Selesai magang ternyata silaturahmiku dan pak andre gak putus. Aku masih suka kumpul bareng sama dia di kantin kampus . Kami juga sering nonton bioskop atau hanya sekedar minum capucino hangat di kafe dekat kampus.
Aku gak pernah kira kalau setelah magang, bukan bu fity atau bu momo yang deket sama pak andre, Tapi ternyata 'aku'. Ya aku yang deket sama dia.
Seperti hari ini, kami sudah janjian untuk nonton di salah satu mall dekat rumahnya. Aku juga sudah siap untuk pergi, tapi kalau diingat-ingat Nonton kali ini banyak banget kejanggalannya.
'Bu, pake baju biru dongker yang lo beli waktu itu ya' kata pak andre di telfon
Baru kali ini dia ngatur cara berpakaianku, dia juga sempet ngomong
'Gue pake sepatu aja ya, soalnya sendal gue ilang
'
Yang ku jawab dengan sewot'Ya terserah lo bang, kenapa harus ngomong sama gue'
'Ya kali aja kan' jawab andre dari balik telfon
Setengah jam aku nunggu dibioskop. Duduk sendirian sambil main handphone dan sesekali melihat poster film yang akan tayang.
'Pak, dimn? Gue uda sampe'
'Udah diparkiran' balasnya di wa
Kami janji nonton jam dua belas siang tapi aku baru pergi dari rumah jam satu siang. andre selalu protes dengan waktuku, pasti telat satu jam dari awal janji.
'Gue kira gak jadi' kata andre ketika duduk di sampingku
'Macet' balasku
'Udah lah gue gak percaya, pa lagi lo pake motor kesini'
Yang ku jawab dengan ekspresi
'Hehe'Kali ini aku yang beli tiket bioskop, seperti biasa kalau aku yang beli tiket berarti aku yang nentuin mau nonton film apa.
'Film horor ya' kataku saat kami antri di barisan pembelian tiket
'Janganlah' dia mengibaskan tangannya
'Takut ya?' Aku coba menggoda
'Film indo gak ada horor horornya'
'Ini kan horor luar, jadi pasti serem' aku mencoba meyakinkan
'Yang lain aja deh' ekspresinya kali ini agak aneh. Senyum tapi ngeliat keatas terus
'Fix horor,, hahaha' kataku
Dua jam film diputar, dua jam juga aku denger teriakan dari Andre. Sesekali terasa sakit di lututku hasil tendangan darinya.
Sumpah, nyesel banget ngajakin dia nonton horor.'Cemen banget sih' gerutuku setelah keluar dari studio satu bioskop
'Hahaha gue kaget' jawabnya
'Masa kaget sampe nendang kaki gue'
Protesku, masih Merasa kesal'Refleks hahaa' andre tertawa agak keras
Hari sudah mulai sore, kami memutuskan untuk mampir bentar ke kampus dan rencananya mau makan di sekitaran kampus. Dijalan seperti biasa, aku dan andre selalu bahas film yang baru kami tonton. Alur ceritanya, kejanggalan yang ada di film, latar film dan semuanya kami analisis satu persatu.
Sesekali kami bahas untuk rencana kami kedepan. Mau kerja apa? Mau usaha apa? Dan lain-lain.
'Menurut pak andre, gue cocok jadi apa?' Tanyaku saat itu
'Maksudnya?' Tanya andre yang lagi fokus ngendarain motor
'Ya habis kuliah ini, menurut lo, gue cocok jadi apa? gue mau buka usaha. Gak tau usahanya apa'
'Hobby lo apa?' Tanya andre
'Gue suka nulis, suka nonton juga' jawabku.
'Ginana kalau Buat blog di internet. Isinya tentang review film yang lo tonton'
'Pinter, cemerlang. Sumpah gue gak kefikiran. Emang kalau untuk urusan ide, dia yang terbaik' batinku
'Kalau lo mau ngapain?' Tanyaku dari balik badan andre
'Gue gak milih kerjaan. Kalau cocok sama gue dan gajinya besar ya gue mau aja'
'Gitu ya..' gue mengangguk ngerti.
Pemandangan yang indah sore itu. Langit yang cerah, obrolan yang hangat, dan ada dia di dekatku. Lagi perasaan ini semakin menjadi jadi.
'Turun,,' kata andre memecah lamunanku
Aku turun dari motor memandang sekeliling kampus. Sore itu kampus terlihat ramai, masih banyak mahasiswa yang belum pulang. Diparkiran terlihat laki-laki berjenggot tipis, menyapa dan tersenyum ke arah andre.
'Hey bro, dari mana aja. ' sapa andre
'Hehe gue Stop Out kemaren bro' jawab laki-laku itu
'Kenalin buk, ini Rian. Dia satu angkatan sama gue' andre memperkenalkan laki-laki itu denganku.
Aku mengambil tangannya yang dia ulurkan sedari tadi. Memperkenalkan diri
'Hangat' batinku
Sekilas Rian terlihat ramah, ceria, tapi entahlah seperti ada tekanan disetiap senyumnya..
'Lo nelfon gue ya kemarin?' Tanya rian ke andre
'Iya, cuma gak lo angkat' gerutu andre
'Sorry, hampir enam bulan gue pulang kampung. Bos gue sakit, jadi ya gue ngurusin bos dulu'
'Sakit apa bang?' Tanyaku
'Struk ringan dek'
'Semoga cepet sembuh ya.. '
'Makasih dek' jawab rian
'ramah ni orang' batinku.. sesekali ku lihat andre 'beda banget sama dia, si manusia dingin'
'Besok kumpul disini aja bang, ada kami dikantin. Nanti kita bisa cerita panjang lebar'
'Oke' katanya lalu lanjut cerita sama andre
'Pak gue pulang ya' pamit gue ke andre.
'Iya' tanpa peduli, jawab andre
'Gue pulang duluan bang' pamit gue ke rian.
'Iya dek'
Aku yakin rian adalah orang yang baik, orang yang ramah, orang yang hangat. Beda dengan andre, dingin, cuek, gak ada bagus-bagusnya..
Tapi gak tau kenapa. Andre jadi sosok misterius yang gue suka. Aku semakin tertarik untuk deket sama dia. Naluri ingin tahuku semakin menjadi-jadi jika dekat dengannya. Banyak hal yang ingin aku ketahui tentang andre.Rasa apa ini? Sayang atau cuma ingin tahu?
####
Maaf ya temen2 lama gak cerita.
Semoga kalian masih inget dengan kisah cintaku dan andre..
Lanjutin gak ni?

KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Itu Kamu
Teen Fiction"karena tidak mungkin dalam satu hati ada dua tahta yang berkuasa, ku simpan rasa ini dalam diam hingga suatu hari nanti Allah mengizinkanmu untuk mengetahuinya" Namanya Andre, mahasiswa geografi yang ku temui saat magang di sekolah. badannya Tinggi...