu, Rin menatap Adora dari kepala sampai kaki lalu memutar bola matanya malas.
Galak banget, batin Adora. Tanpa berpikir panjang Adora segera duduk tepat di sebelah Rin yang kelihatan tidak suka akan kehadiran Adora ini.
Setelah bel istirahat berbunyi Adora lega dan ingin segera ke kantin, namun dia adalah murid baru jadi jelas dia tidak tau dimana kantin sekolah berada, Adora melirik kanan kiri, dia mencari seseorang yang bisa menjawab pertanyaannya.
"Ngapain lo?" Ucap cowok berambut hitam yang melirik Adora dengan tatapan tajam. Tentu saja Adora kaget melihat cowok itu, sejak kapan dia ada disana? dia tidak melihat satu makhluk pun tadi, tapi kenapa dia ada tepat di depannya sekarang.
"S--sejak kapan kamu ad...."
"Kepo lo, ah males gua, enakan tidur, gara gara lo tidur gue keganggu." cowok itu berjalan melewati Adora.
"Anu! Siapa sih nama kamu, aku hanya ingin bertanya, dimana kantin sekolah ini??" teriak Adora. Cowok itu terhenti sesaat, lalu berbalik menghadap Adora.
"Cari tau sendiri! Lagian sapa lo? berani amat lo teriak teriak sama gua, lo pikir gua sapa hah?!" Cowok itu mempercepat langkahnya meninggalkan Adora yang masih bingung akan sikapnya itu.
Yaudah iya aku cari tau sendiri aja deh, batin Adora.
🎀🎀🎀
Adora berjalan menuruni tangga dia melihat ke arah kiri dan kanan, dia sama sekali tidak hafal dengan sekolah barunya, menurutnya sekolah barunya itu sangat luas, lebih luas dari sekolahnya saat di Jerman.
"Kantin dimana sih? bisa lapar banget aku nih." Gumam Adora. Adora berjalan sambil menundukkan kepalanya, tanpa melihat ke arah depan.
Brukk..
Adora mundur karena bertabrakan dengan sesuatu. Dia mendongak dan menemukan seseorang yang ditabraknya tadi.
"Maafkan aku, aku tidak melihat ke arah depan, apa kamu baik baik saja?" Adora juga sebenarnya sedang menahan sakit karena tabrakan tadi.
"Nggak pa-pa, kenapa lo disini? Kok gak ke kantin?" Tanya cowok yang di tabrak Adora tadi.
"Um itu... anu, aku gak tau di mana kantin berada, soalnya aku baru saja pindah ke sini." Adora menunduk pelan.
Plis kasih tau aku napasih, batin Adora.
"Sini gue antar lo ke kantin," cowok itu mengenggam tangan Adora dan segera mengajak Adora ke kantin.
"Disini nih kantin, udah tau kan?" Tanya cowok itu sambil menatap Adora."Iya makasih... namamu siapa?" Tanya Adora pada cowok itu, cowok itu tersenyum cerah pada Adora.
"Riki Anggara, panggil saja Riki atau Kiki, terserah lah, asal jangan panggil monyet atau hewan lain." ucap Riki sambil terkekeh.
"Kak Riki?" Adora menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum. Riki membalas senyuman gadis tersebut.
"Lo sendiri siapa?, dari muka lo kayaknya lo bukan dari sini." Tanya Riki penasaran."Yoon Adora, panggil saja Adora, um... iya aku dari Jerman." Adora masih tersenyum dengan Riki.
"Hah? Jerman? dari muka lo udah ketebak kalau lo dari Korea, kan?" tanya Riki.
"Iya aku memang orang Korea, Ibuku orang Korea tapi punya darah Indonesia, sementara Ayahku asli Jerman." jelas Adora.
"Ooh gitu, wajar disini banyak orang luarnya, sekolah elite sih." Riki terkekeh pelan.
"Anu... aku sebenarnya mau makan." ucap Adora sambil cemberut. Riki pun tersadar karena dari tadi dia asyik berbincang dengan Adora, sampai lupa tujuan Adora ke kantin.
"Eh sorry sorry, lupa gua, yaudah sini mau ditemani gak mesan makanannya?" Tawar Riki. Adora berpikir sejenak."Iya deh, temenin ya." Adora berjalan duluan ke tempat memesan makanan. Setelah memesan makanan Adora dan Riki duduk di pojok kantin.
"Enak gak makanan Indonesia?" Tanya Riki pada Adora yang masih mengunyah nasi goreng. Adora mengangguk pelan."Kamu kelas berapa, kak Riki?"
"Hmm kasih tau gak ya, kasih tau aja deh, gue masih kelas XI, lebih tepatnya XI IPA-2." jelas Riki. Adora sempat kaget karena dia berpikir kalau Riki itu adalah kakak kelasnya, dia bahkan sempat memanggilnya dengan panggilan 'kak Riki'.
"Lo XI IPA-1 kan?" Tebak Riki pada Adora. Adora mengangguk pelan. Bel pun berbunyi, sudah saatnya kelas dimulai.
"Kak Ri-- eh Riki, Adora duluan ya." Adora berjalan pelan tapi berhenti sesaat, rupanya Riki baru saja memanggilnya.
"Ngapain lo pergi duluan, kelas kita kan bersampingan." Riki berjalan di samping Adora.
"Riki tau gak cowok berambut hitam dengan tatapan tajamnya, yang sekelas dengan Adora?" tanya Adora penasaran.
"Oh... Akise ya, iya gue kenal dia cowok yang terkenal dingin sama cewek, dia juga sahabat gue ,dia nggak pernah pacaran sama sekali, ada gosip beredar kalau dia itu menderita gynophob-"
"Woi Riki! Awas lo ya!" Teriak Akise yang tiba-tiba berada di belakang Adora dan Riki.
What? Sejak kapan dia ada di sana, itu cowok hobinya datang tiba-tiba ya, batin Adora yang melongo melihat Akise yang tiba-tiba saja berada di belakangnya.
"Dan lo! jangan perlihatkan wajah lo di depan gue! kesal gue liat muka lo." ketus Akise yang berjalan melewati mereka berdua.
"Sorry ya, itu anak memang gitu, kamu masuk sana ke kelas, gue mau duluan ke kelas gue, bye Adora." Riki segera masuk ke kelasnya dan meninggalkan Adora. Adora menatap kepergian Riki sambil tersenyum.
"Kenapa sih tadi itu cowok, sapa namanya ya, Aki? Akise? Marah-marah mulu, PMS kali ya?" Tanya Adora pada dirinya sendiri sembari terkekeh pelan. Adora mengingat ancaman Akise yang melarangnya memperlihatkan wajahnya padanya, bagaimana caranya? Mereka bahkan sekelas? Perlukah Adora menggunakan topeng? sangat membingungkan.
💕🎀💕
Tbc...
27, juli, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Be my hero!
RomanceYoon adora, bisa di panggil Adora dia adalah gadis yang cantik dan imut, dia juga memiliki sifat polos. Dia pindah dari Jerman ke Indonesia mengikuti papanya. Walaupun sifatnya asik, dia hanya memiliki satu teman di sekolah barunya, bahkan dia serin...