Perasaan gue itu cewek yang tadi pagi deh, dia blg dia pacarnya kevin tapi kalau gue liat tadi ga ada tanda tanda yang nunjukkin kalau mereka dua pacaran kok. Trus tadi pagi dia sikapnya kasar banget tadi kok tiba tiba kek gitu?. Aneh. Gumam vanny dalam hatinya.
-----
"Arrrrrghhh kenapa gue jadi gini si, disisi lain dia sahabat gue. Di sisi lain juga dia suka sama mantan gue yang sampai sekarang gue masih sayang dan belum bisa gue lepas, gue harus apa ck fhidaaaa lo harus cari jalan keluarnyaaa" gumam fhida yang sedari tadi merutuki dirinya sendiri
Kringg kringgg
Bunyi telfon membuyarkan lamunan fhida
"Halo"
"........."
"Iya iyaa bagus eh rel bisa ke rumah gue sekarang?"
"........."
"Oke gue tunggu"
Setelah beberapa menit aurel pun datang
Tok tok tok
"Masuk"
---
"Oh yaa tadi itu kevin......"
"Stop jangan bicara dulu, kita cari tempat buat refreshing baru kita obrolin"
"Oke"
-----
Di kediaman vanny
"Maa vanny keluar bentar yaaa"
"Mau kemana nak?"
"Cari udara seger"
"Oke jangan pulang kesorean yaa itu kayaknya mau mendung tuh"
Tanpa babibu vanny langsung ngacir keluar dan mencari taksi. Setelah di tempat tujuan vanny langsung masuk ke sebuah cafe dan langsung mencari tempat duduk.
Lama vanny berkutat pada handphone miliknya dan kemudian ia merasa bosan.
Kemudian ia mendengar obrolan seseorang yang ada di depannya. Samar samar ia mendengar namanya disebut awalnya ia berfikir hanya sama saja tapi ia juga mendengar nama kevin juga disebut.
"Gue bingung rel"
"Bingung kenapa, rencana lo bentar lagi berhasil. SEBENTAR LAGI fhida"
"Hah? Fhida? Gue denger aja deh" guman vanny
"Iya tapi gue ngerasa bersalah rel pake banget"
"Bersalah kenapa? Lo pengen dapetin kevin lagi kan? Lo masi syg kevin kan?"
"Iya gue sayang sama kevin, disisi lain kevin itu mantan gue, gue masih sayang sama dia, tapi vanny juga sahabat gue gue juga sayang dia sebagai sahabat gue. Gue gak bisa terus terusan buat hianatin dia, gue yang neror dia, gue yang buat dia galau setiap hari nahan bullyan dari elo rel. Gue sahabat yang paling jahat dan berdosa sedunia rel" tanpa sadar fhida pun mengeluarkan air mata.
Di sisi lain vanny yang mendengar pun meneteskan matanya, dan langsung beranjak menuju meja asalsuara tadi.
"Hmm makasih fhid udah nunjukin ke gue kalau kevin gak pantes buat gue dan sekarang lo pantes buat dapatin kevin lagi. Gue janji ga bakal deketin kevin lagi. Sekali lagi makasih fhid" dengan berlinang air mata vanny berlari menuju luar dan lngsng menuju rumahnya.
----
Pagi hari terasa malas untuk melangkahkan kaki menuju sekolah, vanny hanya melangkahkan kakinya gontai menuju lorong sekolahnya.
Saat di kelas ia melihat fhida yang duduk di bangku belakang, 'tak biasanya' pikirnya
"Eh van kantin yuk"
"Engg gausah deh lo aja"
"Muka lo kusut banget kenapa?"
"Gapapa vin, oh ya gue boleh minta sesuatu?"
"Apa?"
"Jangan dekat dekat sama gue lagi yaaa oh ya nanti gue dijemput gabisa bareng"
"Lah kenapa?"
"Hmm gue mau ke toilet"
Vanny bukannya ke toilet tapi ia malah ke taman belakang, tanpa ia sadari kevin pun mengikutinya. Sampai akhirnya vanny duduk di sebuah kursi dan diikuti oleh kevin.
"Van gue boleh ngomong"
"Eh vin lo ngapain disini"
"Itu gak penting van, yang penting gue mau lo tau sesuatu"
"Yaudah tinggal bilang aja"
"Van gue mau bilang kalau sebenarnya.............."
Bersambung wkwk
Tinggalkan jejak plisssss hargai author hehe😄

KAMU SEDANG MEMBACA
Vandito
Fiksi RemajaKukira semua akan berlanjut hingga nanti, buktinya perasaan tak selamanya salah. Aku percaya jika bulan selalu ada walaupun saat malam mendung, karena ia tak akan mengecewakan buminya ia selalu ada walau ia bersembunyi. Tuhan selalu berpihak pada ha...