Cemburu

59 4 2
                                    

"Cinta itu anugerah dari Allah  sahabatku, tinggal bagaimana cara kita menyikapi rasa itu.." kata Fatma kemarin setelah aku menceritakan semua yang ku rasakan pada Andre..

'Bu, dipanggil pamong di kantor...' Nuri menyadarkanku dari lamunan.

'Hah,, i,,iya dimana?' Tanyaku setengah sadar

'Dikantor'

Aku langsung berjalan kekantor. Sesampai disana ku temui seorang ibu, berbalut gamis hitam bermotif bunga, mengenakan jilbab yang senada, kemudian tersenyum padaku ketika aku duduk di depannya.

'Jadi siska, gimana persiapan ujian kamu?' Kata beliau

Aku diam sebentar, menjawab ragu
'I,,ya .. Insya Allah siap bu, jam sepuluh ujiannya bu.. dikelas delapan satu' lalu aku tersenyum mencoba tenang

Bu Hirzati, salah satu guru favorit di sekolah, beliau  memegang tanganku yang saat itu ada diujung mejanya,, mencoba menenangkanku
'Ibu yakin kamu bisa, sudah hampir dua bulan kamu disini dan kamu tidak pernah mengecewakan ibu.. jadilah diri  kamu seperti biasanya, tenang, pintar,  ceria, dan ambisius' ditutup dengan senyum lebar dari bibirnya

Aku mengangguk pelan. Menahan haru mendengar ucapannya. Aku malu melihat semangatnya, aku berjanji untuk memberikan yang terbaik untuk ujian hari ini.

Untuk sesaat aku melupakan Andre, dan mencoba fokus ke ujianku..

'Ya sudah, silahkan persiapkan semuanya untuk ujian. Jam setengah sepuluh ibu ke kelas'

'Iya bu' lalu aku pamit dan keluar kantor, meninggalkan beliau.

Aku keluar dengan perasaan bahagia, bangga dan lebih percaya diri.
'Aku ingin memberikan yang terbaik'  kataku pelan..

Aku berjalan menuju perpus, kulihat semuanya berkumpul disana. Beberapa teman yang jadwal ujiannya sama denganku tak kalah sibuknya. Aku mengambil semua buku dan beberapa lembar LKS yang sudah ku buat semalaman,

'Bu Fity bener ya pacaran sama pak Andre?' kata momo yang tak sengaja ku dengar..

Aku menoleh ke sumber suara,, berharap fity tidak menjawab pertanyan itu diwaktu saat ini. Aku menghindari jawabannya, aku tidak ingin mendengar jawabannya, aku  mempercepat langkahku lalu keluar dari pintu samping perpus dan masih terdengar jawaban fity

'Tanya langsung aja deh ke pak Andre' sambil tertawa malu

Lagi, diriku terdiam. Seketika tubuhku melemas, tak ada satu katapun yang terucap. Semua semangatku tadi memudar dengan cepat. Aku berjalan pelan menuju kelas delapan satu..

'Fokus, fokus,, mau ujian.. berhenti memikirkan hal yang tidak perlu..' kataku pelan sambil memukul kepala

'Brakk!!'
Semua buku yang ku pegang terjatuh..

'Maaf bu, mau dibawa ke mana buku ini nanti biar aku yang bawa' tanya siswa yang menabrakku dari belakang..

'Kelas delapan satu nak. Tolong bawakan ya, terima kasih sebelumnya' lalu aku berjalan menuju toilet

'Mau kemana?' Tanya Andre setelah berpapasan di depan kelas sembilan dua

'Toilet,,' aku berjalan semakin cepat

'Eh,, bu,, bentar' panggil Andre

Aku menoleh ke arahnya

'katanya kamu ujian ya hari ini'

'Iya' jawabku singkat lalu aku memalingkan  wajahku dan berjalan  lagi
 
'Semangat ya,,' aku berhenti,  menoleh ke arah Andre yang saat itu kulihat hanya pundaknya.

Jika Itu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang