3

9 0 0
                                    

" Giblaaaannnnn ...
Bangun nak sudah siang, sudah jam 7 kamu akan telat ke sekolah..?!! "

Aku terbangun, mendengar terikan bunda dari bawah.
Dan ku lihat jam memunjukam pukul 06:40

Astaga..
Sudah jam segini aku lekas mandi, dan merapihkan buku buku pelajaran.
Sebenarnya jika aku mau aku langsung berpindah tempat menuju sekolah, tapi tidak mungkin aku lakukan, akan jadi panjang kalo bunda tau aku sudah tidak ada di kamar.

Aku langsung menuruni anak tangga dan berpamitan dengan mebawa sepotong roti yang di siapakan bunda di meja makan.
Aku putuskan membawa motor, karna jika naik angkot akan lebih memakan waktu.

" Hai giblan hati hati di jalan, jangan lupa makan rotinya.."
Bunda berteriak dari dalam.

Aku langsung mengeluarkan motor yang di beli ayahku pada ulang tahunku yang ke 17 tahun.

Silannnn
Kenapa harus telat bangun, gara gara semalam bermain game sampai larut jadi kesiangan begini.
Aku langsung tancap gas.

Sukur di jalan tidak macet
Tak perlu waktu lama untuk sampai ke sekolah

Tak lama, aku sampai di sekolah, sukur lah aku tidak terlamabat masuk kelas.
Tak perlu lama aku sudah ada di kelas.

" Hai gib.. ? "
Tasya menyapaku..

" Hai tas.. "
Jawabku.

" Tumben kamu telat gib, biasanya kamu paling awal datang... "
Tasya selalu bertanya jika aku terlambat.

" Kesiangan..
semalam aku tidur larut karan bermain game.
Oh yah diaman johan. "
Ku tanya karna aku tidak melihat johan

" Ke toilet katanya tadi, tapi belum balik lagi "
Jawab tasya sambil mebuka tasnya.

" Gib kamu bawa buku ips tidak.. ? "
Tanya tasya.

" Buku ips tas.. ?"
Ku tanya balik kebingungan..

" Iyah ips kan hari ini ada pelajaran ips gib..
Masa kamu lupa ?"
Tasya menjelaskan

" Astagaaaaa..
Aku salah melihat jadwal hari ini .. "
Aku menepuk jidat..

" Aku juga tidak membawa bukunya gib.. "
Sambil cengengesan

"Pasti kita terkena hukuman tas "
Kataku dengan nada malas.

" Hai gib, timben bari nyampe.. ?"
Johan datang dengan santai.

" Pagi anak anak.. "
Suara terdengar dari depan kelas..

Kami sontak berdiri dan memberi salam.

" Pagi bu.. "
Dan kembali duduk
Ah sial, kenapa harus ketinggalan bukunya.

" Keluarkan buku kalain, dan jika ada yang tidak membawa di mohon dengan kesadarnya silahkan keluar kelas dan menunggu di luar.."

Tasya melirikku dan juga johan.
Aku berdiri lebih awal.

" Giblan.. kamu tidak membawa bukumu.."
Tanya ibu guru di depan.

" Maaf bu saya lupa memasukanya ke dalam tas.. "
Ku jawab dengan rasal malu karan di lihat kawan sekelasku.

" Yah sudah giblan keluar dan tunggu sampai pelajaran saya selesai"

Aku pun keluar, tak lama tasya dan johan pun ikut keluar.

" Kenapa kamu ikut keluar han..? "
Tasya bertanya.

" Karna aku tidak membawa buku ips.. "
Jawab johan dengan santai
Dan cengegesan.

" Yah sudah lebih baik kita ke aula saja.."
ku sarankan

" Ayo.. " kata tasya dan johan
Dan akhirnya kami memutuskan untuk berjalan menuju aula, tentu di sana tidak akan ada siapa pun.
Pelajaran akan berlangsung selama 2 jam, itu waktu cukup lama.

Aku menyesal semalam bermain Game, dan tidak menyiapkan jadwal pelajaran malam ini, dan al hasil begini.
Untung aku memiliki sahabat yang menemani aku yakun johan membawa buku nya
Tapi entah kenapa dia malah ikut keluar.

Sesampainya kita di aula, johan dan tasya terduduk di lapangan basket, yah aula ini bukan hanya untuk berkumpul tapi di pakai, untuk lapangan basket.
Aku berjalan menghampiri bola yang tergeletak di bawah gawang basket.
Entah mungkin aku hanya iseng
Ku mbil bola basket dan ku lemar ke gawang.

Dan masuk, ku lihat johan dan tasya, merka terpengangah melihat bola yang ku lemapar.

" Astaga.. ? "
Tasya dan johan melotot.

" Sejak kapan kamu bisa melempar bola denggan tepat gib.. ?" Tanya johan antusia mendatangiku

Di ikuti tasya di belakangnya
" Entah lah aku hanya melempar asal saja, mungkin hanya kebetulan .. "
Kataku

" Yah sudah coba lagi gib.. "
Tasya berlari dan melempar bola ke arahku..
Kau lemapar lagi bola itu menuju gawang.
Dan lagi lagi masuk.

" Itu bukan kebetulan gib, kau memeng berbakat kawan.."
Seruan johan mengcak acak rambutku yang gondrong..

" Ah sudah lah .. "
Kataku..

Dah dug dag dug ..
Seketika aku seperti merasakan getaran yang kuat, apa da gampa ..

Aku terduduk, apa ini pikirku..
" Gib kenapa gib..? "
Aku mendengar suara tasya samar memangilku.

" Giblan..."
Tapi aku mendegar suara johan bergetar, dia juga merasakan getaran ini.

Aula menjadi gelap, begitu gelapanya cahaya tak bisa menembusnya.
Apa yang sedang terjadi sekarang.

" Tasya... Johann.. "
Ku panggil meraka.
" Kalian bisa mendengarku.. "

" Iyah giblan.. "
Kata jihan dan tasya.
Mereka memegangi lenganku.

" Apapun yang terjadi jangan lepaskan tangan kalian... "
Apa aku harus nerpindah tempat dari sini, tapi jika aku membawa meraka keluar dengan kekutanku.
Mereka akan tau semuanya.

Tidak aku akan membawa mereka pergi ini demi keselamatan mereka, aku tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Persekian detik tubuhku mulai mengeluarkan asap tebal.
Tapi seketika lenyap..

" Jangan terburu buru nak. "
Suara siapa itu.
Rasanya sangat dekat dengan telingaku.

" Aku di sini nak.. "
Seseorang yang kurus tinggi dengan telinga yang panjang
Muncul di hadapan ku.

Siapa dia dan apa maunya, aku melihat johan yang sudah lemas tak berdaya, dan tasya yang tertegun tak bergerak, shok melihat manusia yang entah siapa di hadpanya sekarang.

GIBLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang